Rawat Budaya Mendhak Sanggring, Bupati Yes Apresiasi Masyarakat Desa
Lamongan, Prokopim-Festival Budaya Mendhak Sanggring yang dilakukan masyarakat Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang sejak ribuan tahun lalu masih dilestarikan hingga sekarang. Bahkan menjadi salah satu icon wisata Kabupaten Lamongan dan dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sejak 2021 lalu. Membuka acara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan apresiasi kepada masyarakat desa yang telah menjaga dan melestarikan hingga sekarang.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Tlemang yang terus merawat budaya dan tradisi leluhur, sehingga generasi muda sekarang masih bisa merasakan dan mengetahui serta turut melaksanakan kegiatan yang kaya akan tradisi dan budaya. Atas upaya ini, Mendak Sanggring ini ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda," tutur Pak Yes.
Selain merawat tradisi dan budaya, mendhak sanggring berkaitan erat dengan sejarah kejayaan Lamongan. Dimana ritual ini dilakukan sebagai bentuk peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin Desa Tlemang yang dilaksanakan tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah.
Umumnya ritual ini diawali dengan upacara sanggring yakni, Duduk Sendang (resik sendang lanang dan resik wedok), Resik Cungkup, Pagelaran Seni Wayang Krucil, hingga pada puncaknya ditampilkan makanan sanggring yang terdiri dari ayam dan kuah khusus, hanya dimasak oleh kaum pria, serta ditutup dengan Ziarah dan Istighosah di Makam Ki Buyut Terik.
Rawat Budaya Mendhak Sanggring, Bupati Yes Apresiasi Masyarakat Desa Tlemang
Lamongan, Prokopim-Festival Budaya Mendhak Sanggring yang dilakukan masyarakat Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang sejak ribuan tahun lalu masih dilestarikan hingga sekarang. Bahkan menjadi salah satu icon wisata Kabupaten Lamongan dan dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sejak 2021 lalu. Membuka acara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan apresiasi kepada masyarakat desa yang telah menjaga dan melestarikan hingga sekarang.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Tlemang yang terus merawat budaya dan tradisi leluhur, sehingga generasi muda sekarang masih bisa merasakan dan mengetahui serta turut melaksanakan kegiatan yang kaya akan tradisi dan budaya. Atas upaya ini, Mendak Sanggring ini ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda," tutur Pak Yes.
Selain merawat tradisi dan budaya, mendhak sanggring berkaitan erat dengan sejarah kejayaan Lamongan. Dimana ritual ini dilakukan sebagai bentuk peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin Desa Tlemang yang dilaksanakan tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah.
Umumnya ritual ini diawali dengan upacara sanggring yakni, Duduk Sendang (resik sendang lanang dan resik wedok), Resik Cungkup, Pagelaran Seni Wayang Krucil, hingga pada puncaknya ditampilkan makanan sanggring yang terdiri dari ayam dan kuah khusus, hanya dimasak oleh kaum pria, serta ditutup dengan Ziarah dan Istighosah di Makam Ki Buyut Terik.