DINAS KESEHATAN

Gubernur Khofifah Dorong Anggota Obkesindo Sowan ke Capres Tawarkan Program Strategis

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyaksikan pelantikan Pengurus Observasi Kesehatan Indonesia (Obkesindo) Jatim atau Indonesian Health Observer (IHO) Jatim masa bakti 2023-2028.

Pelantikan dan pembacaan ikrar oleh Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Pusat (BPP) Obkesindo, Dr. Abidinsyah Siregar berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Selasa (6/6/2023). 

Gubernur Khofifah turut mengapresiasi kelahiran Obkesindo Jatim. Ia juga mendorong para anggota Obkesindo sowan ke sejumlah Calon Presiden (Capres) RI 2024.

Kunjungan tersebut bertujuan menyumbangkan sejumlah pikiran strategis tanpa memaknainya sebagai langkah politis. Khofifah menilai Obkesindo merupakan bangunan lintas pemikiran.

"Hari ini momentumnya sangat luar biasa tanpa harus dimaknai itu sebagai langkah politis, tetapi bahwa kalau sekarang misalnya Obkesindo berkenan silaturahmi ke Capres-Capres, toh mereka juga sudah dideklarasikan. Kalau nunggu pendaftaran itu nanti sudah sangat sibuk," ujar Khofifah. 

Kesibukan tersebut dinilai Khofifah membuat Capres sulit mencerna poin-poin penting dalam rumusan program strategis yang ditawarkan oleh Obkesindo. 

Lantas, apa alasan Obkesindo harus silaturahmi ke Capres tersebut? Khofifah memberikan alasan logis dan sistematis. 

"Untuk apa kalau tidak ditangkap para Capres ke depan? Ini pikiran ini sebetulnya kan lintas-lintas. Jadi ada lintas kementerian, government dan government, kemudian ada society ada profesional dan seterusnya," ucapnya. 

"Menurut saya, ini menjadi sangat penting apalagi sepertinya akan ada rencana semacam GBHN, sehingga ini akan menjadi materi penting bagaimana sesungguhnya reformasi di bidang kesehatan itu sudah masuk RKP sebetulnya," tambah Khofifah. 

Terlebih, Khofifah mengamati jika Revisi RKP Nasional dan RKPD Regional Provinsi memiliki salah satu fokus dalam mendorong reformasi sistem kesehatan nasional. 

"Nah, akan menjadi sangat penting menurut saya, jadi calon-calon presiden ini harus ada perspektif yang sama supaya tidak dimaknai sebagai langkah politis. Tapi kalau mau efektif, itu menurut saya salah satu caranya," demikian anjuran Khofifah. 

Selain sowan ke Capres, Mantan Menteri Sosial RI ini juga mendorong Obkesindo menghidupkan kembali kampanye "Isi Piringku dan Bergerak" hasil inisiasi Prof Fasli Jalal. Ia adalah komandan dari perumusan program tersebut. Khofifah saat itu turut terlibat dalam pembahasan. 

Bukan hanya itu saja. Pada kesempatan bersama para pakar tersebut, Khofifah juga membongkar bagaimana 'kecurangan' dalam pertemuan bisnis internasional ketika memberikan identifikasi kandungan kesehatan pada sebuah produk. Banyak produk miskin nutrisi justru lolos masuk Indonesia. 

Maka dari itu, Khofifah berharap Obkesindo juga dapat menyuarakan kembali bisnis etik dalam industri kesehatan.

"Tidak banyak yang membahas ini di semua profesi. Termasuk kedokteran termasuk di dalamnya adalah bagaimana makanan bergizi didefinisikan. Bisnis etik ini menjadikan kemudian ada pembatasan akses terhadap makanan minuman tertentu yang sehat ini boleh masuk ke negara mana dan tidak boleh masuk ke negara mana," katanya. 

Khofifah mengaku sempat mempelajari bisnis etik. Ia memberikan contoh, seperti adanya pembatasan akses susu formula jenis tertentu ke Indonesia. 

Susu tersebut mengandung nutrisi tinggi. Namun, hanya boleh didistribusikan ke negara tertentu. Dengan alasan, orang Indonesia dinilai tidak mampu membeli produk tersebut. 

"Padahal itu Omega 3 nya bagus untuk anak-anak dan seterusnya," kata Khofifah. 

Khofifah mengungkapkan, perlakuan dunia tidaklah sama atas hak untuk mendapatkan akses makanan minuman sehat. 

Maka dari itu, para pemikir Obkesindo diharapkan dapat memperjuangkan dan mempromosikan usulan strategis tersebut. Terutama pada momen tahun politik.

Obkesindo dengan digawangi para pemikir hebat bisa menawarkan kepada sejumlah Capres agar menjadi program utama. 

"Obkesindo ini adalah para thinker, tentu akan memberikan referensi, rekomendasi, kalau secara nasional usul kami sesederhana itu dan kalau di tingkat regional ini sangat banyak provinsi yang sebentar lagi juga Pj-Pj (Penjabat) artinya sebentar lagi tahun 2024 sudah akan ada pemilihan gubernur, pemilihan bupati dan walikota," jelasnya. 

Tahun politik tahun kampanye dinilai Khofifah sangat tepat memasukkan pikiran-pikiran ini. Setiap pikiran strategis berpotensi menjadi program kerja saat kampanye berlangsung. 

Program kerja kemudian masuk dalam catatan KPU. Maka dengan demikian, menjadi legal untuk masuk dalam RPJMN, Indeks Kinerja Utama (IKU), RKP dan APBN. Demikian pula di tingkat regional. 

"Kalau misalnya Obkesindo menyampaikan pikiran-pikiran strategis ini, mohon maaf ini timingnya sangat tepat. Tapi, harus dibangun perspektif yang sama," ujarnya. 

"Ini momentum yang sangat tepat. Kalau ini bisa masuk dalam tim-tim Capres akan masuk di dalam program mereka, masuk dalam janji kampanye mereka didaftarkan ke KPU. Maka, itu akan masuk dalam RPJMN maka itu akan sah untuk masuk dalam APBN. Artinya, kalau dia masuk dalam RKP, maka dia akan ter-breakdown ke bawah," sambungnya. 

Sementara itu, Ketua Umum BPP Obkesindo Dr Abidinsyah Siregar pada kesempatan tersebut turut menyatakan rasa bangga dan mengucapkan syukur atas kelahiran Obkesindo Jatim karena mendapatkan dukungan langsung dari Gubernur Khofifah. 

Obkesindo sendiri merupakan organisasi baru dan kini tengah memperluas jangkauan di berbagai wilayah secara masif. 

Kehadiran organisasi ini akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah provinsi untuk menangani problem kesehatan di sejumlah wilayah. 

Ia mengatakan, kehadiran Obkesindo sangat dinantikan karena dinilai memiliki cara pandang baru dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan. 

"Tren kesehatan menurut semua data belum menunjukkan kemajuan, justru semakin banyak masalah yang kita hadapi," ungkapnya.

Kondisi tersebut mendasari lahirnya BPP Obkesindo. Abidinsyah Siregar kemudian bersama rekan Eselon I dan lembaga, Perwira Tinggi TNI/Polri, para tokoh mandiri dari berbagai kompetensi, suku dan agama sepakat mendirikan Obkesindo. 

Obkesindo menguatkan kolaborasi dan sinergitas lintas sektoral agar setiap aktivitas terkait health dan beyond health bisa terselenggara sebaik mungkin.  

"Karena ini adalah salah satu pilar utama untuk mencapai tujuan nasional kita dan mencapai ketahanan nasional di segala bidang," kata dr Abidin. 

Obkesindo akan mendorong empat konsep kesehatan. Meliputi kesehatan fisik, kesehatan mental, sosial dan spiritual kepada masyarakat. 

Ketua Koordinator Wilayah Obkesindo Jatim, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subsp.F.E.R. mengungkapkan, masalah kesehatan tidak hanya dapat dipecahkan oleh dokter saja. Namun, butuh kerja sama seluruh elemen. 

Hal itu tercermin dalam jajaran kepengurusan Obkesindo Jatim. Ada dokter, akademisi, ekonom, birokrat hingga praktisi pertanian, peternakan dan perkebunan, serta Aktivis Pramuka. 

"Kepengurusan ini kami susun benar-benar berdasarkan dari semua praktisi ahli di bidangnya," ungkap Prof. Dr. Budi Santoso. 

Ia berharap kepada seluruh pihak untuk selalu menguatkan komitmen agar mampu bergerak cepat dan berkontribusi dalam membangun Jatim bersama stakeholder terkait dalam memberikan insight-insight konstruktif guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Karena bagaimanapun, kesehatan adalah pilar utama dalam ketahanan nasional sekaligus menjadi basis tercapainya tujuan nasional," terangnya. 

Ia menambahkan, Jatim dengan penduduk besar, pertumbuhan ekonomi tinggi dan sosial budaya relatif homogen serta lembaga pendidikan potensial saatnya mengagendakan out came yang jelas dan benefit keadilan sosial yang dapat dirasakan.

Dengan perencanaan berbasis out came dan kolaborasi sinergitas lintas sektoral tersebut, maka masalah lingkungan, pendidikan, perilaku dan pemerataan pelayanan kesehatan dapat diatasi dengan tepat  berencana, tepat aksi, tepat sasaran dan tepat hasil. 

"Perlu kita akui bahwa tantangan kesehatan kita ke depan tidaklah mudah. Masih perlu berbagai evaluasi dan analisis layanan kesehatan yang lebih komprehensif untuk perbaikan kualitas kesehatan nasional termasuk di Jatim," kata dia. 

Obkesindo Jatim pada kesempatan ini juga menyampaikan tiga usulan program utama kepada Gubernur Khofifah. Pertama, mengupayakan agar seluruh masyarakat memiliki catatan medis sendiri sejak dilahirkan. Kedua, perlunya kolaborasi dalam pembangunan berwawasan kesehatan sebagai sebuah gerakan komunal yang diselenggarakan secara terpadu, kolaboratif dan masif. 

"Kemudian ketiga adalah memperbaiki tata kelola pendidikan kedokteran sebagai pengampu kekuatan nasional di bidang kesehatan," jelasnya. 

Lebih lanjut, Obkesindo Jatim yang beranggotakan Purnawirawan TNI/Polri, Purna Bakti ASN, akademisi, praktisi, dan dokter jug ingin menekankan pentingnya konsolidasi dan kolaborasi demi kemandirian kesehatan nasional. 

"Dengan menyatukan tekad untuk bersama bergandengan tangan dan bersatu, Insya Allah masalah kesehatan dalam arti luas yang semakin mendesak ini dapat bersama-sama kita respon dengan optimal sesuai visi Obkesindo yaitu Indonesia Sehat dalam Keadilan dan Adil dalam Kesehatan," ujarnya. 

Senada, Wakil Koordinator Obkesindo/IHO Jatim, I.D.G Nalendra Djaya Iswara, dr., Sp.B, Sp.BTKV (K) mengungkapkan latar belakang berdirinya Obkesindo Jatim. 

Antara lain kasus pandemi kemarin. Wabah global ini menjadi perhatian serius. Beragam permasalahan kesehatan kian mendapatkan konsentrasi khusus pemerintah. 

Dengan semangat kolaborasi dan membangun Indonesia lebih sehat, Obkesindo mengupayakan kesadaran akan permasalahan kesehatan dalam berbagai aspek kehidupan. Deklarasi Obkesindo Jatim tersebut diharapkan dapat menjadi insight bagi penentuan policy bidang kesehatan. 

"Hal ini melatarbelakangi urgensi berdirinya Obkesindo Jatim," terang dr Nalendra yang juga pernah memimpin RS Lapangan atau RS Darurat Covid-19 di Surabaya tersebut. 

Obkesindo Jatim akan menggandeng lintas organisasi seperti Pramuka dan BPBD dalam penanganan maupun edukasi serta sosialisasi bidang kebencanaan, seperti penanganan kesehatan pasca kondisi darurat. 

Diketahui, Obkesindo memiliki tujuan utama mencapai visi “Indonesia Sehat Dalam Keadilan dan Adil Dalam Kesehatan” sebagai bentuk pengejawantahan hak atas pelayanan kesehatan sesuai amanat UUD 1945.

Organisasi ini melibatkan masyarakat secara langsung agar ketahanan kesehatan nasional khususnya di Jawa Timur semakin meningkat. 

Nama-nama Pengurus Obkesindo Jatim adalah para sosok yang dianggap cakap, kompeten dan memiliki dedikasi yang kuat untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan kesehatan.