Lamongan Bersiaga Antisipasi dan Atasi Bencana Hidrometeorologi
Sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, Pemkab Lamongan menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024-2025 di Alun-alun Lamongan, Jumat (6/12). Bertindak sebagai Pimpinan Apel, Bupati YES menginstruksikan agar BPBD dan stakeholder terkait menyiapkan langkah strategis agar bencana hidrometeorologi dapat diantisipasi dan diatasi dengan baik.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang berkaitan dengan interaksi antara air dan cuaca, seperti banjir dan puting beliung. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, 58 desa dan 8.424 hektar sawah tambak terdampak banjir yang tersebar di wilayah kecamatan Babat, Laren, Kalitengah, Turi, Glagah, dan Karangbinangun. Selain itu, 11 rumah juga memgalami kerusakan akibat angin puting beliung.
"Oleh karena itu, diperlukan aksi bersama untuk meningkatkan kualitas sinergi antara Pemerintah, Organisasi Masyarakat, media, keluarga, dan individu agar mampu mengenali ancaman, serta siaga dalam situasi darurat bencana secara tepat," ucap Pak YES.
Dikatakan Bupati YES, Kabupaten Lamongan telah melakukan berbagai langkah mitigasi baik struktural maupun nonstruktural terkait bencana hidrometeorologi. Mitigasi ini dilakukan dengan sinergi antara berbagai stakeholder serta kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan instansi vertikal yang terkait.
Mitigasi struktural yang telah dilakukan di antaranya adalah penanganan tanggul kritis dan jebol waduk di wilayah Kabupaten Lamongan, normalisasi sluis dan rawa, pengerukan saluran air di wilayah kota dan Babat, elektrifikasi pintu kuro dan tambak ombo, serta operasional pintu pengendali banjir di Kuro, Babat, dan Melik. Sementara itu, mitigas nonstruktural dilakukan dengan penyediaan air bersih di 15 kecamatan, pembinaan Desa Tangguh Bencana kepada 88 desa, edukasi bencana terhadal masyarakat rentan, juga peserta didik melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana, serta Desa Proklim, Green and Clean, dan Berseri.
"Akan dimungkinkan terjadi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu dalam apel kali ini saya mengajak seluruh pihak untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan baik menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki, serta mengedepankan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk menciptakan rasa aman dan kondusif bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana," pesan Pak YES.
Indeks ketahanan Daerah Lamongan Tahun 2024 berada di angka 6.4%. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas Lamongan dalam menghadapi bencana semakin baik.
"Kemarin Pemkab Lamongan juga menerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) kategori Kabupaten Sangat Inovatif dari Mendagri. Semoga hal ini menjadi motivasi bagi kita semua dalam menciptakan inovasi khususnya dalam penanggulangan bencana," tutup Pak YES.
