Di Balik Cerita Mayangkara di Mantup

Nama Mayangkara sering di munculkan saat peringatan HUT RI di Lamongan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Ru bikah, mengatakan, mayangkara itu awalnya nama kuda putih.

Kuda milik Kades Mantup waktu itu diberikan kepada Mayor Djarot Subiyantoro saat agresi militer Belanda pasca kemerdekaan.

"Mayangkara itu nama kuda putih yang menjadi simbolnya batalyon Mayangkara, pemberian Kades Mantup kepada Mayor Djarot jelasnya.

Sejarawan Lamongan, Moham- mad Nafis Abd Rouf, menuturkan, Djarot Subiyantoro lahir di Mojo- kerto, 11 Desember 1919. "Djarot Subiyantoro adalah seorang anak muda yang dahulu bekerja sebagai pelayan pemerintah Belanda dan budak prajurit Jepang. Akhirnya menjadi komandan yang menakutkan bagi para tuan-tuan terdahulu," ujarnya.

Djarot pernah menjabat komandan KMKB Surabaya, Komandan Badan Kerjasama Buruh, serta masuk dalam struktur Komando Pelatihan Angkatan Darat sebelum akhirnya pensiun dini.

Selain pejuang perang, Djarot dikenal mampu mengorganisasi pemuda. "Keberadaan monumen Batalyon yang diwakili oleh Patung Mayor Djarot di Kota Surabaya dan Kecamatan Mantup, Lamongan menandakan. bahwa keberadaan komandan batalyon bersama pasukannya sangat membekas di hati masyarakat setempat," ujarnya.

Nafis menuturkan, dalam cerita pewayangan, mayangkara adalah nama aji-aji Anoman.  "Nama Mayangkara lebih dikenal oleh masyarakat sejak 9 Desember 1970, setelah diabadikan menjadi sebuah monumen Kuda Putih Mayangkara yang merupakan simbol Batalyon Djarot di sebelah barat pertigaan Jalan Desa/Kecamatan Mantup," ujarnya.

Sumber : Jawa Pos Radar Lamongan

"Batalyon dibawah pimpinan Mayor Djarot Subiyantoro berada di Mantup selama kurang lebih 2 tahun lamanya sampai menunggu instruksi dari Letkol Kretarto selaku komandan resimen untuk menyusup ke Surabaya," imbuhnya. 

Selain dari kalangan tentara regular, lanjut Nafis, Mayor Djarot dalam tugasnya dibantu laskar-laskar rakyat di Desa Mantup.

Kini, Mayangkara sering di- jadikan tema untuk gerak jalan Mantup-Lamongan. Napak tilas perjuangan Mayor Djarot Subiyantoro bersama batalyonnya.