Petualangan Seru Alam dan Budaya bersama Lamongan Pantura Etno Trip
Gerakan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi) terus menghadirkan inovasi dalam meningkatkan daya tarik wisata Lamongan, salah satunya paket wisata Lamongan Pantura Etno Trip, yang hari ini di-launching oleh Plt. Bupati Lamongan Abdul Rouf pada peringatan World Tourism Day , Sabtu (28/9), di Watungkal Edupark Sendangagung, Paciran. Paket wisata ini menyediakan petualangan seru menjelajah 7 desa wisata di Pantura Lamongan yang kaya akan budaya dan keindahan alam.
Menggunakan kendaraan Jeep, Pak Rouf turut mengikuti trip yang dimulai dari Lapangan Desa Tunggul. Setelah itu, peserta dibawa menjelajah Desa Sendangagung dan Sendangduwur yang memiliki kekayaan budaya berupa batik dan Makam Sunan Sendang. Para peserta dapat berziarah juga melihat proses pembuatan batik khas dua desa Pantura tersebut.
Trip kemudian berlanjut menuju Wisata Pemandian Air Panas Brumbung, Desa Kranji. Pada wisata ini, para peserta disajikan keindahan alam di area sekitar Brumbung. Tak hanya itu, aneka kuliner khas Pantura seperti sego mudhuk, rujak paciran, dan es siwalan juga disajikan dan siap disantap para peserta trip.
Setelah istirahat dan menikmati kuliner, para peserta kemudian kembali diajak berziarah ke Makam Sunan Drajat, Desa Drajat, untuk belajar sejarah penyebaran Islam di Lamongan. Trip ditutup dengan wisata alam di Desa Kemantren dengan wisata Gunung Dono dan di Desa Sidokelar menyaksikan keindahan Pantai Putri Klayar. Peserta kemudian kembali ke titik keberangkatan yakni Desa Tunggul.
Pak Rouf mengungkapkan bahwa Pemkab Lamongan akan terus mendorong terwujudnya pariwisata terintegrasi. Hal ini karena Lamongan memiliki potensi alam dan budaya yang melimpah, sehingga perlu dioptimalkan agar memberikan pengalaman wisata yang menarik.
“Fokus pembangunan pariwisata ke depan adalah pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan potensi unggulan daerah, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di semua sektor. Tata kelola daya tarik wisata, terutama dari aspek atraksi dan ragam produk ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal serta akomodasi yang nyaman menjadi hal penting dan utama,” ucap Pak Rouf.
Pada kesempatan tersebut, Pak Rouf juga mengajak untuk melestarikan warisan budaya dan alam di Lamongan. Selain sebagai potensi pariwisata, juga sebagai wujud menjaga harmoni di masyarakat sesuai tema World Tourism Day tahun ini yakni Tourism and Peace. (xcl)