Berita

Kembangbahu (19/11/2024) Untuk mengatasi ancaman serangan ulat grayak yang merusak tanaman pertanian, penyuluh pertanian BPP Kembangbahu Bersama TNI menggelar gerakan pengendalian hama terpadu di sejumlah desa di Kecamatan Kembangbhu. Gerakan ini merupakan bentuk sinergi antara penyuluh pertanian dan aparat TNI guna melindungi sektor pertanian yang vital bagi ketahanan pangan nasional.

Dalam kegiatan tersebut, anggota TNI bekerja sama dengan penyuluh pertanian untuk melakukan pemantauan dan identifikasi serangan ulat grayak yang diketahui dapat merusak tanaman jagung, dan berbagai komoditas pangan lainnya. Berdasarkan laporan, serangan ulat grayak terjadi pada awal musim penghujan, dan hal ini dapat berdampak pada penurunan hasil pertanian yang signifikan.

“Kerjasama antara penyuluh pertanian dan TNI sangat penting dalam situasi seperti ini, karena TNI memiliki kemampuan mobilitas yang cepat dan luas, sementara penyuluh pertanian memiliki keahlian teknis dalam penanganan hama. Sinergi ini diharapkan bisa mempercepat penanganan dan meminimalkan kerugian,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bapak Wahyudi.

Dalam gerakan pengendalian ini, selain penyemprotan pestisida yang aman dan terstandarisasi, juga dilakukan sosialisasi kepada petani tentang cara-cara alami dalam mengatasi hama. Salah satunya adalah dengan menggunakan musuh alami ulat grayak, seperti parasit atau predator yang dapat mengurangi jumlah ulat secara efektif tanpa merusak ekosistem pertanian.