DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 18 Juli 2024

PELATIHAN TEMATIK PERTANIAN DI BPP MADURAN “PEMBUATAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)”

PELATIHAN TEMATIK PERTANIAN DI BPP MADURAN “PEMBUATAN PGPR  (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)”

LAMONGAN (18/07/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan melalui Bidang Penyuluhan melakukan kegiatan Pelatihan Tematik Pertanian yang dananya bersumber dari dana DAK Non Fisik Tahun 2024. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh Bidang Penyuluhan yang berkerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) seluruh kecamatan yang berada di Wilayah Kabupaten Lamongan.
Untuk kali ini Pelatihan Tematik Pertanian dilaksanakan di BPP Maduran. Tema yang digunakan ialah “PEMBUATAN PGPR  (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)”. Apa itu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)?. PGPR: Bakteri Menguntungkan yang Membantu Pengendalian OPT. PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi rizosfir (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas PGPR berpengaruh secara positif bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Berdasarkan definisi, rizobakteri adalah kelompok bakteri  yang memiliki kemampuan mengikat atau memfiksasi nitrogen bebas dari alam. Nitrogen bebas tersebut selanjutnya diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Berbagai jenis bakteri telah diidentifikasi sebagai PGPR. Sebagian besar berasal dari kelompok gram-negatif dengan jumlah strain paling banyak dari genus Pseudomonas dan beberapa dari genus Serratia. Selain kedua genus tersebut, dilaporkan antara lain dari genus Azotobacter, Azospirillum, Acetobacter, Burkholderia, dan Bacillus (Glick, 1995).
Pengaruh PGPR secara langsung adalah menyediakan dan memobilisasi penyerapan berbagai unsur hara dalam tanah. Selain itu juga berperan dalam sintesis dan pengontrolan konsentrasi berbagai hormon pemacu pertumbuhan tanaman. Secara tidak langsung, PGPR berperan melindungi tanaman dengan cara menghambat aktivitas pathogen. Selain itu juga dapat memperbaiki struktur tanah serta mengikat logam berat yang terdapat di dalam tanah (Munees & Mulugeta, 2014).