Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menghadiri Peringatan 1 Suro 1958 di Makam Nyai Andongsari, yang berlokasi di Gunung Ratu Desa Sendangrejo, Ngimbang, Selasa (9/7). Kegiatan yang digelar Pemkab Lamongan bersama Paguyuban Budaya Wilwatikta ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan sekaligus mendoakan para leluhur Lamongan yang telah mewariskan nilai-nilai kebaikan.
“Pada kesempatan ini, marilah memanjatkan doa untuk leluhur yang sudah membuat fondasi kebaikan di bumi Lamongan, sekaligus berdoa kepada Allah yang maha kuasa supaya diberi keselamatan, kesuksesan, dijauhkan dari bala bencana tahun-tahun mendatang, dalam memasuki tahun 1958,” tutur Pak YES.
Bupati YES mengungkapkan kebanggannya atas rutin diselenggarakannya acara ini di Makam Nyai Andongsari. Dikatakan beliau, hal ini menandakan bahwa Lamongan sejak dulu sudah berjaya, dibuktikan dengan adanya jejak historis Gadjah Mada beserta ibunya Nyai Andongsari di Lamongan.
“Di tempat ini banyak peninggalan sejarah, banyak petilasan yang menunjukkan kepada kita semua, jejak-jejak heroisme, kepahlawanan khususnya Gadjah Mada, yang menjadikan spirit bagi kita semua untuk berjuang lebih semangat lagi, berjuang untuk kesejahteraan rakyat, dan berjuang terus menebarkan kebaikan,” imbuhnya.
Acara ini berlangsung satu hari satu malam, dengan rangkaian prosesi di antaranya Kirab Pataka, Pusaka Songsong Agung, Cipratan Tirta Suci, dan Tumpengan sebagai bentuk tasyakuran. Berbagai paguyuban budaya yang ada di Lamongan juga turut mengikuti acara ini.
Naim (63) dari Lamongan mengatakan senang dengan adanya peringatan ini agar dapat menghidupkan nilai-nilai luhur dari budaya Jawa. Ia mengaku rutin mengikuti kegiatan ini setiap tahunnya.
“Saya tiap tahun hadir bersama teman paguyuban. Ini tadi sejak pagi dari rangkaian awal acara,” ucap Naim.
| Hari Ini | 0 |
| Kemarin | 0 |
| Minggu Ini | 0 |
| Minggu Lalu | 0 |
| Bulan Ini | 0 |
| Bulan Lalu | 0 |
| Tahun Ini | 0 |
| Semua | 0 |
#LamonganMegilan