PUSKESMAS TURI

Kategori berita

UPACARA PENGIBARAN DAN PENURUNAN BENDERA MERAH PUTIH MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DI KECAMATAN TURI

UPACARA PENGIBARAN DAN PENURUNAN BENDERA OLEH PEGAWAI PUSKESMAS TURI DI KECAMATAN TURIMENGIKUTI LOMBA TUMPENG ANTAR UPT KECAMATAN TURI OLEH PETUGAS PUSKESMAS TURITIM P3K PUSKESMAS TURI MENGATISIFASI PESERTA UPACARA YANG PINGSAN ATAU TIDAK ENAK BADAN

Selengkapnya
MUSYAWARAH KOMISARIAT DEWAN PENGURUS KOMISARIAT PPNI TURI-SUKODADI PERIODE 2022-2027

SELAMAT DAN SUKSES ATAS TERPILIHNYA KETUA DAN SEKERTARIS PPNI DPK TURI - SUKODADI PERIODE 2022 - 2027

Selengkapnya
PEKAN ASI SEDUNIA ASI EKSKLUSIF MEGILAN LAMONGAN MENUJU ZERO STUNTING

  Kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan Lamongan ditandai pemberangkatan sebanyak 480  pasukan  ASI Eksklusif Megilan, di Alun-alun Lamongan, Minggu (7/8/2022).  "Ini adalah salah satu diantara banyak cara Pemkab Lamongan mengkampanyekan ASI eksklusif untuk Lamongan menuju zero stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat di tengah - tengah kegiatan, Minggu (7/8/2022).  dengan judul Pekan ASI Eksklusif Sedunia, Dinkes Lamongan Kerahkan 480 Pasukan ASI Eksklusif Megilan.           Ditambahkan, bahwa beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi promosi dan kampanye melalui media sosial, dan  media elektronik. Selain itu skenario lain adalah kampanye keliling di tingkat kabupaten, yang diikuti 32 Puskesmas dengan masing-masing Puskesmas mengirimkan 15 personel. "Ada juga  senam kesehatan yang meliputi senam cuci tangan, senam ASI eksklusif, dan senam cegah stunting; pemantauan pertumbuhan,  juga konseling gizi gratis," ungkap Taufik Hidayat.Disampaikan pada bupati yang hadir diacara tersebut, menurut Taufik,  untuk angka stunting secara bulan timbang yang dilakukan di seluruh Lamongan cenderung menurun. Semua hasil pemantauan dan pelaksanaan dalam upaya menurunkan angka stunting sudah dilaporkan melalui aplikasi ke provinsi dan ke  pemerintah pusat. Disebutkan, pada tahun 2020 mencapai 7,1 persen, dan saat ini pada tahun 2021 sudah mencapai 6,32 persen, dan ini akan berlanjut dengan komitmen bersama agar Lamongan menuju zero stunting.    

Selengkapnya
Pelaksanaa Bian ( Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022

PELAKSANAAN  BIAN ( BULAN  IMUNISASI  ANAK NASIONAL ) TAHUN 2022           Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) merupakan kegiatan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. BIAN melindungi Anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Seperti yang dilansir melalui unggahan di Instagram resminya @dinkesdki, manfaat dari BIAN ialah untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat dari penyakit campak, rubella, polio, difteri, pertusis, hepatitis B, pneumonia (radang paru), dan meningitis (radang selaput otak). Bulan Imunisasi Anak Nasional mencakup 2 kegiatan, yakni pertama berupa imunisasi tambahan dengan dilakukan pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya untuk anak usia 9-59 bulan. Kemudian, kegiatan yang kedua ialah imunisasi kejar, yakni berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan. Mengutip dari Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, BIAN dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang bertujuan supaya anak terlindung dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menkes juga meminta bagi para orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Sebab, pencegahan penularan penyakit dengan imunisasi jauh lebih murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk mengobati serangan penyakit. Program BIAN diharapkan bisa mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat. Sebab, kemenkes mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap saat pandemi Covid-19. Menurut data dari anggota satgas imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko, seperti yang dilansir dari laman kemenkes, terdapat 25 provinsi di indonesia telah mengalami peningkatan kasus penyakit rubella pada tahun 2021.

Selengkapnya