DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

Arsip Artikel

CELENGAN : Aku belajar Puasa

Judul cerita Celengan pada hari ini, diambil dari buku berjudul Aku Belajar Puasa karya Ali Muakhir dan Tim ilustrator Pelangi Mizan. Kali ini yang mendongeng adalah Kak Dini dan kak Karina. Dongeng Aku Belajar Puasa bercerita tentang seorang anak bernama Saliha yang sedang belajar puasa. Awalnya dia ingin buka puasa Zuhur tapi kemudian sampai Magrib baru berbuka.  Kenapa mengambil cerita tentang puasa? karena hari ini bertepatan dengan puasa ramadhan. Celengan hari ini berkolaborasi dengan audiens yaitu ibu dan anak. Mereka sangat antusias sekali dan senang menonton program Celengan.

Selengkapnya
CELENGAN : "AKU KARTINI" Karya Wikan Satriati

Tanggal 22 April 2021, Celengan menghadirkan cerita berjudul Kartini karya Wikan Satriati. Membaca Nyaring tentang Kartini karena kemarin tepatnya tanggal 21 April 2021 adalah Hari Kartini. Hari kelahiran RA Kartini saat ini diperingati sebagai hari nasional, yaitu hari Kartini. Diperingatinya tanggal 21 April sebagai hari Kartini tidak lain untuk mengenang dan menghormati jasa beliau yang telah ikut berjuang bagi rakyat Indonesia, terutama kaum wanita, agar bisa lebih maju dan bersaing dengan bangsa lainnya. Membaca Nyaring dibawakan oleh Kak Fitri dan Kak Dita.Aku Kartini, menceritakan tentang sosok Kartini. Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningkrat yang merupakan bupati Jepara pada masa itu. Kartini menyelesaikan pendidikannya di ELS (Europese Lagere School). Buah pemikiran Kartini dengan pembicaraan J.H Abendanon disusun menjadi sebuah buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang.”Selesai membaca nyaring “Aku Kartini”, kak Fitri dan kak Dita mengajak audiens untuk berkolaborasi bercerita. Ada Kak Atafras yang menceritakan sebuah cerita berjudul Elegi Untuk Bu Lutfi dan juga Kak Ajeng yang membacakan buku dengan Read Aloud berjudul Kado untuk Sahabat.   

Selengkapnya
CELENGAN : Saat Pertamaku Berkunjung Ke Dokter

Hari ini tanggal 12 April 2021, Celengan (Cerita Online Lamongan) hadir dengan cerita berjudul "Pengalaman Pertamaku Berkunjung ke Dokter". Cerita ini dibawakan oleh Kak Fitri dan Kak Dita. Cerita diambil dari buku karya  Eve Marleau dan Michae Garton dengan judul yang sama.Celengan hadir mulai pukul 09.00 WIB melalui live instagram Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan (@perpuslamongan). Kegiatan diawali sapaan dari Kak Fitri dan Kak Dita, kemudian dongeng dimulai. Dongeng yang diceritakan berkisah tentang seorang anak yang sedang sakit dan pergi ke rumah sakit ditemani oleh ibunya. Di rumah sakit, anak tersebut bertemu banyak orang sakit yang sedang mengantri menunggu giliran diperiksa olek dokter.Saat mendongeng, banyak sekali pengguna instagram yang ikut bergabung. Dan kami memberi kesempatan kepada audiens jika ingin berkolaborasi live bersama untuk bercerita atau membaca nyaring.   

Selengkapnya
CELENGAN (Cerita Online Lamongan)

Celengan (Cerita Online Lamongan) merupakan replikasi program Dongeng Online (DOLEN) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan pengembangan program Widuri Sebumi Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan yang terhenti sementara sebagai dampak dari Pademi Covid -19 yang telah menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020.  Pembatasan kegiatan yang  dilakukan  pemerintah sebagai langkah dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 membuat layanan perpusda Lamongan tidak bisa optimal.Celengan menjadi inovasi Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan agar tetep eksis dan produktif dimasa pademi.  Celengan mampu mengedukasi masyarakat tanpa harus datang secara tatap muka ke perpustakaan.  Adapun ragam kegiatan celengan antara lain :  mendongeng, membaca nyaring (read a load) serta kolaborasi bercerita bersama audience ( masyarakat, pegiat literasi, orangtua, komunitas, guru serta anak didik). Materi celengan  tentang  cerita rakyat nusantara, cerita lokal konten Lamongan,  cerita kisah para nabi serta cerita anak lainnya yang memberikan pesan moral  positif kepada audiance. Celengan menjadi  media untuk memperkenalkan literasi dan bahasa  secara virtual  kepada anak. Melatih perkembangan kognitif dan kosa kata anak, pembelajaran karakter  serta  menstimulan  anak cinta buku dan membaca. Dengan cerita, anak akan lebih mudah mengerti akan suatu hal, anak akan tetap merasa senang dan ceria meski harus selalu berada di rumah. Celengan mengandung tuntunan moral dan etika serta ungkapan yang eksploratif, imajinatif sehingga memungkinkan anak untuk berpikir dan  bertanya pada eksistensi dirinya.Celengan menjadi program regular yang hadir setiap hari Kamis pukul 09.00 – 10.00 wib melalui Instagram @perpuslamongan.Setahun berjalan, Celengan mampu menjadi salah satu program yang diminati masyarakat pengguna  sosial media.  Dampak  positif  bisa  dilihat dari meningkatnya jumlah followers dari hari ke hari,  April 2020 jumlah followers  1.498  hingga Apri 2021 naik  menjadi  2077 followers. Dengan demikian Celengan mampu menjadi inovasi dan sarana paling efektif menumbuhkan kegemaran serta budaya baca anak di masa pademi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.  

Selengkapnya
TRADISI UNIK WANITA MELAMAR PRIA DI LAMONGAN

Tau gak sih tradisi wanita melamar pria di Lamongan? Pada umumnya proses lamaran (meminang) dalam perkawinan dimulai oleh pihak laki-laki. Tetapi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, inisiatif itu dari pihak perempuan yang meminang calon suaminya.Dalam penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) mahasiswa jurusan Antropologi Universitas Airlangga (Unair) yang berjudul Menguak Tradisi Lamaran (Calon Mempelai Wanita Terhadap Calon Mempelai Pria) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur tersebut, diketahui terdapat kisah dibalik tradisi lamaran ini, yang tidak lain adalah kisah yang terjadi di zaman kerajaan dahuluTradisi ini dimulai ketika Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi pergi ke Lamongan untuk melamar putra Tumenggung Lamongan yang mempunyai dua anak laki-laki yang rupawan, yakni Panji Laras Liris.Pada tradisi lamaran ini terdapat nilai-nilai sosial, yaitu pihak wanita yang mendatangi pria. Disini terkesan bahwa ada penghargaan dari seorang wanita kepada pria. Selain itu terdapat kesan bahwa seorang pria harus menjaga wanita karena dia juga mampu memberikan sesuatu kepada pria yang dipercayainya itu.Jadi bila ada laki-laki yang hanya menggantungkan hidupnya pada seorang wanita dan rumah tangganya berantakan, maka harga diri laki-laki itu akan turun di masyarakat umum.Perspektif lain juga terlihat pada seserahan yang dibawa pihak wanita dalam proses lamaran. Setelah diterima oleh pihak pria, dalam pernikahan nanti si pria akan memberikan mahar yang lebih besar dari nilai seserahan yang telah diterima itu.Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/15/06/2017/di-lamongan-perempuan-yang-melamar-laki-laki/

Selengkapnya
HUT Persela ke 54, Seluruh Pegawai Dinperpusda pakai Jersei Persela

Ada yang tak biasa di hari ini. Pagi ini seluruh pegawai Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan memakai pakaian Jersei Persela. Bukan karena nribun atau nonton pertandingan persela tapi hal ini karena surat edaran dari pak Bupati tentang Himbauan Berpakaian Jersei pada hari Jumat tanggal 23 April 2021. Surat tersebut berisi himbauan kepada seluruh Pejabat dan Pegawai Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menggunakan Jersei/ Baju/ Atribut Persela Lamongan.Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pada tanggal 18 April 2021 kemarin, klub sepak bola kesayangan orang Lamongan Persela sedang berulang tahun yang ke 54. Klub asal kota Lamongan ini berdiri sejak tahun 1967. Meskipun sudah lewat beberapa hari, tapi Bapak Yuhronur Effendi Bupati Kabupaten Lamongan berusaha merayakan momen spesial ini. Tidak hanya itu, penggunaan jersei serentak ini diharapkan menumbuhkan rasa memiliki terhadap klub Persela sebagai icon kebanggaan serta menumbuhkan UMKM di Kabupaten Lamongan.Alhasil karena himbauan tersebut, banyak orang yang belum punya jersei langsung memburu toko yang menjual jersei atau atribut Persela. Dalam sekejap beberapa toko tiba-tiba ramai pembeli dan banyak jersei Persela yang terjual habis. Sungguh unik cara yang diterapkan bapak Bupati dalam menumbuhkan UMKM di Lamongan.Semoga Persela semakin solid dan berprestasi serta semakin kuat dan berjaya. 

Selengkapnya