KECAMATAN PUCUK

Kategori informasi

SIKS-NG KEMENSOS (Mengkoordinasikan Rencana Kegiatan Pelatihan Operator DTKS Tingkat Desa dengan TKSK Kec. Pucuk

Kemensos sebagai pelaksana program penanggulangan kemiskinan mengimplementasikan banyak program. Mulai dari program perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan program penanganan fakir miiskin.Mengingat variatifnya indikator pengukuran program-program diatas, serta dinamisnya perubahan tingkat perkembangan kesejahteraan, maka demi keadilan dan keberhasilan penanggulangan kemiskinan tentunya penanganannya tidak hanya ditentukan oleh program-program yang tepat dan inovatif saja, melainkan harus didukung pula oleh data yang valid dan up to date serta ukuran kriteria kemiskinan yg presisif dan akuratif.Untuk mengkoordinasikan kepentingan data yang faktual, diperluka penguatan menejemen sistem informasi perlindungan sosial dengan penerapan satu data terpadu nasional melalui aplikasi SKS-NG, sistem informasi kesejahteraan sosial next generation.SIKE-NG adalah sistem informasi yang mendukung proses pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tujuannya menyediakan data kemiskinan yang akurat, up to date, dan terintegrasi dengan pengelolaan data di lapangan sehingga penyaluran bansos bisa tepat sasaran. Semoga! 

Selengkapnya
EDUKASI DAN SOSIALISASI PPKM BERSKALA MIKRO DI MASA PERPANJANGAN. (Senin 15 Maret 2021)EDUKASI DAN SOSIALISASI PPKM BERSKALA MIKRO DI MASA PERPANJANGAN

(Senin 15 Maret 2021)Sebagai salah satu strategi pemecahan masalah untuk menekan laju eskalasi positif covid-19, membuktikan bahwa PPKM berskala Mikro berhasil menurunkan positivity rate dan menurunkan tingkat keterisian rumah sakit atau BOR di tengah gencarnya pelaksanaan testing covid-19.PPKM Mikro faktanya sudah menunjukkan beberapa hasil yang signifikan. Bahwa dari berbagai data indikator epidemoligis menunjukkan hal yg sangat menggembirakan. Dan kita tetap sepakat bahwa masih diperlukan upaya besar untuk dapat menurunkan penyebaran covid-19 melalui perpanjangan PPKM Mikro.Untuk itu, kepada seluruh masyarakat di kec. Pucuk diharapkan jangan sampai lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dengan tetap.memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.Khususnya Satgas Satlak Posko Penanganan Covid tiap desa, agar tetap aplikatif melaksanakan tugas2 sosialnya.Kepada desa yang sampai saat ini mampu menekan laju penyebaran covid-19 agar memberikan rekomendasi strategis pada desa lainnya, sehingga strategi tersebut juga diadaptasikan di desa lainnya.Trims Pemdes Cungkup Kecamatan Pucuk.#salamsehat 

Selengkapnya
SOSIALISASI PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) MIKRO TAHUN 2021 DI DESA PUCUK KECAMATAN PUCUK

KAMIS, 18/03/2021Optimisme keberhasilan kebijakan PPKM dengan pendekatan berbasis mikro, atau di tingkat lokal, semakin kita yakini efektifitasnya dalam menekan kasus Covid-19 di Indonesia.Keyakinan tersebut didasarkan pada beberapa fakta, bahwa setelah PPKM Mikro kita laksanakan hingga perpanjangan yang ke 3 melalui Inmendagri, telah terjadi penurunan jumlah penularan virus Corona di Indonesia. Indikator lainnya yang tampak adalah berkurangnya keterpakaian tempat tidur di RS serta menurunnya kasus positif covid-19.Bila dari aspek kesehatan kita bisa melihat dari laju penularan, maka dari sisi sosial, PPKM berbasis mikro bisa dikatakan berhasil bila perilaku masyarakat mulai berubah. Masyarakat yang semula tidak mematuhi protokol kesehatan, berubah menjadi disiplin mencegah covid-19. Tentang seberapa signifikannya masyarakat memakai masker, menghindari kerumunan dan rajin mencuci tangan, serta mengurangi mobilitas.Mobilitas dan interaksi penduduk yang tinggi, keramaian kerumunan ini terbukti dalam riset studi epidemiologi terakhir menjadi pemicu ledakan-ledakan kasus perburukan pandemi di satu negara atau wilayah,Trims Kades Pucuk atas forum sosialisasinya.

Selengkapnya
SAMBIL LALU DI SUATU SORE CERITA-CERITA TENTANG BUMDES (BERSAMA PD DAN PLD KEC.PUCUK)

Mengambil pelajaran berharga tentang kegagalan dan keberhasilan Bumdes di luar sana, mestinya bukan tema cerita yang enteng-entengan di sore itu.Mencari gambaran dan membandingkan informasi serta pengalaman faktual tentang Bumdes dan bagaimana membangun kesuksesannya, utamanya di era pandemi seperti sekarang, bukan soal yang sepele.Pertanyaan makro dari bincang-bincang sore itu, bertolak dari rasa penasaran kita untuk mencari jawab dari pertanyaan yang sebenarnya sangat normal.dan standard, tentang mengapa ada banyak Bumdes yg mengalami kegagalan, sementara sebagian kecil lainnya meraih cerita sukses misalnya?Tejadilah potret memotret cerita dan copy paste pengetahuan dari kami peserta bincang-bincang untk memastikan dan meyakinkan argumentasinya, antara satu dan lainnya.Tentang pelajaran apa kiranya yang bisa diambil dari kisah-kisah itu. Baik tentang cerita sukses maupun cerita tentang kegagalan Bumdes, yang pada tahun ini 2021, diharapkan memberi kontribusi yg berarti terhadap pemulihan ekonomi rakyat. Gus menteri malah menargetkan di tahun inikinerja BUMDes melampaui kinerja sebelum Covid-19. Target rebound tahun 2021 melewati pencapaian sebelum Covid-19.Tanpa bermaksud terjebak pada diterminisme faktor, internal dan eksternal yg berpengaruh terhadap cerita sukses dan kegagalan tentang Bumdes, saya sepakat kalau ke 2 faktor tersebut merupakan faktor yg mungkin saja berpengaruh, bisa juga salah satu diantara ke duanya.Itulah akhir cerita sore kita untk terus kita pelajari ke depannya. 

Selengkapnya
UMKM DAN URGENSINYA UNTUK KITA DAN UNTUK SEMUANYA.

Tidak terlalu lama berselang, hasil riset dari otoritas yang berwenang, tentang dampak pandemi terhadap UMKM, telah terlaporkan bahwa menurut hasil riset BI tingkat penjualan rata-rata pada omset penjualan produk UMKM adalah sebesar 50%. Penyebabnya sebagaimana disampaikan LIPI dipengaruhi oleh keputusan 58,8% UMKM menurunkan harga untk mempertahankan usaha.Dampak pada permodalan 40% UMKM telah gulung tikar sebagai imbas sulit mendapatkan modal kembali akibat Pandemi Covid-19.Sedangkan dampak pada distribusi, riset dari Kemenkop dilaporkan bahwa sebanyak 20,01% dan 22,90% berpengaruh pada permintaan produksi.Alhasil, berdasarkan riset terakhir total ada kurang lebih 62,84% terkendala pandemi dengan indikasi keluhan terjadi pada sektor distribusi, penurunan keuntungan penjualan dan kesulitan modal. 40% sisanya (37,16%) merupakan angka yang dilaporkan gulung tikar, dst...dst...dst..Menggunakan preposisi hasil riset tsb, katakan dengan menggunakan data di tahun sebelumnya, dari kemekop tentang angka tenaga kerja yang terserap sampai 97%.di sektor UMKM atau sebanyak 120.598.138, bandingkan dengan Kelompok Usaha besar (KUB) yg hanya menyerap 3% atau berkisar 3.619.507 pekerja, maka ada berapa juta angka tenaga kerja yang tidak bisa bekerja dan sebagai akibat dari terjadinya PHK dan gulung tikar usaha di sektor UMKM?Saat ini semua sektor, khususnya di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sedang dihadapkan pada tantangan besar, yaitu tantangan pandemi virus Covid-19 dan tantangan Industry 4.0.Oleh karena itu untuk dapat bertahan, pelaku UMKM perlu memiliki kemampuan manajemen dan organisasi yang baik, memastikan inovasi produk sesuai kebutuhan di masyarakat dapat diterapkan, hingga mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis digital.UMKM kita harus bangkit dan bisa terus naik kelas. Tantangan adalah keniscayaan yang harus dihadapi untuk berkembang. Kita perlu beradaptasi dengan membuat strategi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Selengkapnya
PK21: LAMA DITUNGGU AKHIRNYA DATANG JUGA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali melakukan Pendataan Keluarga (PK) di tahun 2021 setelah kegiatan yang sama dilakukan pada tahun 2015. Pendataan ini sempat tertunda satu tahun, karena mestinya kegiatan ini dilakukan pada tahun 2020. Namun karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum reda, pendataan yang menurut rencana dilaksanakan 1 hingga 30 Juni 2020 ditunda menjadi April hingga Juni 2021.Dibandingkan dengan PK 2015, data yang akan diperoleh pada PK 2021 nantinya akan lebih lengkap karena ada beberapa variabel yang akan ditambahkan. Variabel yang dimaksud diantaranya terkait dengan Pembangunan Keluarga, melengkapi dua program lainnya yang sebelumnya telah ada dan diamanatkan kepada BKKBN, yakni Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB). Lebih dari itu ada juga aspek Anggota Keluarga (Individu).Pendataan Keluarga 2021 juga bisa digunakan untuk mendiagnosa kemiskinan, ketertinggalan pembangunan hingga keluarga berkualitas dengan kondisi yang berbeda-beda antar wilayah. Karena itu, selama ini hasil PK juga dimanfaatkan oleh lembaga atau kementerian terkait. Di antaranya dalam program-program pemberdayaan masyarakat dan social kedepan. 

Selengkapnya