BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Arsip Artikel

Dinobatkan Jadi Bapak Nelayan Lamongan, Pak Yes Serahkan Premi Asuransi Bagi Nelayan Lamongan

Kabupaten Lamongan tidak hanya tersohor menjadi lumbung pangan nomor wahid di Jawa Timur, tetapi juga menjadi wilayah dengan produksi ikan terbesar di Jawa Timur yakni mencapai 83.155,39 ton perikanan tangkap pada tahun 2021. Capaian ini tentu didukung oleh 20.975 nelayan yang tersebar di wilayah pantura. Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kepada warganya, Pemkab Lamongan memberikan jaminan perlindungan untuk menghindari risiko sosial yang dialami nelayan di masa yang akan datang.Bersamaan dengan digelarnya acara Rukun Nelayan Award di Pendopo Lokatantra Kabupaten lamongan, Rabu (14/12), di penghujung tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan tuntas menyalurkan Asuransi Ketenagakerjaan kepada 8000 Nelayan di Kabupaten Lamongan yang diserahkan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.“Tahun 2022 Pemkab Lamongan memberikan kepada 8000 nelayan asuransi melalui BPJS Ketenagakerjaan dan di tahun 2023 akan ditambah kepada 8000 nelayan lagi, begitu seterusnya hingga seluruh nelayan di Lamongan mendapat perlindungan yang sama,” ucap Pak Yes.Diungkapkan lebih lanjut oleh Pak Yes, memiliki resiko kerja yang tinggi, sudah semestinya para nelayan Lamongan memiliki jaminan keselamatan kerja yang memberikan kemanfaatan sosial. “Bekerja sebagai nelayan itu penuh resiko, di laut bahkan bisa berbulan-bulan. Bahwa banyak sekali kejadian kecelakaan kerja yang dialami oleh nelayan. Dengan dimilikinya premi asuransi, nelayan ini bisa melaut dengan tenang karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sudah ada yang menanggung,” ucap Pak Yes. Dinobatkan sebagai Bapak Nelayan Kabupaten Lamongan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Pak Yes juga mengapresiasi kepada seluruh rukun nelayan yang ada di Lamongan, menurutnya keberadaan rukun nelayan selama ini sangatlah efektif, selain berperan sebagai penghimpun iuran nelayan, juga menyediakan fasilitas menyediakan surat-surat serta sebagai pengawas kerja, bahkan rukun nelayan mampu merubahan pola pikir masyarakat nelayan dan menjadi penengah apabila terjadi konflik antara nelayan.“Rukun nelayan sangat efektif untuk tempat berkumpulnya para nelayan sehingga peluang apapun, persoalan apapun dapat diselesaikan secara organisasi. Persoalan apa saja, baik persoalan kesejahteraan misalnya, kalau memerlukan modal rukun nelayan bisa menghubungkan melalui organisasi HNSI,”imbuh Pak Yes. Hal senada juga diterangkan Kepala Dinas Perikanan Lamongan, Yuli Wahyuono, kehadiran rukun nelayan yang tersebar di 17 desa di wilayah Kecamatan Brondong dan Paciran ini tidak hanya menjadi berkumpulnya para nelayan, lebih dari itu, dapat meningkatkan keinginan untuk berprestasi dan berkreativitas di lingkungan masyarakat., salah satunya dengan adanya program Rukun Nelayan Award. “Melalui Rukun Nelayan Award semakin mengasah potensi dan inovasi yang ada di masyarakat nelayan sehingga dapat memberikan kontribusi pada sektor perikanan Lamongan,” tandasnya. Keluar sebagai juara 1 dalam Rukun Nelayan Award yakni, Rukun Nelayan Desa Blimbing, disusul Rukun Nelayan Desa Kranji dan selanjutnya juara 3 diraih oleh Rukun Nelayan Desa Brondong. Dimana masing-masing juara mendapatkan uang pembinaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya.  

Selengkapnya
Wujudkan Lamongan Bebas Putus Sekolah Karena Biaya

Lamongan, Prokopim - Memperoleh pendidikan yang layak merupakan hak dan kebutuhan dasar setiap manusia, dan ini harus dipenuhi. Tentu dalam pemenuhannya, peran pemerintah juga stakeholder terkait juga sangat berpengaruh. Terlebih pengembangan potensi melalui pendidikan ini merupakan salah satu investasi dalam pengembangan dan pembangunan SDM yang unggul.Menyerahkan secara simbolis beasiswa dalam bentuk buku rekening dan atm kepada penerima beasiswa, pada Selasa (13/12) dalam kegiatan Awardee Perintis Lamongan Tahun 2022 di depan Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak seluruh siswa dan mahasiswa untuk terus bersemangat meraih mimpi. Dikatakan beliau bahwa pemerintah terus berupaya mendorong agar jangan sampai ada pelajar yang putus sekolah karena alasan biaya."Kalau kamu punya mimpi, harus diambil. Yakinlah, dan lakukan apa yang kamu bisa. Pemerintah mendorong kalian semua jangan sampai ada yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Sekarang terbuka lebar untuk mendapatkan akses biaya itu," ujar Pak Yes.Ditambahkan Pak Yes, bahwa serangkaian kegiatan Awardee Perintis Lamongan 2022 ini dilakukan sebagai motivasi bagi pelajar Lamongan agar lebih percaya diri, dan tidak patah semangat dalam mengejar prestasi juga cita-citanya melalui berbagai cara, yang salah satunya ini adalah beasiswa. Beliau juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, melalui Dinas Pendidikan Lamongan telah disalurkan beasiswa kepada 5.800 siswa dan 1.074 mahasiswa S1, juga 1 orang hafidz Qur'an untuk jenjang S2."Saya yakin, dengan ilmu pengetahuan, dengan pendidikan, itu akan menjadikan kita mempunyai daya saing, dan dengan peningkatan kapasitas itu, yakin, akan bermanfaat bagi diri kita," imbuh Pak Yes.Lana Fauziyah, mahasiswa S1 Universitas Islam Lamongan jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) asli Sendang Agung Paciran  mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilannya memperoleh beasiswa S2 jalur tahfidz. Berprofesi sebagai Guru Madin (Madrasah Diniyah), ia bercerita bahwa sebelumnya telah mendaftar beasiswa khusus Madin namun dirinya tidak terpilih. Mendapatkan informasi link pendaftaran dari rekannya, Lana Fauziyah yang hafal 30 juz Al-Qur'an ini mencoba mendaftar, melewati tes hafalan, dan terpilih sebagai penerima beasiswa S2 tahfidz Perintis Lamongan 2022. "Alhamdulillah sangat membantu, karena bisyaroh saya dari sekolah itu kurang cukup untuk pembayaran biaya saya kuliah," kata Lana.Selain pelajar penerima beasiswa beserta orang tuanya, dalam kegiatan tersebut juga hadir tokoh-tokoh inspiratif asli Lamongan untuk menginspirasi dan memotivasi para pelajar penerima beasiswa. Adapun 3 tokoh inspiratif ini adalah Profesor Fedik Abdul Rantam Guru Besar Universitas Airlangga di Bidang Virologi dan Immunologi stem cell, Profesor Qomariyatus Sholihah Guru Besar Universitas Brawijaya di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, juga Insinyur Ibnu Susilo CEO PT. Fin Komodo Teknologi yang fokus di Bidang Teknologi Transportasi atau Techno Preneur. (dir/prokopim)

Selengkapnya
Perahu Ijon-ijon Lamongan Resmi Ditetapkan sebagai WBTB Indonesia

Lamongan, Prokopim - Diakui sebagai sebuah ketrampilan dan kemahiran kerajinan tradisional, Perahu Tradisional Ijon-ijon dari Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran Lamongan resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, dengan diterimanya sertifikat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada Sabtu malam (10/12) di The Singhasari Resort Kota Batu. Dipatenkannya budaya lokal asli Lamongan ini menjadi penanda bahwa Perahu Ijon-ijon menjadi kebudayaan khas milik masyarakat Kandangsemangkon, dan juga merupakan kebanggan masyarakat Kabupaten Lamongan.Diterangkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah, Perahu Ijon-ijon merupakan perahu yang proses pembuatannya diwariskan secara turun-temurun, dan memiliki fungsi untuk menangkap, menyimpan, menampung, mengangkut, serta mendinginkan atau mengawetkan ikan. Oleh masyarakat, perahu ini dikonotasikan sebagai perahu perempuan (wedok), dengan ciri inggi tumpul/papak dan badan gemuk. Selain itu, juga terdapat simbol topeng, mata, alis, ukei/sanggul (gelung), mahkota (rambut), dan bunga."Di Desa Kandangsemangkon Galangan Perahu Ijon-ijon merupakan usaha non formal, tidak berbadan hukum, dan usaha personal yang keahlian dan keterampilannya diperoleh secara otodidak, pengalaman empirik alami dan turun-temurun. Dalam tahap produksinya juga berbeda dengan daerah lain, terutama pada cara pengkonstruksian lambung, dan pemasangan gading-gading," terang Siti Rubikah.Perahu ini, hingga kini masih tetap diproduksi di Desa Kandangsemangkon, dan sudah dikenal secara luas serta banyak diminati konsumen dari berbagai daerah. Tetap eksisnya Perahu Ijon-ijon ini ditunjang pula oleh lokasi galangan yang strategis (pinggir pesisir dan jalur jalan raya Daendels), hingga masih dimilikinya SDM pembuat perahu.Berhasil ditetapkan sebagai WBTB Indonesia asli Lamongan, Bupati Yuhronur Efendi merasa sangat bangga karena tidak hanya Budaya Mendhak Sangring dari Tlemang, namun saat ini Perahu Ijon-ijon juga berhasil ditetapkan sebagai budaya mutlak milik Lamongan."Alhamdulillah akhirnya bisa resmi menjadi warisan budaya Lamongan, melalui proses panjang pengajuan ke HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan Kemendikbud Ristek. Ini merupakan salah satu usaha kita untuk melestarikan dan menjaga budaya yang diwariskan oleh orang tua kita terdahulu. Sudah ditetapkan, dan selanjutnya adalah tugas kita untuk tetap menjaga dan melestarikan," pesan Pak Yes. (dir/prokopim)

Selengkapnya
Ingat Pecel Lele, Ingat Lamongan

Lamongan, Prokopim - Jika kita menyebut kata Pecel Lele, maka tak jarang yang terbesit dalam pikiran seseorang adalah Lamongan. Branding ini lah yang sengaja ingin diperkuat Lamongan melalui penyelenggaraan Festival 1001 Pecel Lele Sekarmadu (gabungan Sekaran dan Maduran), yang dilaksanakan pada Sabtu (10/12) di Lapangan Desa Sekaran Lamongan.Dilaksanakan pula sebagai rangkaian peringatan HUT ke-51 Korpri, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa acara yang luar biasa ini adalah sebagai pemertegas branding Lamongan kepada duta-duta kuliner yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia. "Semua orang harus mengatakan bahwa pecel lele ini adalah Lamongan. Kemarin saya bertemu dengan Pak Ganjar di Surabaya waktu Hari Anti Korupsi, saat berkunjung ke stand beliau bukan menyebut Lamongan, tapi langsung memperkenalkan 'saya ini adalah pecinta berat pecel lele Lamongan'. Luar biasa, artinya apa? Branding bahwa pecel lele ini adalah Lamongan harus terus ditegaskan, harus terus diteguhkan," kata Pak Yes.Ditambahkan Pak Yes, bahwa di luar sana tidak sedikit Sari Laut yang memakai branding Lamongan, namun tentunya akan memiliki cita rasa dan cara memasak yang berbeda, karena bukan asli masakan orang Lamongan. Untuk itu, beliau mengajak agar terus mempertegas dan meningkatkan kuliner Lamongan, sehingga hal ini akan menjadi sesuatu yang benar-benar melekat dengan nama Lamongan."Ayo terus ditegaskan, kualitas terus ditingkatkan, dan memang kuliner Lamongan ini harus menjadi sesuatu yang melekat dengan nama Lamongan. Selamat kepada semuanya, mudah-mudahan dengan acara festival kuliner Lamongan ini, semakin menegaskan bahwa Lamongan adalah gudangnya kuliner di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia," ajak Pak Yes.Mewakili panitia penyelenggara acara, juga para insan perantau di wilayah Sekaran dan Maduran, Mashuda menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara Festival 1001 Pecel Lele Sekarmadu. Ia juga mengungkapkan bahwa meski bernamakan 1001 pecel lele, namun pada kesempatan tersebut disediakan sekitar 1300-an cobek pecel lele sebagai bentuk pemberian layanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Sekaran dan Maduran.Pada kesempatan tersebut, Pak Yes juga menyerahkan bantuan langsung tunai kepada PKL, serta menyerahkan piagam penghargaan kepada perantau yang ada di Sekaran dan Maduran sebagai apresiasi atas partisipasi dan peran aktif yang dilakukan dalam pembangunan desa. (dir/prokopim)

Selengkapnya
Membumikan Sholawat di Stadion Surajaya Lamongan

Lamongan, Prokopim - Setelah 2 tahun lebih terhalang pandemi, akhirnya kerinduan masyarakat Lamongan untuk mendirikan majelis sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, pada Kamis (8/12) malam di Stadion Surajaya Lamongan dapat terpenuhi. Hal ini setelah beberapa waktu yang lalu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bertandang secara langsung ke Solo, untuk memastikan bahwa Habib Syech dapat benar-benar hadir di Kota Lamongan.Menerima kehadiran Habib Syech, Pak Yes mengaku sangat senang, terlebih antusias masyarakat dari berbagai daerah yang juga sangat luar biasa, memenuhi lapangan hinggga tribun stadion. Beliau berharap melalui sholawat, maka semua masyarakat yang hadir akan dapat memperoleh syafa'at Rasulullah SAW., dan terselamatkan di dunia dan di akhirat."Alhamdulillah cuacanya juga cerah, dengan harapan nanti melalui sholawat kita semua yang hadir akan mendapatkan syafa'atnya Rasulullah SAW., sehingga terselamatkan kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Lebih dari itu, dalam acara ini kita juga berdoa bersama mohon keberkahan mudah-mudahan Lamongan dan seluruh masyarakatnya dijauhkan dari bala bencana," kata Pak Yes.Selain itu, dengan ditempatkannya majelis sholawat ini di Stadion Surajaya akan pula sebagai do'a agar tim kebanggaan masyarakat Lamongan dapat pula memperoleh keberkahan, serta Lamongan dijauhkan dari peristiwa-peristiwa serupa dengan Kanjuruhan."Kita tempatkan di stadion ini, agar stadion ini juga menjadi stadion yang menjadikan Persela menangan. Kita juga tidak ingin ada peristiwa seperti Kanjuruhan misalnya," harap Pak Yes.Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf juga mengaku gembira dan bangga bisa kembali hadir di Lamongan setelah 2 hingga 3 tahun tidak bertandang. "Alhamdulillah, terima kasih Bapak Bupati yang amat sangat semangat dan mencintai sholawat. Alhamdulillah saya gembira dan bangga bahwa saya saat ini bisa di Lamongan, bersama para Romo Kyai, para tokoh-tokoh masyarakat, pada Muspika dan Muspida yang hadir. Alhamdulillah di sini, malam hari ini adalah malam kita gembira melantunkan sholawat sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.," kata Habib Syech.Pada kesempatan tersebut, penceramah KH. Anwar Zahid yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sabilunajah Bojonegoro juga menyampaikan tausiyah tentang menjadi pemimpin yang baik. Menurut beliau pemimpin itu harus memiliki sifat Quddus, Mu'min, Muhaimin, Aziz, dan harus bisa mewarisi sifat Rasul yakni Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah."Menjadi pemimpin itu berat, pemimpin harus Al Quddus, suci hatinya suci niatnya betul-betul mengabdi untuk rakyat, Al Mu'min mempunyai iman yang kuat sekaligus mengamankan rakyatnya, Al Muhaimin harus bisa dipercaya dan memelihara masyarakat serta daerahnya, Al Aziz. Kalau sifat tersebut dapat dipenuhi insyaallah pemimpin itu akan memperoleh kejayaan, kesuksesan. Pemimpin yang baik juga harus bisa mewarisi sifat para Rasul, Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah," terang KH. Anwar Zahid.Hadir pula dalam majelis, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf, Ketua MUI Lamongan KH. Abdul Aziz Khoiri, Dandim 0812 Lamongan Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, juga jajaran Muspida dan Muspika di Lamongan. Majelis sholawat ini diiringi pupa oleh Hadrah Ahbabul Mustofa Lamongan. (dir/prokopim)

Selengkapnya
Bekali Kepala Sekolah Lamongan dengan Penguatan Budaya Anti Korupsi

Lamongan, Prokopim - Menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022, Pemerintah Kabupaten Lamongan yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Lamongan bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Lamongan, Kamis (8/12) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Budaya Anti Korupsi dan Penguatan Integritas Kepala Sekolah se-Kabupaten Lamongan di Aula Gajah Mada Gedung Sekretariat Daerah Lamongan. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pemberian dana alokasi khusus (DAK) baik fisik maupun non-fisik dalam peningkatan mutu dan pemerataan akses layanan pendidikan, yang dalam pengelolaannya dituntut untuk fleksibel, efisien, akuntabel, juga transparan, dan ini tentunya dianggap perlu adanya pembinaan serta penguatan dalam pengelolaannya.Membuka pelaksanaan kegiatan tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa maksud dilaksanakannya sosialisasi ini adalah mencegah dan menjaga adanya praktek tindak pidana korupsi di Lamongan. Menurut beliau pembekalan dalam pengelolaan dana yang diberikan ini sangat penting, terlebih diluar banyak sekali cara-cara penyimpangan sebagai akibat dari pengelolaan dana yang tidak benar.“Kepala Sekolah ini akan mengelola dana yang cukup besar, tidak sedikit, dan ini harus dikelola Bapak/Ibu Kepala Sekolah, baik mulai PAUD hingga SMP. Untuk itu kita bekali dengan pemberian materi sebagai penguatan sekaligus pembekalan agar dalam pengelolaan itu sesuai dengan petunjuk dan peraturan ada, terutama banyak cara penyimpangan-penyimpangan yang diakibatkan oleh pengelolaan yang tidak benar,” ungkap Pak Yes.Sebagaimana diketahui, dana yang dialokasikan untuk pembiayaan pendidikan pada tahun 2022 ini terdiri dari dari DAK (fisik-non fisik), Bantuan Keuangan Propinsi Jawa Timur, dan Dana Alokasi Umum. Oleh karena itu beliau berharap, melalui sosialisasi ini kemudian akan dapat diwujudkan budaya anti korupsi, yang ini dimulai dari kepala sekolah sebagai role model bagi peserta didiknya. “Diperlukan sebuah budaya anti korupsi, artinya pengelolaan secara benar itu sudah membudaya, sehingga bisa dilaksanakan secara akuntabilitas, bisa dipertanggungjawabkan, dan transparan. Otomatis kalau budayanya sudah dimulai dari dulu, dari kepala sekolahnya, ini akan menjadi role model, contoh bagi siswa dan anak didiknya,” imbuh Pak Yes.Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan Dyah Ambarwati, mengungkapkan bahwa mengembangkan budaya antai korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Menurut beliau, pemahaman terkait hukum tindak pidana korupsi ini sangat penting, karena tanpa mengenali hukum maka seseorang tidak akan bisa menjauhi hukuman.“Harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya, dan dapat sedikit meningkatkan kapasitas dalam bidang hukum, sehingga dapat memperlancar untuk tupoksi kepala sekolah dalam pengelolaan dana BOS dan DAK,” kata Kajari Ambar.Dilaporkan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif, kegiatan tersebut diikuti oleh jumlah total 200 kepala sekolah, perwakilan dari satuan pendidikan PAUD sebanyak 32 orang, SD Negeri/Swasta 110 orang, SMP Negeri/Swasta sebanyak 58 orang. (dir/prokopim)

Selengkapnya