Berita 14 November 2024
INOVASI POSTING (POSYANDU STUNTING) PUSKESMAS SAMBENG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh, gagal kembang yang terjadi pada anak berusia dibawah 5 tahun. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis terutama pada periode 1000 HPK yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat. Periode 1.000 HPK adalah masa kritis yang menentukan masa depan seseorang, dan pada periode itu anak dapat menghadapi gangguan pertumbuhan yang serius.
Sesuai dengan Perpres no 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting sebesar 14 % di mana prevalensi stunting dalam 10 tahun terakhir menunjukkkan bahwa stunting merupakan masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Menurut. data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6% , sedangkan prevalensi stunting di Jawa Timur sebesar 19,2 % dan Kabupaten Lamongan 27,5%. Berdasarkan data bulan timbang Februari 2023 data balita dengan status gizi stunting sejumlah 101 anak (4.79%), underweight sejumlah 240 anak ( 11.4%) dan wasting sejumalah 194 anak (9.2%).
Menyikapi masalah stunting ini, Puskesmas Sambeng berinovasi melalui pendekatan lintas sektor dengan melakukan sinkronisasi program-program nasional, lokal dan masyarakat di Desa Intervesi stunting pada balita harus dilaksanakan pada sasaran di hulu yaitu sejak mengalami weight faltering dan berat badannya rendah (underweight) agar tidak menjadi akut maupun kronis sehingga menjadi stunting.
Untuk itu perlu diadakan sebuah kegiatan Penurunan Stunting dengan lntervensi Spesifik berupa perubahan perilaku orangtua dalam perbaikan nutrisi dan pemberian makanan tambahan Pemberian makanan lokal dengan tinggi protein hewani serta suplementasi zat gizi mikro dengan memberikan kecukupan zink pada balita di Desa yang menjadi pilot project kegiatan Posyandu stunting
KEGIATAN POSYANDU STUNTING PUSKESMAS SAMBENG