DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

LOCAL KONTEN LAMONGAN MAKAM SUNAN SENDANG (R. NOER ROCHMAT)

Makam R. Noer Rochmat atau yang biasa disebut Makam Sunan Sendang terletak di Desa Sendang Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Makam Sunan Sendang berada di puncak gunung Amintuno dengan ketinggian 75 meter dari permukaan air laut., Sunan Sendang wafat pada tahun 1507 Saka atahu pada tahun 1585 Masehi sebagaimana yang tertera pada pahatan pada dinding makam.
Keistimewaan Makam Sunan Sendang yaitu terdapat dua buah Gapuro yang sangat menarik, terletak disebelah utara masjid disebut dengan Gapuro E. Sedang yang terletak disebelah kanan masjid disebut Gapuro B. Penduduk setempat menyebutnya Gapuro Urung – urung.

 Yang menjadi ciri khas yaitu Kedua gapuro tersebut puncaknya tertutup. Didalam sejarah kesenian kuno, Gapura demikian itu disebut Gapuro Madu Raksa. Keunikan Gapura Sendangduwur adalah dengan adanya sayap disebelah kanan dan kiri, oleh Bapak Uka Chandra Sasmita diberi istilah Gapura Bersayap. Sayap yang digambar adalah sayap Burung Garuda, hal ini terlihat pada pahatan timbul pada bagian bawah dan atas sudut puncak Gapura E. Pahatan itu berupa sulur – sulur yang sesungguhnya menggambarkan Kepala Burung Garuda dengan paruhnya yang melengkung. Pada Gapura B tampak bahwa puncaknya merupakan Mahkota Burung Garuda. Hiasan diatas Gapura B terdapat lukisan kala yang dihubungkan dengan lekung Makara ke bawah ambang pintu. Diatas kepala Kala terdapat lukisan pohon yang bercabang – cabang. Yang didalam agama Hindu disebut Pohon Hayat atau Pohon Pengharapan. Pohon yang mengabulkan segala keinginan. Di dalam agama islam dikenal dengan pohon Syajarotul Khuldi, pohon surga yang penuh dengan emas permata yang diselubungi dengan Sinar Tuhan. Jadi Gapura bersayap ini menunjukkan perpaduan unsur – unsur Kebudayaan Pra Hindu, Indonesia dan Islam.
Selain dua buah gapura tersebut, terdapat pula lubang kecil yang berisi air. Penduduk setempat menyebutnya dengan sebutan Sumur Paidon. Sumur Paidon ini berada di Gapura B, yang tepatnya disebelah kiri tangga menuju Makam. Menurut ceritanya tepat ini adalah tempat perludahan Sunan Sendang. Air yang ada di Sumur Paidon itu sering diambil oleh para peziarah untuk mengambil berkahnya dan berbagai macam keperluan.