DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 01 Agustus 2024

GERAKAN PENGENDALIAN OPT JAMUR (Pyricularia oryzae) MENGGUNAKAN AGEN PENGENDALI HAYATI

GERAKAN PENGENDALIAN OPT JAMUR (Pyricularia oryzae) MENGGUNAKAN AGEN PENGENDALI HAYATI

Karangbinangun(01/08/2024) Salah satu penyakit pada tanaman padi yang sering dijumpai yaitu penyakit patah leher atau blast, atau sering pula disebut oleh petani sebagai penyakit teklik atau tekek. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani. Penyakit Patah Leher Padi disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea atau Pyricularia oryzae. Jamur ini dapat menyerang pada fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase vegetatif, jamur P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Sedangkan pada fase generatif, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai, akibatnya ujung tangkai menjadi busuk, mudah patah, dan bulir menjadi hampa, gejala ini disebut blas leher/patah leher.

Jamur Pyricularia grisea atau Pyricularia oryzae dapat bersumber dari benih yang sudah terinfeksi. Adapun alur atau cara penularannya yaitu; tersebar melalui angin dan percikan air, kemudian jamur membutuhkan waktu minimal 5 jam untuk berkecambah dan menginfeksi jaringan tanaman. Spora jamur mudah berkembangbiak pada suhu 25-280C. Perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam dapat mempercepat perkembangbiakan jamur.

Kamis, 01 Gustus 2024 petani dengan didampingi petugas POPT dan PPL Kecamatan Karangbingangun di Dampingi Bu Kepala Bidangg TPH Dinas KPP Lamongan telah melaksanakan Gerakan Pengendalian Penyakit Patah Leher padi pada hamparan lahan Poktan Minajaya Satu, Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun. Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan atas hasil pengamatan keliling yang dilakukan petugas POPT dan petani, yang mana intensitas kerusakan akibat jamur penyebab patah leher ini sudah cukup tinggi dan menyebar cukup luas yaitu sekitar kurang lebih 5 Ha pada lahan Poktan Minajaya Satu. Atas dasar rekomendasi petugas POPT, maka BPP Karangbinangun berkoordinasi dengan poktan dan Dinas Kabupaten untuk mengadakan Gerakan pengendalian.

Kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip 6 tepat penggunaan pestisida, yaitu tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis pestisida, tepat waktu, tepat dosis atau konsentrasi, serta tepat cara penggunaan.

Pencegahan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit patah leher padi diantaranya;

Gunakan benih berlabel dan sehat. Untuk pencegahan lebih lanjut dapat dilakukan perlakuan benih dengan fungisida

Hindari stress pada tanaman seperti pemotongan benih (pemocongan)

Hindari penggunaan pupuk N berlebih

Kurangi kelembaban tanaman dengan Tanam Jajarlegowo

Pemanfaatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

Terapkan sanitasi lingkungan baik dari gulma maupun sisa-sisa tanaman untuk menghilangkan inang alternatif jamur