Berita 13 Juni 2024
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyalurkan bantuan program 1 Desa 5 mustahik di lima desa secara langsung. Disalurkannya bantuan dari program unggulan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan tersebut sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Baznas memberikan bantuan 5 orang (mustahik) Rp 500 ribu 6 bulan sekali. Alhamdulillah Baznas mengumpulkan zakat orang-orang disalurkan menjadi bantuan langsung, bantuan pendidikan, maupun lainnya,” ucap Pak Yes sapaan orang nomor satu di Lamongan, Rabu (12/6/2024), di Balai Desa Lawangagung Kecamatan Sugio.
Awalnya, kegiatan rutinan Baznas ini diperuntukan untuk 1 desa 1 mustahik. Kemudian mengalami peningkatan dari 1 mustahik menjadi 3 mustahik, hingga diawal tahun 2023 menjadi 1 desa 5 mustahik. Sehingga setiap semester (6 bulan) Baznas dan Pemkab Lamongan mampu menyalurkan bantuan untuk 2.120 masyarakat yang tersebar di 424 desa 27 Kecamatan.
Untuk mendukung keberlangsungan program tersebut, Pak Yes mengajak masyarakat yang mampu untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Tidak hanya itu, melalui intruksi bupati mayoritas dana yang terkumpul di Baznas Kabupaten Lamongan berasal dari kewajiban ASN untuk membayar zakat mal dari 2,5% gaji.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, menghadapi musim kemarau panjang Pemkab Lamongan bersama BULOG salurkan bantuan cadangan pangan beras kapasitas 10 kg untuk 1.392 KK yang tersebar di Desa Lawanganagung, Sugio (280 KK), Desa Deketagung, Sugio (310 KK), Desa Kuripan, Babat (365 KK), Desa Banaran, Babat (194 KK), dan Desa Kedungpring, Kedungpring (243 KK).
Berdasarkankan data Bulog Cabang Lamongan, setiap bulan Bulog bersama Pemkab Lamongan mengalokasikan 977.710 kg untuk 97.710 masyarakat Lamongan agar tidak kekurangan bahan pangan.
“Pemerintah memberikan beras dalam rangka ketahanan pangan supaya masyarakat tidak kekurangan musim kemarau, dan kita berharap produksi beras Lamongan bisa tetap, apalagi musim kemarau panjang semoga ini tidak kekurangan,” kata Pak Yes.
Tidak hanya itu, menghadapi musim kemarau panjang Pak Yes mengajak masyarakat Lamongan untuk bijak mengelola bahan pangan agar tidak mengalami food loss yang berakibat kekurangan bahan pangan.
“Bapak ibu kita jaga pangan kita, dengan tidak boros makanan, hemat pangan agar tidak food loss. Apalagi anak-anak sekarang kalau makan lebih banyak dibuangnya dari pada dimakan. Nanti bisa dijelaskan anak-anaknya agar tidak food weste atau istilahnya itu mubazie, makan secukupnya kalau kurang bisa nambah, makan nasi kurang bisa tanduk lagi (nambah) yang penting jangan sampai nasinya terbuang. Supaya pangan yang kita sediakan ini bisa di hemat,” pungkas Pak Yes.