Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay melakukan Panen Raya Jagung didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Dandim 0812 Arm. Ketut Wira Purbawan di area persawahan Desa Mojorejo Kecamatan Modo, Selasa (28/5). Kegiatan tersebut menurut Rafael Granada Baay sebagai upaya program percepatan ketahanan pangan yang merupakan hal prioritas bagi Indonesia. Beliau juga menyatakan dukungannya terhadap upaya pemaksimalan program pompanisasi dan pipanisasi pertanian di Lamongan.
“Sesuai pengakuan para petani Mojorejo, selama ini hanya menanam dua kali dalam setahun, hal ini dikarenakan ini wilayah tadah hujan. Sebagaimana kita tahu ketahanan pangan merupakan prioritas Pak Presiden, untuk mendukung hal itu kita akan maksimalkan program Pak Kasat yakni pipanisasi disamping pompanisasi yang nantinya bisa menyuplai kebutuhan air di area persawahan ini. Sehingga akan seperti yang kita harapkan, petani dapat menanam tiga sampai empat kali dalam setahun,” ucap Mayjen Rafael.
Untuk pelaksanaannya, Rafael menjelaskan akan mengadakan peninjauan lapangan terlebih dahulu agar bisa memastikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di lahan 1.213 ha yang tersebar di lima desa di Kecamatan Modo ini.
“Setelah ini kami akan adakan rapat bersama staf, kemudian peninjauan lapangan ke sungai, baru bisa dipastikan berapa titik yang akan kita pasang, sehingga program pipanisasi dan pompanisasi untuk pemaksimalan tanam jagung di area Perhutani bisa dimanfaatkan di lahan 1.213 hektar. Ini juga merupakan kebanggaan, meski di musim yang cukup ekstrem di Kabupaten Lamongan masih surplus beras dan komoditas lain termasuk jagung. Ke depan harapan saya area ini akan dapat panen jagung berlipat ganda sehingga petani kita dapat sejahtera,” lanjut Rafael.
Mendengar hal tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan ketahanan pangan yang dilakukan Kodam V/Brawijaya. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkab Lamongan dalam meningkatkan komoditas pangan melalui percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman dilaksanakan popanisasi dan irigasi perpompaan.
“Sampai saat ini telah diusulkan 406 unit pompa dan telah terealisasi sebanyak 67 unit dengan rincian 57 pompa 4 inci dan 10 pompa 6 inci. Sehingga akumulasi dari pompanisasi ditambah dengan alokasi awal 6 unit telah tersalur 73 unit pompa air kepada masyarakat. Kami rencanakan khusus di Desa Mojorejo ini kita tambah untuk 2 unit pompa dan di Kecamatan Modo secara keseluruhan telah diusulkan 11 unit mesin pompa dan 5 pompa untuk irigasi,” terang Pak Yes.
Di Kabupaten Lamongan sendiri, komoditas jagung mempunyai luas tanam 59.540 hektar dengan luas panen 59.585 hektar dan mencapai produksi 582.662 ton pada tahun 2023. Sedangkan di tahun 2024 sampai bulan April telah tercapai luas tanam 35.001 hektar dengan luas panen 21.255 hektar dengan produksi 175.196 ton, dimana salah satunya di sumbang dari area persawahan di Desa Mojorejo dengan luas lahan 250 hektar dengan total panenen jagung mencapai 3.000 ton.
Selain komoditas jagung, lanjut Pak Yes, komoditas padi juga cukup melimpah yakni mencapai 1.111.651 juta ton yang menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai lumbung pangan nomor wahid di Jawa Timur. selain itu, juga dikembangkan komoditas sorghum yang mencapai produksi 271 ton pada tahun 2023.
“ini merupakan komoditas tradisional yang bisa dimanfaatkan seluruh tanamannya mulai dari buah, batang, daun, hingga akar. Untuk mempertahankan produktivitas jagung dan sorgum, pemerintah terus mendorong berbagai sarana dan prasarana modern untuk peningkatan produksi tanaman jagung dan sorgum dalam rangka mempertahankan pangan di Kabupaten Lamongan,” pungkasnya.
Usai panen jagung di Kecamatan Modo, Bupati Yes bersama Mayjen Rafael dan rombongan juga mengunjungi IKM yang menjual berbagai olahan Sorghum yang ada di Desa Sidorejo Kecamatan Sugio.
| Hari Ini | 0 |
| Kemarin | 0 |
| Minggu Ini | 0 |
| Minggu Lalu | 0 |
| Bulan Ini | 0 |
| Bulan Lalu | 0 |
| Tahun Ini | 0 |
| Semua | 0 |
#LamonganMegilan