DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

Kategori berita

ADA EMPAT OPD DAN SATU KECAMATAN BERKATEGORI SANGAT BAIK (BB) DI AUDIT KEARSIPAN INTERNAL TAHUN INI

Dengan selesainya pelaksanaan Audit Kearsipan Internal terhadap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Lamongan. Berkaitan dengan hal tersebut, pada hari Selasa, 29 November 2022 bertepatan dengan HUT Korpri ke 51 telah dilaksanakan penyerahan hasil audit kearsipan internal tahun 2022 yang dilaksanakan di Alun-alun Lamongan dengan memberikan simbolis penyerahan piagam penghargaan kepada 4 (Empat ) terbaik tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Sekretariat DPRD, dan Dinas Pemuda dan Olahraga. Sedangkan pada Tingkat Kecamatan simbolis diberikan pada 3 (Tiga) terbaik yakni Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Lamongan dan Kecamatan Sarirejo. Penyerahan Piagam Penghargaan tersebut diserahkan oleh Bupati Lamongan kepada para OPD terbaik dalam penyelenggaraan kearsipan di tahun 2022. Berdasarkan hasil penilaian melalui Formulir ASKI (Audit Sistem Kearsipan Internal) dan bukti-bukti yang telah diserahkan kepada Tim Audit Kearsipan Internal  selama pelaksanaan Audit kurang lebih 4 (Empat) bulan dihasilkan rekapitulasi dan kategori hasil audit kearsipan internal tahun 2022 pada masing-masing OPD sebagai berikut :

Selengkapnya
Study Tiru Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi D.I.Y

“Kami ingin melihat, mengetahui dan menyaksikan sendiri bagaimana kemajuan yang sudah di Capai oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta” tandas Farah Damayanti selaku Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan.Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, pengelolaan dan pengembangan bidang kearsipan dan perpustakaan serta mengembangkan Inovasi dan Kolaborasi, pada tanggal 24 November 2022 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan melakukan Studi Tiru ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta yang biasanya familiar dengan sebutan Grahatama Pustaka, yang terletak di Jl. Raya Janti, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul. Untuk mewujudkan Tujuan dan pengembangan Kerasipan dan Perpustakaan tentunya diperlukan sebuah Inovasi serta Kolaborasi antar instasi dan elemen masyarakat. Salah satu metode dalam menggali sebuah inovasi dan kalaborasi dibidang Kearsipan dan Perpustakaan adalah dengan adanya kegiatan Studi Tiru.Kegiatan Studi Tiru yang diadakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan dipimpin langsung oleh Ibu Farah Damayanti Zubaidah selaku Kepala dinas dan di dampingi oleh bapak Abdullah Ubaid selaku Sekertaris Dinas serta Jajaran Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional, dan disambut dengan hanggat oleh Muhamad Rosyid Budiman (Kabid. P2P) dan didampingi oleh Fauziah Yulianti (Kasie. Layanan Perpustakaan Menetap, Balaiyanpus) dan Suhardo (Arsiparis Ahli Madya).Perjamuan dan diskusi yang berlangsung di Ruang Werkudara, Gedung Depo Arsip, DPAD DIY, dalam sambutanya “Terima kasih sudah menerima kami dengan sangat baik sekali, untuk belajar dan melihat kemajuan yang sudah dicapai oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) D.I.Y, imbuh "Farah".Dilanjutkan dengan sambutan sekaligus paparan oleh Muhammad Rosyid Budiman (Kabid. P2P DPAD D.I.Y)  “Susunan Organisasi DPAD D.I.Y, dibawah Kepala Dinas ada 1 sekretaris, 4 bidang, dan 1 balai. Untuk Balai Layanan Perpustakaan memiliki tugas melaksanakan layanan bahan pustaka untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Terdapat 3 Gedung yang dikelola, diantaranya Gedung Grhatama Pustaka sebagai Perpustakaan Umum Daerah, Jogja Library Center (JLC), dan Rumah Belajar Modern (RBM), selain itu memiliki 10 titik pojok baca di Layanan Publik yang ada di Linkungan DIY”.“Sedangkan, untuk Bidang Kearsipan, DPAD DIY memiliki program unggulan diantaranya, Layanan Arsip yang bisa diakses masyarakat umum secara terbatas, Diorama Arsip Jogja, Restorasi Arsip, Pengelolaan Arsip, dan Titip Simpan Arsip yang dimiliki OPD/ Instansi Vertikal di DIY,” ungkap Suhardo.Diharapkan dengan pelaksanaan studi tiru yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, mendapat suatu pengalaman dan pelajaran baru, guna memotivasi sumber daya perpustakaan untuk berinovasi dalam pengelolaan Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan.

Selengkapnya
DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN MENYELENGGARAKAN BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BERBASIS DIGITAL

Peran tenaga perpustakaan sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan memegang peranan yang sangat strategis. Dengan ditetapkannya UU RI No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dan Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, pemerintah melalui Direktorat Tenaga Kependidikan Diknas berupaya terus mewujudkan tenaga perpustakaan sekolah yang professional sesuai dengan yang diamanatkan dalam undang-undang dan Permendiknas RI tersebut. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) pengelola perpustakaan berbasis digital pada satuan pendidikan dasar di Kabupaten Lamongan dengan standar nasional perpustakaan. Bimtek dilaksanakan dalam rangka menyongsong akreditasi dan penyesuaian standar nasional perpustakaan. Bimtek pengelolaan perpustakaan berbasis digital diselenggarakan di Aula Cendekia, Pusat Pelayanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan pada tanggal 9 s.d 11 November 2022. Bimtek ini dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti sebanyak 60 peserta yang terdiri dari tenaga perpustakaan sekolah. Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan, Drs. Achmad Karyawanto, MM melaporkan tujuan diselenggarakannya bimtek adalah meningkatkan pengetahuan peserta berkaitan dengan perpustakaan sekolah/madrasah dan kompetensi tenaga pengelola perpustakaannya menuju terpenuhinya kriteria pengelolaan perpustakaan sesuai dengan standar nasional. “Kemudian, meningkatkan mutu dan layanan perpustakaan serta mempersiapkan upaya pemenuhan kebutuhan akreditasi perpustakaan di wilayah masing-masing peserta,” jelasnya. Adapun peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari para pengelola perpustakaan sekolah tingkat SD/MI yang terdiri dari 14 (empat belas) perpustakaan SD dan 16 (enam belas) perpustakaan MI di wilayah Kabupaten Lamongan. Selama mengikuti bimtek, para peserta menerima materi dari narasumber, yaitu Kebijakan penyelenggaraan perpustakaan, Sosialisasi Program NPP berbasis wilayah, pengantar perpustakaan, manajemen perpustakaan, pengolahan bahan pustaka, layanan dan otomasi perpustakaan, literasi informasi dan promosi perpustakaan, pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka serta sosialisasi, instalasi program otomasi perpustakaan INLISlite serta Sosialisasi Akreditasi Nasional. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, S.Sos., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa implementasi dari regulasi Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 tentang perwujudan layanan perpustakaan yang prima, ideal, representatif, dan menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat guna menciptakan masyarakat pembelajar sepanjang hayat memerlukan kerja bersama dari berbagai eleman. “Kajian tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Jawa Timur Tahun 2022 untuk Kabupaten Lamongan memperoleh  skor 66 (kategori tinggi), dari hasil TGM menunjukkan bahwa tingkat berliterasi masyarakat lamongan sangat baik, untuk itu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, Dinas Pendidikan serta Kementrian Agama Kabupaten Lamongan seyogyanya dapat terus bersinergi, berkolaborasi dan bergerak bersama sesuai dengan tupoksi masing-masing serta berinovasi di bidang pendidikan dan pembudayaan kegemaran membaca guna mendukung misi ke-2 Kabupaten Lamongan yaitu mencetak SDM yang unggul, sehat jasmani dan rohani, produktif, daya saing dan berakhlaqul karimah demi terwujudnya kejayaan lamongan yang berkeadilan” ucapnya.   Dijelaskannya, melalui bimbingan teknis pengelola perpustakaan berbasis digital inilah, diharapkan keberadaan pengelola perpustakaan sekolah di Kabupaten Lamongan dapat melaksanakan pengelolaan perpustakaan sesuai dengan amanah UU Perpustakaan nomor 43 Tahun 2007. Yaitu Standar Nasional Perpustakaan (SNP) yang terdiri standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan dan standar pengelolaan. “Keseluruhan komponen tersebut menjadi ukuran ideal dalam mutu pengelolaan dan layanan perpustakaan,” tegasnya. Farah menyebut keberadaan perpustakaan yang berstandar dan terakreditasi nasional merupakan prasyarat yang harus diwujudkan melalui kegiatan bimbingan teknis. “Kesungguhan Bapak dan Ibu dalam mewujudkan pengelolaan perpustakaan yang berstandar nasional dan terakreditasi, merupakan sumbangsih nyata dalam mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Lamongan, terwujudnya kejayaan lamongan yang berkeadilan,” tuturnya. Sementara itu Sub Koordinator Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan, Ulwiyatur Rif’ah, S.I.Kom berharap melalui bimtek pengelolaan perpustakaan berbasis digital ini dapat bermanfaat untuk keberlangsungan Perpustakaan di lembaga masing-masing serta menghimbau kepada seluruh peserta demi kelancaran Bimtek, selama kegiatan agar tetap menerapkan protokol kesehatan.   

Selengkapnya
DUKUNG SEMANGAT LITERASI, GRAMEDIA DONASIKAN BUKU BACAAN KE DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Tingkat literasi di Indonesia sampai saat ini masih cukup rendah dibanding dengan negara lain. Banyak faktor yang menyebabkan tingkat literasi di Indonesia rendah, salah satunya adalah karena terbatasnya ketersediaan buku dan akses masyarakat pada bahan bacaan yang ingin dibaca. Melihat hal ini, CSR Gramedia Pakuwon Surabaya memberikan donasi buku ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan.   Ari, pihak Gramedia Pakuwon Surabaya mengaku terkesan dengan semangat dan geliat literasi di Kabupaten Lamongan sehingga Gramedia Pakuwon Surabaya melalui program Gerakan Literasi Nusantara - #AkuBaca memberikan bantuan donasi buku bacaan. Donasi buku tersebut untuk mendukung semangat literasi masyarakat Kabupaten Lamongan. Penyerahan donasi buku dari CSR Gramedia Pakuwon Surabaya diwakili oleh Rizal Sales Superintendent Gramedia Pakuwon Surabaya. Donasi buku diserahkan langsung kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi pada rabu (28/9) di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan bersamaan dengan serangkaian pelaksanaan kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Lamongan. Sales Superintendent Gramedia Pakuwon Surabaya, Rizal mengatakan bahwa budaya literasi khususnya aktivitas membaca dewasa ini tetap relevan untuk dilakukan. Dengan mengutip kalimat terkenal dari Esko Valtaoja “You are what you read”, ia menyampaikan bahwa membaca dapat membentuk pola pikir dan memberikan manfaat yang baik untuk ilmu pengetahuan. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, S.Sos., M.Si mengatakan bahwa pihaknya telah menerima hibah buku sejumlah 714 judul dengan kuantitas 5.235 eksemplar buku senilai Rp. 210.842.000,- dari Gramedia Pakuwon Surabaya. Buku-buku tersebut nantinya akan dilayankan kepada masyarakat Kabupaten Lamongan melalui Pusat Pelayanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan dan sejumlah perpustakaan kecamatan di Kabupaten Lamongan. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Gramedia Pakuwon Surabaya yang telah menyumbangkan banyak judul buku yang menarik. Minat baca masyarakat Kabupaten Lamongan yang tinggi seyogyanya juga didukung dengan bahan bacaan yang bervariasi dan tepat guna, sementara dari sudut pandang pemerintah juga memiliki keterbatasan dalam penganggaran sehingga kami harap untuk ke depannya akan ada momen-momen seperti ini lagi," ujar Farah. Dengan hibah buku dari Gramedia Pakuwon Surabaya ini, diharapkan minat baca dan kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Lamongan dapat meningkat.

Selengkapnya
TINGKATKAN INDEKS LITERASI MASYARAKAT, DINAS ARPUSDA GANDENG PERPUSNAS GELAR PILM

Dalam Rangka Mendukung Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Indonesia Maju, Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat berpengetahuan berpengetahuan, inovatif, kreatif dam berkarakter. Literasi yang kuat mampu mendorong manusia pada kegiatan produktif yng memberikan manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan. Perpustakaan Nasional RI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lamongan berkolaborasi menyelenggarakan acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dengan tema Transformasi Perpustakaan Untuk Peningkatan  Budaya Literasi Digital dan Optimalisasi Potensi Kuliner Daerah Menuju Kejayaan Lamongan pada hari Rabu, 28 September 2022. Acara yang digelar di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan ini disertai dengan diselenggarakannya Festival Kuliner Lamongan, dalam festival tersebut menyediakan 1000 porsi berbagai macam makanan khas Lamongan, termasuk Soto Lamongan, yang dapat dinikmati secara gratis. Turut hadir dalam kegiatan, Ofy Sofiana selaku Sekretaris Utama Perpusnas RI, Anggota Komisi X DPR RI, Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si., Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., Bunda Literasi Kabupaten Lamongan, Hj. Anis Kartika Yuhronur Efendi, S.Kep, Ners., unsur akademisi Guru Besar dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, unsur pegiat literasi dan pengusaha kuliner lamongan, Ihsan serta sejumlah pejabat penting lainnya. “Terlaksananya kegiatan Peningkatan Indeks Literasi masyarakat di Kabupaten Lamongan ini diharapkan dapat meningkatkan kegemaran membaca dan peningkatan indeks literasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Lamongan sehingga transformasi perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan dan pusat kegiatan masyarakat dan pusat kegiatan masyarakat dapat terwujud. Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Lamongan Tahun 2022 dilaksanakan dalam serangkaian agenda Festival Kuliner Lamongan, Pengukuhan Bunda literasi Kabupaten Lamongan, penandatangan nota kesepahaman serta talkshow peningkatan indeks literasi masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan. “Kami mengucapkan terima Kasih yang sedalam-dalamnya kepada Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, bapak Muhammad Syarif Bando, MM beserta jajarannya yang telah memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pengembangan gedung layanan perpustakaan sejumlah 1 milyar rupiah pada tahun 2019 dan bantuan DAK untuk  sarana prasarana sejumlah 500 juta pada tahun 2020. Sehingga saat ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan memiliki gedung pusat layanan perpustakaan umum yang representatif yang menjadi kebanggaan Kabupaten Lamongan serta tahun 2022 kami juga memperoleh bantuan 2 paket Pojok Baca Digital (POCADI) serta berkesempatan menyelenggarakan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat (PILM) di Kabupaten Lamongan.” ungkap Kepala Dinas dan Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan. Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA selain membuka kegiatan juga turut menjadi narasumber menyampaikan materi terkait literasi kuliner. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa salah satu bentuk literasi yakni literasi budaya sebagai pondasi dan identitas karakter bangsa, harus terus dikenalkan kepada generasi masa depan. Memiliki berbagai jenis budaya, salah satu kekuatan budaya Lamongan yang tidak kalah terkenal dan mendunia adalah kulinernya. "Meski kuliner Lamongan sudah dijumpai di seantero Indonesia bahkan di luar negeri, di era digitalisasi ini Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus menguatkan literasi di bidang kuliner kepada pelaku UMKM, agar memiliki nilai tambah dan daya saing," ungkapnya. Dalam sambutannya Ofy mengungkapkan ada 5 tingkatan literasi untuk mewujudkan SDM unggul. "Tingkatan pertama adalah baca, tulis, hitung, sains; kemudian yang kedua adalah akses kepada bacaan yang terjangkau dan bermutu; kemudian memahami apa makna tersirat dan tersurat; keempat memiliki mental yang kuat karakter yang tangguh; dan yang kelima intinya adalah memiliki kecakapan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga bisa diimplementasikan untuk menciptakan barang dan jasa," ungkap Ofy. Selain itu, Ofy juga menerangkan ada dua isu penting yang strategis di bidang perpustakaan yaitu peningkatan SDM dan transformasi digital yang juga sejalan dengan visi dan misi Presiden RI saat ini yaitu Joko Widodo, yang menekankan peningkatan dan perluasan akses digital untuk mempercepat terwujudnya SDM yang unggul dan menguasai IPTEK. Serta mendukung salah satu tujuan pembangunan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. “Percepatan pembangunan dengan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Oleh sebab itu pembentukan SDM ini memang menjadi salah satu tujuan pembangunan yang diarahkan dalam perpustakaan.” tutur Ofy dalam sambutannya. Sekretaris Utama Perpusnas RI, Ofy juga menegaskan dalam sambutannya bahwa sektor kuliner dan perpustakaan diharapkan mampu melakukan kolaborasi-sinergi menciptakan industri kuliner yang khas Kabupaten Lamongan dan berkualitas. Dengan perpustakaan sebagai episentrum ilmu pengetahuan memiliki peran krusial bagi kemajuan masyarakat, maka kebutuhan perpustakaan tidak sekedar tempat untuk membaca. Perpustakaan harus meningkatkan perannya sebagai agent of change. Bertransformasi meningkatkan layanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat berbasis inklusi sosial.  “Membentuk potensi atau membangun potensi di wilayah untuk bisa mandiri dan sejahtera inilah salah satu contohnya, yang berhasil diwujudkan, dan ada peran perpustakaan di dalamnya.” tutur Ofy saat menjelaskan tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan menjangkau masyarakat yang diaplikasikan melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan bagian dari upaya meminimalisir jumlah masyarakat yang tidak bekerja (jobless) untuk didorong kreatif, berinovasi, meluaskan kemampuan (soft skill) dalam berbagai ilmu-ilmu terapan yang bisa segera dipraktikkan secara mandiri tanpa harus menggantungkan kepada pihak lain. Ofy juga menjelaskan bahwa kompetisi di masa depan ditentukan oleh 3 faktor yaitu belajar, berkarya dan berkolaborasi. Pada kesempatan yang sama, Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki menyatakan bahwa kondisi literasi di Indonesia mesti harus diperbaiki terutama pada sisi hulu. Dari sisi hulu, peran negara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, termasuk TNI-Polri dibutuhkan dalam membuat kebijakan untuk mengatasi persoalan distribusi dan produksi buku yang belum ideal. “Komisi X sebagai salah satu mitra Perpustakaan Nasional terus bekerja keras meningkatkan literasi, termasuk enam literasi dasar dari UNESCO,” tambah Maliki. Acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Lamongan ini juga diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan. Selain dengan Pemerintah Daerah, ada enam perguruan tinggi yang juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perpustakaan Nasional RI, yakni : Universitas Islam Lamongan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, Institut Agama Islam Tarbitatut Tholabah, Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Paciran.

Selengkapnya
IMPLEMENTASIKAN LITERASI TERAPAN, DINAS ARPUSDA GELAR FESTIVAL KULINER LAMONGAN

Kuatnya literasi mendorong tingginya peradaban dan kebudayaan suatu bangsa. Bagi Indonesia aktivitas literasi akan sangat berguna bagi kemajuan bangsa dan orientasinya ke depan. Bagaimana generasi dapat mengenal dan menghargai sejarah besar bangsanya adalah karena kemampuan literasi. Sebaliknya dengan literasi yang rendah peradaban dan budaya bangsa akan berangsur-angsur hilang dari ingatan generasi. Persoalan bagaimana mendorong generasi yang melek literasi dan menjadikan literasi sebagai bagian dari life style masyarakat Indonesia perlu dibudayakan dan ditopang dengan sistem yang baik, terukur dan terstruktur. Kemampuan literasi menjadi dasar dalam penerapan pengembangan budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Budaya sebagai sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan merupakan hasil karya, cipta, rasa serta tindakan dan gagasan yang ada dalam rangka kehidupan masyarakat yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Proses turun temurun antar generasi melalui proses penyampaian informasi secara berkelanjutan untuk dijadikan milik manusia pada masa yang sekarang dan yang akan datang. Untuk tetap menjaga eksistensi kuliner juga jajanan khas Lamongan, pada Rabu (28/9) di sepanjang jalan antara Pendopo Lokatantra dan Alun-alun Lamongan, dilaksanakan Festival Kuliner Lamongan yang memberikan gratis 1000 porsi kuliner dan jajanan khas Lamongan. Kuliner khas Kabupaten Lamongan dapat dikatakan sebagai kuliner yang populer, tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Siapa orang yang tidak kenal dengan Soto Lamongan? Khas dengan taburan koya dan rasa gurih segar perasan jeruk nipis. Namun tidak hanya Soto Lamongan, beberapa kuliner yang cukup terkenal ada pecel lele, nasi boran, tahu campur, dan masih banyak yang lainnya. Oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, kuliner dikatakan sebagai bagian dari budaya yang harus terus diperkenalkan, dipelihara, juga dijaga eksistensinya. “Tadi ada jajanan di Lamongan yang kita perkenalkan dan kita berikan gratis. Alhamdulillah dalam waktu tidak sampai 1 jam sudah habis. Kita tau bahwa budaya di Kabupaten Lamongan ini adalah kuliner yang merajai di seluruh kota-kota di Negara ini, sehingga untuk menjaga eksistensi kita dalam kuliner Lamongan sebagai bagian dari budaya masyarakat Lamongan, kita harus terus memperkenalkan, memelihara, dan terus menjaga supaya eksistensi Lamongan sebagai kuliner ini akan terus berkembang dengan baik. Kita perkenalkan kepada generasi muda bahwa kuliner ini juga mempunyai masa depan yang juga luar biasa baik,” ujar Pak Yes. Ditambahkan Pak Yes bahwa hal ini merupakan bentuk dari usaha untuk mengangkat potensi lokal yang dimiliki daerah. Terdapat 20 stand yang berisikan berbagai jajanan dan kuliner khas Lamongan yang terdiri dari Soto Lamongan, tahu campur, pecel lele, nasi boran, lontong deprok, nasi muduk, asem bandeng, seafood, jumbrek, es batil, es dawet siwalan, es legen, wingko, keripik patin, ladu, arum manis/rambut nenek, serta berbagai jajanan khas Lamongan. Seluruh jajanan ini ludes diserbu masyarakat dalam kurun waktu kurang dari 1 jam. “Saya yakin ini lebih dari seribu yang kita persiapkan. Selain soto, ada tadi nasi boranan, juga ada nasi muduk, ada juga lontong deprok tadi juga cepat ludes, ada juga jajanan-jajanan yang ada di Lamongan. Ini berangkai, sebagai upaya untuk mengangkat potensi lokal sesuai dengan tema dan kearifan lokal di beberapa daerah. Kemarin kita di Brondong dengan festival ikan pindang, Paciran festival rajungan, nanti di Sendang Dhuwur ada festival nasi muduk, mengangkat kearifan lokal, dan kuliner ini sebagai bagian dari budaya Lamongan,” tambah Pak Yes.

Selengkapnya