Bupati
Lamongan Yuhronur Efendi mencanangkan kawasan Desa Wanar Kecamatan
Pucuk menjadi Desa Wisata Tanaman Hias, Sabtu (26/3) di Dusun Tulung
Desa Wanar Pucuk, Lamongan.
Tak
hanya terkenal lewat kelezatan kulinernya atau tenun ikatnya saja,
Lamongan juga tersohor sebagai penghasil tanaman hias seperti yang ada
di Desa Wanar yang bahkan penjualannya telah merambah pasar luar negeri
seperti Brunei Darussalam, Malaysia hingga Singapura.
Menurut
penuturan kepala desa wanar Ali Thohir, kesohoran tanaman hias yang
dihasilkan masyarakat Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan tak
lepas dari usaha seorang sesepuh Dusun Tulung Desa Wanar yang merantau
hingga menjadi seorang tukang taman di kota pahlawan pada era 80-an.
"Kenapa
Desa Wanar dijuluki jadi ahlinya tukang taman? kebetulan di Dusun
Tulung ini dulu ada sesepuh yang merantau ke Surabaya tahun 80-an.
Disana awalnya menjual kompos dengan anaknya jual ke rumah-rumah orang
yang kayalah waktu itu. Lambat laun ada yang memakai jasa sepuh tersebut
untuk merawat tanaman di rumah orang. Tak hanya merwat tapi disuruh
menata juga dan dilihat ada perkembangan menjadi Indah. Nah dari situlah
sesepuh tersebut mengajak saudaranya, tetangganya untuk jadi tukang
taman. Kemudian dari situ merambah ke membuat tanaman hiasnya sendiri.
Dari situlah cikal bakalnya," terang Thohir dihadapan Bupati Yes.
Thohir
juga mengungkapkan, hampir 30 persen warganya menekuni usaha membuat
tanaman hias yang dinilai sangat mempengaruhi perekonomian bagi warga
desanya.
"Indahnya Jakarta
orang kami yang membuat tamannya, hijaunya Surabaya tukang kami yang
mengerjakan. Dan hampir 30 persen warga menekuni tanaman hias, pemasaran
hampir seluruh Indonesia, bahkan ke Brunei. Sangat prospek sekali usaha
ini," imbuhnya.
Mendengar
proses panjang tersebut, Bupati Yes menilai Desa Wanar tidak hanya
pantas menjadi Desa Tanaman Hias, namun juga layak menjadi Desa Devisa,
seperti Desa Parengan Maduran yang lebih dulu dinobatkan.
"Mendengar
cerita pak kades tadi, bahwa prosesnya sangat panjang, berbagi tanaman
disini tadinya cuma biasa tapi bisa disulap menjadi luar biasa, bahkan
pohon waru disini naik kasta jadi red panama sehingga harga jualnya
sangat tinggi,"ungkap Bupati Yes.
Bupati
Yes juga mengungkapkan, sesuai permintaan Gubernur Jatim, Pemkab
Lamongan telah mengusulkan dua desa yang dinilai layak menjadi Desa
Devisa. Salahsatunya yakni Desa Wanar ini. "Pemerintah telah mengusulkan
dua desa di Lamongan yang dinilai sangat layak menjadi Desa Devisa.
Pertama Desa Parengan Maduran dan Desa Wanar Pucuk," terang Bupati Yes.
Senada
dengan Bupati Yes, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo
mengungkapkan jika Dusun Tulung Desa Wanar sangat pantas dinominsikan
menjadi Desa Devisa. Sehingga apa yang diupayakan para petani budidaya
tanaman hias selama ini membuahkan hasil.
"Jika
putaran komoditasnya ini bisa dipasarkan ke luar negeri, maka sangat
real sekali jika Dusun Tulung Desa Wanar ini dinominasikan jadi Desa
Devisa. Karena tahun ini Bu Gubernur diberi jatah 15 desa oleh LPEI
untuk dinominasikan jadi desa devisa," ucap Agung.
Pada
kesempatan tersebut, Agung Subagyo mengucapkan permintaan maaf atas
ketidak hadiran Gubernur Khofifah. "Tanpa mengurangi rasa hormat, Bu
Gubernur ingin sekali kesini, namun terbentur dengan agenda yang urgen
dan tidak bisa ditinggal. Mudah-mudahan bisa segera kesini," pungkas
Agung.