DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 10 Agustus 2021

ANTISIPASI RAWAN PANGAN DITENGAH PENDEMI

Dalam rangka menangani kerawanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan mengadakan kegiatan penanganan rawan pangan di desa-desa yang dianggap terjadi kerawanan pangan. Pada kesempatan ini, Rabu (4/8), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wakil Bupati Abdul Rouf, menyerahkan secara simbolis bantuan sosial penanganan daerah rawan di Desa Bulumargi Kecamatan Babat dan Desa Sekidang Kecamatan Sambeng.

Paket sembako ini diberikan kepada total 397 KK yang terbagi dalam 297 KK di Desa Bulumargi dan 100 KK di Desa Sekidang. Paket sembako tersebut berisikan 5 kg beras dan 2 liter minyak. Selain itu, Pak YES juga menyerahkan paket Perlengkapan Perikalu Hidup dan Sehat (PHBS).

Pak YES berharap penyerahan bantuan ini dapat memperkuat ketahanan masyarakat terutama dalam kondisi pandemi. Beliau juga mengajak masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, bahwa meski saat ini jumlah angka kematian di Lamongan menurun dan angka kesembuhan meningkat, covid-19 masih ada.

“Sekarang yang sembuh dan yang meninggal banyak yang sembuh, semoga Lamongan cepat selesai. Ini diperlukan ketahanan dan kesabaran kita semua. Ayo bersama-sama mengatasi pandemi ini supaya cepat hilang. Caranya bagaimana? Ayo jaga diri masing-masing, dijaga keluarganya, lingkungannya dengan memakai masker,” terang Pak YES.

Diungkapkan Pak YES, memakai masker merupakan cara paling efektif dalam penanggulangan covid-19. “Ayo pakai masker, paling efektif. 50 persen penanggulangan covid itu adalah dari masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lebih-lebih meningkatkan imun dengan pola hidup sehat. Yang penting daya tahan hidup, daya tahan kita semua kuat untuk menangkal covid,” tambahnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan, Moh Fahrudin Ali Fikri mengatakan, penyerahan bantuan ini merupakan kali ketiga dalam tahun ini. “Kita sudah mendistribusikan tahap pertama sebelum hari raya sekitar April-Mei, tahap kedua sekitar Juni, dan terakhir Agustus ini diterimakan sebanyak 5 kg beras dan minyak goreng 2 liter,” katanya.


Penyerahan bantuan ini dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan ketat, dengan hanya menghadirkan maksimal 20 orang penerima bantuan, termasuk 5 orang penerima bantuan secara simbolis.