SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Terkait Masalah Banjir yang ada di Lamongan Komisi C DPRD Kab. Lamongan Berkoordinasi Dengan BBWAS Bengawan Solo

Bengawan jero merupakan daerah yang sering terdampak banjir musiman, sistem drainase bengawan jero sangat tergantung dengan elevasi muka air di bengawan solo. sampai saat ini, pengaturan muka air bengawan solo di hilir bendungan gerak babat belum terlaksana sesuai rencana terkait kendala penyelesaian jabung ring dike.

“Bengawan jero mempunyai permasalahan yang harus di hadapi yaitu Kapasitas  sungai relative kecil, pemanfaatan air pada kali Blawi, alih fungsi tampungan, pola  operasi penutupan pintu pengatur pasang surut di kabupaten gresik, limpasan debit dari anak-anak sungai, pengeluaran air di suice tambakombo, pompa air yang diperlukan” kata salah satu anggota Komisi C DPRD Kab. Lamongan.

BBWS Bengawan Solo sudah mempunyai Konsep Penanganan  jangka pendek dan jangka panjang yaitu jangka pendek meliputi living harmony with the flood, peran serta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, perbaikan pola tata tanam, peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga sungai, konservasi DAS kali blawi, dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan da evaluasi pelaksanaan pengelolaan SDA di DAS kali Blawi.

Jangka panjang meliputi mengoptimalkan Program BMCM (Blawi-Malang-Corong-Mireng), meningkatkan Kapasitas tampungan kali Blawi dengan melakukan normalisasi di kali Blawi, Laideng Wedung, Oxbbow plalangan dan Oxbow Bonsari untuk dijadikan long-storage, mengoptimalkan fungsi pengendali banjir sluice kuro sebagai outlet dengan mengatur pola operasi berdasarkan  beda tinggi muka air kali blawi dan bengawan soloMengalirkan aliran air dari kali blawi ke kali corong dengan pertimbangan tinggi muka air kali corong lebih rendah dari pada kali bengawan solo, dan merealisasikan Program DKWM (Dinoyo-Keputran-Wangen-Manyar).

BBWS bengawan Solo juga sudah meninjau langsung ke lapangan pada 12 Januari 2022 dengan Dinas PU SDA Kab. Lamongan dan BAPPEDA Kab. Lamongan untuk melihat situasi banjir yang berada di bengawan jero deng dalih terdapat 2 alternatif penggunaan pompa di pintu air kero yaitu Pompa sistem pump gate dengan kapasitas sebesar 10 m3/dtk dan pompa submersible dengan kapasitas sebesar 10 m3/dtk.

Dari permasalahan di kabupaten lamongan BBWS meminta “agar menggunakan pompa dengan sistem pompa gate karena  dikarenakan Stabilitas dan geometri struktur bangunan eksiting perlu untuk dikaji untuk memastikan keamanan bangunan apabila akan dilakukan instalasi  Pump gate dan pemasangan Pump gate pada perinsipnya adalah mengganti pintu air eksiting dengan pintu yang dilengkapi pompa”