KOMISI D TERTARIK INOVASI PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA BOGOR
Lamongan – Komisi D menginginkan agar pelayanan kesehatan di Lamongan mampu menjangkau seluruh kalangan masyarakat. Hal tersebut mendorong Komisi D melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Diterima oleh Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional, dr. Armein Sjuhary Rowi, M.Kes.
Menurut Purwadi, salah satu anggota Komisi D menilai Pemkot Bogor mampu menciptakan terobosan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat. “Kami berharap agar terobosan tersebut dapat dikembangkan di Lamongan sehingga masyarakat Lamongan mendapatkan pelayanan yang maksimal,” ujar politisi Fraksi Golkar saat koordinasi ke kota hujan.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Armein menjelaskan UHC (Universal Health Coverage) atau cakupan kesehatan masyarakat mencapai 80%. Untuk memenuhi target 100%, Pemkot Bogor melakukan beberapa inovasi. Diantaranya BAS (Bogor Ajang Sehat). Giat Cinta Bogor, dan Emas (Expanding Maternan and Neonatal Survival).
Program Emas di Bogor bertujuan untuk membantu penurunan angka kematian ibu dan bayi lahir. “Kami membuat aplikasi e-SIR dan call center khusus untuk memfasilitasi rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan yang dibutuhkan” jelas dr. Armein.
“BAS merupakan program puskesmas agar proaktif turun ke masyarakat mendata keluarga sehat dan sejauh mana tingkat kesehatan keluarga di Kota Bogor,” tambahnya. Ia juga menjelaskan program Giat Cinta Bogor diciptakan untuk layanan kesehatan yang lebih berkualitas.