Bupati Lamongan Yuhronur Efendi optimis Lamongan dapat mencapai target produksi padi tahun 2024. Hal tersebut beliau sampaikan saat mendampingi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Danseskoad), Mayjen TNI Agus Prangarso, meninjau program Pompanisasi yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI, di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kamis (4/7).
Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, dengan jumlah produksi nomor 1 di Jawa Timur dan nomor 5 di Indonesia, Bupati YES berupaya agar tetap dapat menjaga persediaan padi untuk disalurkan ke daerah lainnya. Adanya program Pompanisasi turut membantu kelancaran proses tanam di tengah kemarau berkepanjangan.
“Target kita 1.200.000 ton insyaallah tercapai. Di musim tanam pertama sudah mencapai 600 ribu ton sehingga kita optimis di musim kedua ini, dengan mengoptimalkan beberapa lahan berok melalui pompanisasi akan menjadi luasan lahan yang meningkat produktivitasnya,” ucap Pak YES.
Pada program Pompanisasi, Kementerian Pertanian RI mengusulkan sebanyak 412 unit pompa yang dapat memenuhi kebutuhan air pada 16.374 Hektar lahan di Lamongan. Program ini terbukti membantu memenuhi kebutuhan air pada musim tanam, sehingga menginspirasi Kepala Desa di Lamongan untuk menyediakan pompa sendiri. Salah satunya adalah Desa Bedahan, yang pada kesempatan ini juga ditinjau langsung oleh Bupati YES.
“Kemarin dihadiri pak Mentan dalam rangka launching pompa, alhamdulillah dengan ada pompanisasi, menginspirasi sejumlah tempat, seperti di Desa Bedahan, diinisiasi oleh Kepala Desa, mereplikasi kegiatan pompanisasi di sini. Ini semua tak lain sebagai komitmen menjaga ketahanan pangan di Lamongan,” tutur Pak YES.
Kedatangan Mayjen Agus berkaitan dengan program Kuliah Kerja Lapangan Perwira Siswa Seskoad yang melakukan pengabdian masyarakat dan penelitian di Desa Trepan. Program ini diharapkan menghasilkan kajian yang dapat menjadi masukan untuk Pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Masyarakat Desa Trepan juga mendapatkan sosialisasi Zeolit dan bantuan sosial.
“Perwira Siswa melakukan penelitian di lapangan, temanya ketahanan pangan, sekalian dititipkan program, yang menjadi kerjasama antara Kementan dengan Angkatan Darat (AD). Jadi selama di sini siswa melihat secara langsung program yang sedang dilaksanakan. Nanti akan menjadi kesimpulan awal sebelum diadakan seminar, setelah itu akan memberi masukan kepada AD, Pemda, dan masukan kepada Kementan,” jelas Mayjen Agus. (xcl)
Hari Ini | 0 |
Kemarin | 0 |
Minggu Ini | 0 |
Minggu Lalu | 0 |
Bulan Ini | 0 |
Bulan Lalu | 0 |
Tahun Ini | 0 |
Semua | 0 |