Berita 07 Juni 2023
Sikap tegas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan Jawa Timur tidak hanya berlaku terhadap belasan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang liar menempati di depan pagar pintu gerbang area wisata religi Makam Sunan Drajat.
Para pengemis yang biasa operasi di area Makam Sunan Drajat juga menjadi sasaran bersih-bersih.
Sedikitnya ada 25 pengemis yang biasanya minta-minta dan menyasar para peziarah yang datang tidak lagi punya kesempatan lagi mengkal di area Makam Sunan Drajat.
"Betul, area Makam Sunan Drajat sebagai lokasi wisata religi disterilkan dari peminta-peminta," kata Kadis Disparbud Lamongan, Siti Rubikah kepada Surya.co.id Rabu (7/6/2023).
Dari hasil pendataan terhadap mereka yang selama ini meminta-minta di area Makam Sunan Drajat, mereka itu bukan warga Lamongan.
Beberapa di antaranya ada yang singgah di wilayah Paciran, bahkan ada yang pindah penduduk berKTP Paciran Lamongan.
Meski beralamat Lamongan, pekerjaan tiap harinya meminta-minta di area Makam Sunan Drajat. Sisanya ada yang ngekos dan juga pulang pergi.
Setelah dirazia Satpol PP, paguyuban di Makam Sunan Drajat harus menaruh peduli untuk menjaga sterilisasi area Makam Sunan Drajat dari para pengemis.
Apa yang dilakukan Disparbud bersama Satpol PP, masih kata Rubikah, semata untuk ketertiban dan keindahan area Makam Sunan Drajat sebagai salah satu lokasi wisata religi.
Peziarah butuh kenyamanan saat bertandang ke Makam Sunan Drajat.
"Ternyata para peminta-minta itu warga pendatang. Bukan warga Lamongan," ungkap Rubikah.
Pihaknya mencoba membuat formula untuk mereka yang biasa hanya menggarap iba para peziarah.
Yakni ditawari menjadi pekerja di area Makam Sunan Drajat, contoh kecil sebagai petugas kebersihan kamar mandi dan WC.
Sudah ditawarkan, namun sejauh ini belum ada respon. Jumlah pengemis yang begitu banyak dipastikan tidak mungkin tertampung keseluruhan sebagai pekerja di Makam Sunan Drajat.
Sumber : surabaya.tribunnews.com