MONITORING KONDISI LAHAN PERSAWAHAN TERDAMPAK BANJIR DI BEBERAPA WILAYAH KAB. LAMONGAN
Lamongan, 18 Desember 2024 – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan bersama dengan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Provinsi Jawa Timur, melaksanakan kegiatan monitoring terhadap lahan sawah yang terdampak banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi lahan pertanian pasca-banjir dan menentukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan guna memulihkan sektor pertanian di Kab. Lamongan.
Monitoring dilaksanakan di Kecamatan Modo, Kedungpring, dan Babat, yang merupakan daerah Terdampak banjir dalam beberapa hari terakhir. Puluhan hektar lahan sawah di wilayah tersebut terendam air akibat curah hujan yang tinggi serta meluapnya aliran bengawan solo, menyebabkan kerusakan pada tanaman padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kegiatan Monitoring: Tim gabungan yang terdiri dari petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, serta Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Provinsi Jawa Timur, TNI dan Polri melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk menilai kerusakan yang terjadi pada tanaman padi. Selain itu, tim juga mengevaluasi potensi ancaman hama dan penyakit yang dapat muncul akibat kondisi banjir, seperti peningkatan risiko serangan jamur dan bakteri.
Selain pemantauan, tim juga memberikan edukasi kepada petani tentang teknik pemulihan lahan, seperti pengeringan sawah yang terendam, serta pemupukan ulang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang terhambat. Petani juga diberikan informasi tentang cara mengendalikan hama yang berpotensi berkembang akibat genangan air.
Dengan adanya monitoring dan langkah-langkah pemulihan ini, diharapkan petani di Kabupaten Lamongan dapat segera bangkit dan mengurangi kerugian akibat bencana alam. Pemerintah daerah juga terus berupaya untuk memberikan dukungan teknis dan materi kepada petani agar mereka dapat mengatasi tantangan yang ada dan mempertahankan ketahanan pangan di Kab. Lamongan. Kegiatan monitoring ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Lamongan.