Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan. Berdasarkan paparan Kepala BPS Lamongan Bagyo Trilaksono, Rabu (24/7), di Guest House, tentang Profil Kemiskinan Maret 2024, angka kemiskinan di Lamongan menurun sebesar 0,26%. Menanggapi hal ini, Bupati YES menekankan pentingnya menggencarkan berbagai program bantuan, khususnya terkait kebutuhan pangan.
“Beberapa hal perlu dicatat, terkait garis kemiskinan, 63% pengeluaran adalah untuk makanan, sehingga fokusnya pada makanan. Untuk itu nanti kita gerakkan pertanian, tanaman keluarga, di dana desa kan ada masuk di situ. Nanti kita juga memberikan stimulan bantuan bibit atau apa yang bisa menggerakkan bantuan ketahanan pangan keluarga,” ucap Pak YES.
Per Maret 2024, angka kemiskinan di Lamongan berada pada angka 12,16%. Diungkapkan oleh Bagyo, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kemiskinan cenderung melamban. Salah satunya adalah faktor kemarau berkepanjangan akibat El-Nino yang menyebabkan produksi padi menurun.
Meski begitu, aktivitas ekonomi di masyarakat masih terjadi peningkatan sebanyak 5% dibanding Triwulan 4 2023. Berbagai program pengentasan kemiskinan oleh Pemkab Lamongan juga dijalankan sehingga berhasil menahan kelompok rentan agar tidak terjatuh pada kemiskinan.
“Menahan kelompok rentan ini juga sebuah pencapaian. Program-program Pemkab Lamongan seperti bantuan sosial, pembiayaan kesehatan, dan beasiswa pendidikan, juga turut berpengaruh dalam menekan angka kemiskinan,” jelas Bagyo.
Beragam strategi dalam memerangi kemiskinan tersebut di antaranya adalah YSS (Yakin Semua Sejahtera) yang memberikan bantuan untuk kepala rumah tangga perempuan (KRTP), Laserku (Lamongan Sehat dan Sejahtera dengan Kunjungan Rumah), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan dana desa, dan Beasiswa Perintis.
Selain menggencarkan bantuan, Bupati YES juga menginstruksikan agar mempertajam data terkait kemiskinan. Salah satunya dengan menggunakan data Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) dari Bappenas yang sudah terperinci by name by address.
“Bappelitbangda terus berkoordinasi dengan BPS dan Bappenas terkait data Regsosek. Sehingga nanti kita bisa mengolah, dengan data itu kita bisa lebih fokus lagi, supaya lebih pas lagi dalam menentukan kebijakan ke depan,” tutur Pak YES.
Hari Ini | 0 |
Kemarin | 0 |
Minggu Ini | 0 |
Minggu Lalu | 0 |
Bulan Ini | 0 |
Bulan Lalu | 0 |
Tahun Ini | 0 |
Semua | 0 |