Kategori berita

Gebyar Kekayaan Budaya dalam Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2023
Dalam rangka mempromosikan kekayaan kuliner dan kerajinan di Desa Sendangagung Paciran, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Pemerintah Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, menggelar Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2023 di Lapangan Watungkal Edupark Sendangagung, Minggu (1/10). Kegiatan yang sudah kedua kalinya setelah pertama kali diadakan pada tahun 2022 ini berhasil menarik minat ribuan pengunjung. Sebanyak 1700 porsi sego muduk disajikan secara gratis untuk para pengunjung yang ingin merasakan nikmatnya kuliner khas pantura tersebut. Sego muduk sendiri adalah makanan yang terdiri dari nasi yang dilengkapi lauk pauk hasil sari laut pantura, seperti ikan pindang, cumi hitam, serta urap latoh berbahan dasar rumput laut dan oseng peda yang dipadukan dengan rempah-rempah.Melihat meriahnya sambutan dan animo dari masyarakat, Bupati Lamongan mengaku senang dan bangga serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya Desa Sendangagung dalam mempromosikan kekayaan budaya.“Saya lihat dari berbagai daerah juga hadir untuk menunggu jalannya Sendangagung Batik Carnival ini, senang sekali, bangga sekali Sendangagung Batik Carnival sudah menjadi agenda tahunan yang tercatat oleh Pemkab Lamongan,” ucap orang nomor 1 di Lamongan tersebut saat membuka acara.Bupati yang akrab disapa Pak YES tersebut juga berharap kegiatan ini dapat semakin lebih baik dan lebih meriah setiap tahunnya.“Semoga ini akan terus berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sendangagung, masyarakat Kecamatan Paciran, dan Kabupaten Lamongan pada umumnya,” tambahnya.Sendangagung Batik Carnival diikuti oleh 22 RT yang ada di Desa Sendangagung. Terlihat berbagai kekayaan budaya ditampilkan oleh para peserta, di antaranya adalah kekayaan budaya khas nusantara melalui berbagai busana tradisional berbagai suku, kerajinan batik menggunakan kain perca, kostum batik dengan motif khas Desa Sendangagung, juga ada suguhan pertunjukan musik tradisional yaitu Jedor dan Tongklek. Selain menyajikan sego muduk gratis dan unjuk kekayaan budaya pada carnival, pada acara ini juga digelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau, stand UMKM produk warga Desa Sendangagung, serta pameran layangan oleh Sendangagung Kite Club. Pada Festival tahun ini juga dilaksanakan launching village branding Sendangagung Rapakat sebagai upaya memperkuat identitas dan promosi budaya Sendangagung. “Kalau Lamongan punya city branding Lamongan Megilan, kami punya Sendangagung Rapakat sebagai village branding,” ungkap Panut Supodo, Kepala Desa Sendangagung dalam sambutannya.
Selengkapnya
Kafilah MTQ Lamongan Siap Berjuang Pertahankan Juara Umum
Setelah dua tahun sebelumnya berhasil menjadi juara umum MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) ke-29 di Pamekasan, tahun ini Lamongan telah melakukan berbagai persiapan untuk dapat mempertahankan gelar juara umum pada MTQ ke-30 Tingkat Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Kota Pasuruan. Diberangkatkan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Jum'at (29/9) dari Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, sebanyak 53 orang yang tergabung dalam Kafilah Lamongan ini akan diperlombakan dalam 7 cabang lomba yang terdiri dari 23 golongan.Diungkapkan Ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) Lamongan Moh. Nalikan, bahwa terdapat 1 golongan lomba yang tidak bisa diikuti Lamongan yakni Tilawah Golongan Cacat Netra Putri, hal tersebut dikarenakan suami peserta yang sakit. Dikatakan Moh. Nalikan bahwa berbagai pembinaan telah dilakukan hingga pelaksanaan tryout."Pembinaan dilaksanakan dengan menginapkan anak-anak dan pembina, yang terakhir berupa tryout yang merupakan ajang peserta untuk menyiapkan mental dalam menghadapi audien yang banyak. Yang paling menonjol harus kuat mentalnya, saya kira untuk kesiapan dan materi Insyaallah sudah bagus. Mudah-mudahan apa yang di Pamekasan bisa terulang lagi, menjadi juara umum," kata Moh. Nalikan.Ditambakannya, bahwa dalam lomba yang dilaksanakan mulai tanggal 29 September hingga 28 Oktober ini Lamongan menetapkan target 19 orang masuk final, dengan perolehan 12 emas.Memberangkatkan Kafilah MTQ Lamongan, Bupati Yes meyakini bahwa apa yang dipikirkan manusia memiliki pengaruh besar pada hasil yang diperoleh nantinya. Oleh karenanya, beliau mengajak anggota kafilah untuk tetap optimis, semangat, dan tidak berputus asa."Jangan pernah patah semangat, Jangan pernah berputus asa, teruslah berpikir untuk menjadi yang terbaik. MTQ ini tidak semata-mata untuk mendapatkan juara, namun lebih dari itu kita juga akan mendapatkan hitungan pahala untuk terus mensyiarkan Qur'an ini menjadi cahaya kehidupan bagi kita semua. Saya yakin kafilah dari kabupaten yang lain juga telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, tetapi tetap yakinlah bahwa anda semua nanti masih akan bisa mempertahankan juara umum seperti yang kita semua harapkan," kata Pak Yes.Adapun tujuh cabang lomba yang diikuti Kafilah MTQ asal Lamongan ini yakni Musabaqah Tilawah Al-Qur'an, Musabaqah Hifdzil Qur' an, Musabaqah Tafsir Qur'an, Musabaqah Syarhil Qur'an, Musabaqah Fahmil Qur'an, Musabaqah Khottil Qur'an, dan Karya Tulis Ilmu Al Qur'an. (dir)
Selengkapnya
Pelepasan Pataka Jer Basuki Mawa Beya
Setelah kemarin dikirab dan disemayamkan di Kabupaten Lamongan, hari ini Kamis (28/9) Pataka Jer Basuki Mawa Beya (JBMB) kembali diberangkatkan dari Halaman Pemkab Lamongan untuk dilaksanakan kirab pada rute selanjutnya, menuju Kabupaten Tuban. Membawa misi kebangkitan ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata, Pataka JBMB ini dikirab bersama Pataka Satuan Polisi Pamong Praja 'Praja Wibawa', Pataka Satuan Perlindungan Masyarakat, Pataka Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan 'Yudha Brama Jaya', dan logo Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.Dilaporkan Kasatpol PP Lamongan Jarwito, bahwa kirab Pataka JBMB yang merupakan kirab tahun kedua ini diberangkatkan oleh Gubernur Jawa Timur pada hari Minggu tanggal 24 September lalu dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemudian berlanjut di serahterimakan kepada Bupati Bangkalan, dan terus akan dibawa keliling di Provinsi Jatim dengan jarak tempuh kurang lebih 2001 km, yang pada akhirnya nanti akan finish kembali pada tanggal 11 Oktober di Gedung Negara Grahadi Surabaya bersamaan dengan upacara peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur."Dalam kirab ini yang membersamai Pataka Jer Basuki Mawa Beya, ikut juga dikirab adalah Pataka Satuan Polisi Pamong Praja 'Praja Wibawa', Pataka Satua Perlindungan Masyarakat, Pataka Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan 'Yudha Brama Jaya', kemudian logo Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Kemarin Bapak Bupati Lamongan menerima penyerahan Pataka dari Kasatpol PP Kabupaten Gresik dan selanjutnya menyerahkan kepada kami untuk disemayamkan, dan pada hari ini akan kita bawa untuk diserahkan pada Bapak Bupati Tuban guna dikirab pada rute selanjutnya yaitu Kabupaten Bojonegoro," lapor Jarwito.Memberangkatkan Pataka Jer Basuki Mawa Beya, Sekda Lamongan Moh. Nalikan mengajak untuk mengambil pelajaran dari arti lambang JBMB bahwa tidak ada hasil tanpa perjuangan, dan tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Ditambahkan beliau, bahwa misi kebangkitan ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata ini merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan masyarakat."Melalui semangat JBMB ini kita harapkan kita semua di Pemerintah Kabupaten Lamongan senantiasa terus berjuang, jangan pernah berhenti berinovasi, jangan pernah berhenti untuk bagaimana kita memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Terus kita berjuang, terus kita mengabdi, terus kita memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Lamongan," harap Moh. Nalikan.
Selengkapnya
Tingkatkan ASN Berintegritas, Profesional dan BerAKHLAK Melalui Kompetisi Smart ASN
Sebagaimana tujuan utama di dalam Misi Ke-5 RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2021-2026 yakni menghadirkan tata kelola pemerintahan yang dinamis, serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas sebagai upaya optimalisasi reformasi birokrasi, maka Sekda Mohammad Nalikan mengajak ASN Lamongan untuk mengimplementasi budaya meritokrasi tidak hanya dijadikan sekedar rutinitas, apalagi beban, tetapi justru merupakan keharusan karena menjadi daya ungkit tercapainya tujuan reformasi birokrasi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Sosialisasi Kompetisi Smart ASN yang dselenggarakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lamongan di Pendopo Lokatantra, Rabu (27/9/2023) yang melibatkan seluruh eselon III di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Kompetisi dengan tema “Membangun Smart ASN Menuju Birokrasi Berkelas Dunia” merupakan langkah taktis sebagai upaya mewujudkan ASN yang berintegritas, professional dan BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) ditengah kondisi birokrasi yang semakin kompleks. “Momentum pelaksanaan kompetisi smart ASN ini menjadi titik tolak pentingnya melahirkan budaya kompetisi bagi ASN, ditengah kondisi yang semakin kompleks dengan perubahan yang begitu cepat (disruption) serta tingginya tuntutan sekaligus harapan dari masyarakat akan kualitas dan pelayanan publik yang lebih baik,” Terang Nalikan. Melalui Kompetisi Smart ASN, Nalikan juga berharap akan menguatkan pondasi tata kelola pemerintahan yang sudah berstandard internasional. “Bukan hanya sekadar ajang persaingan, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan solusi inovatif dalam menjawab berbagai tantangan global. saya optimis, melalui kompetisi ini, akan muncul beragam ide-ide yang konstruktif, lahir ASN-ASN Lamongan yang top trending karena prestasi dan kinerjanya, sehingga Lamongan akan semakin megilan dan ada dimana-mana,” imbuhnya. Sementara itu, dijelaskan Kepala BKPSDM Lamongan Shodikin, Kompetisi Smart ASN yang ditujukan kepada ASN dengan Jabatan Administrator atau setara Eselon III ini ditujukan untuk membangun budaya kerja yang kompetitif, serta untuk memperbaiki kualitas manajemen SDM Aparatur dalam persfektif implementasi sistem merit serta sebagai wujud implementasi pemberian penghargaan bagi ASN berprestasi. “Tahun 2023 sebagai tahun pertama penyelenggaraan Kompetisi Smart ASN, diharapkan meningkatkan motivasi jajaran ASN di seluruh Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk lebih berkinerja, berprestasi, cepat beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi, sehingga dapat meningkatkan persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik,” pungkasnya.
Selengkapnya
Pataka Jer Basuki Mawa Beya Dikirab di Lamongan
Mendekati Peringatan Hari Jadi Ke-78 Pemprov Jatim, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya kembali dilaksanakan. Mengelilingi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur mulai tanggal 24 September hingga 11 Oktober nanti, Rabu (27/9) Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan menjadi jujukan pelaksanaan kirab setelah sebelumnya diberangkatkan dari Gedung Grahadi Surabaya, mengelilingi 4 kabupaten di Pulau Madura, menuju Kabupaten Gresik, kemudian diserahterimakan di Lamongan untuk disemayamkan sebelum akhirnya besok kembali dilaksanakan kirab menuju Kabupaten Tuban. Diterima secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dari Kasatpol PP Gresik Suprapto, Pataka Lambang Jer Basuki Mawa Beya ini kemudian diserahkan kepada Kasatpol PP Lamongan Jarwito untuk disemayamkan. Pada upacara tersebut, Bupati Yes juga membacakan Ripta Prasasti yang ditulis oleh Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.Ditemui setelah pelaksanaan upacara, Bupati Yes mengajak masyarakat untuk siap ikut berpartisipasi, berkolaborasi, dan bersinergi, serta memegang teguh semangat juga optimisme untuk Jatim Bangkit. "Kirab ini dilakukan oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Pelindungan Masyarakat, serta Satuan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Jawa Timur, dikirab mengelilingi Jawa Timur. Semangat mereka ini yang harus kita jadikan contoh, bagaimana kesiapsiagaannya menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, partisipasinnya, kolaborasinya, sinerginya, yang ini semua sesuai dengan semangat yang diharapkan Bu Gubernur, untuk Optimis Jatim Bangkit," ucap Pak Yes.Menjadi rangkaian pertama Hari Jadi Ke-78 Pemprov Jatim, kirab ini dilaksanakan selama 18 hari dan menempuh jarak kurang lebih 2001 km, dengan membawa misi kebangkitan tumbuh seiring bersama. Di Kabupaten Lamongan, Kirab Jer Basuki Mawa Beya ini diiringi oleh drumband dari MAN 1 Lamongan dan disambut dengan Tari Adhara Purwa.
Selengkapnya
Promosikan Daerah Sentra Tenun Ikat Parengan, Lamongan Gelar Festival Mural
Untuk menambah dan memperkuat branding Parengan sebagai Desa Devisa dengan produk khas tenun ikatnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan menggelar Festival Mural Tenun Ikat Parengan, pada Sabtu (16/9) di Area Dinding Tanggul Bantaran Sungai Bengawan Solo Desa Parengan Kecamatan Maduran. Selain sebagai media promosi daerah sentra tenun ikat, festival ini juga memberikan ruang ekspresi kepada seniman lukis Lamongan untuk meningkatkan kompetensi lukisnya, juga sebagai sarana edukasi siswa dalam mengasah kemampuan seninya.Dikatakan Bupati Yuhronur Efendi yang turut hadir dalam kegiatan sekaligus meresmikan Gedung UMKM BUMDes Maju Sejahtera Desa Parengan, adanya kegiatan seperti ini tentu akan memperkuat branding desa, sekaligus sebagai media promosi pemasaran produk."Ya tentu ini akan semakin menambah dan memperkuat branding Parengan ini sebagai desa yang punya produksi yang sangat khas, yakni tenun ikat dan juga UMKM yang lain. Memang Parengan ini luar biasa, dan tentu dengan mural ini akan semakin memperkuat brandingnya dalam rangka promosi pemasaran produk-produk yang ada di sini," kata Pak Yes.Pak Yes juga mengajak agar setiap orang turut serta menjadi marketer (pemasar), mempunyai kewajiban mengembangkan dan membudayakan tenun ikat sebagai komoditi yang nantinya akan dapat membangkitkan perekonomian daerah. Beliau juga mengajak untuk benar-benar memanfaatkan BUMDes sebagai wadah display UMKM Lamongan, bagi masyarakat yang berkunjung ke Parengan."Kita juga membuat rencana, master plan pariwisata terintegrasi yang akan kita lewatkan di Parengan ini, di Sendang Dhuwur, di Sunan Drajat, di Kemantren, dan sebagainya, sehingga ini menjadi rute wisata yang nanti bisa kita jadikan unggulan untuk Kabupaten Lamongan," tambah Pak Yes.Festival Mural dengan tema 'Tenun Ikat Parengan' ini diikuti kurang lebih 150 pelukis perwakilan MA/SMA/SMK sederajat di Lamongan dan Komunitas Mural Lamongan yang tergabung dalam 22 tim.
Selengkapnya