Berita 16 Agustus 2024
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi launching program asuransi petani tembakau yang ditujukan kepada 14.304 petani tembakau, Kamis (15/8) di Pendopo Kecamatan Ngimbang siang ini.
Tujuan utama asuransi kesejahteraan sosial ini ialah untuk menjamin petani tembakau yang ada di Kabupaten Lamongan. Mengingat tembakau merupakan salah satu potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Lamongan.
"Program asuransi untuk petani tembakau di Lamongan menjadi program pertama di Jawa Timur. Yangmana tujuannya ialah mensejahterakan petani tembakau," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Asuransi ini merupakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) yang diperoleh Kabupaten Lamongan pada tahun 2023. Kabupaten Lamongan berhasil raih predikat terbaik nomor satu di Jawa Timur terkait hasil evaluasi pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun 2023. Nilai evaluasi oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) yang didapat Kabupaten Lamongan ialah 5,67 dari skala 6.
Pada tahun 2023 Kabupaten Lamongan ditargetkan cukai sebanyak 693,2 Miliar dan berhasil merealisasikan sebesar 746,3 Miliar.
"Ini adalah dana hasil cukai yang kita kembalikan lagi untuk petani. Pembagian berupa asuransi tujuannya agar terbagi rata, di Kecamatan Ngimbang ada 3.430 petani tembakau," jelas orang nomor satu di Kota Soto.
Kecamatan Ngimbang merupakan salah satu dari delapan Kecamatan yang memiliki potensi tembakau di Kabupaten Lamongan. Delapan wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio.
Luas tanam tembakau di Kabupaten Lamongan tahun 2024 pun dinyatakan meningkat, yakni seluas 9.638 Ha. Angka tersebut dinyatakan meningkat, karena lebih besar dibandingkan dengan luas tanam pada tahun 2023 yaitu 8.337 Ha.
Pada Kesempatan yang sama, Pak Yes juga menyalurkan bantuan kepada 701 tokoh keagamaan, 5.577 penerimaan bantuan pangan, 400 kader kesehatan di Kecamatan Ngimbang.