DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 13 November 2023

AMANKAN MUSIM TANAM 2023/2024 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN MELAKSANAKAN GERAKAN PENGENDALIAN SECARA RUTIN DI KABUPATEN LAMONGAN

AMANKAN MUSIM TANAM 2023/2024 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN MELAKSANAKAN GERAKAN PENGENDALIAN SECARA RUTIN  DI KABUPATEN LAMONGAN

Dalam rangka pemenuhan pangan nasional, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Lamongan terus melakukan pengawalan sedari awal dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Hal ini terus dilakukan terutama dalam upaya menghadapi perubahan iklim ekstrim seperti el nino saat ini.

Salah satu bentuk pengawalan tersebut dilakukan melalui gerakan pengendalian (gerdal) OPT. Di awal memasuki musim tanam seperti saat ini, tikus merupakan hama yang harus diwaspadai dan dikendalikan, salah satunya dengan cara gropyokan. Tikus sawah (Rattus argentiventer) termasuk hewan yang cerdas karena mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat, serta memiliki perilaku dan “jiwa sosial” yang tinggi. Selain itu, perkembangbiakan dan mobilitas tikus serta daya rusak pada tanaman padi yang cukup tinggi menyebabkan hama ini selalu menjadi ancaman pada pertanaman padi sepanjang tahun selama ada pertanaman. Potensi kehilangan hasil akibat serangan tikus sangat besar karena mereka menyerang tanaman sejak persemaian hingga menjelang panen, bahkan sampai di gudang/penyimpanan.

Pada pagi ini (13/11), gerdal tikus dilaksanakan di Desa Klagensrempat Kecamatan Maduran. Gerdal dihadiri oleh tim dari Dinas KPP Kab.Lamongan, petugas Pengendali OPT (POPT), Penyuluh, dan anggota kelompok tani.

Saat memberikan bimbingan teknis sebelum pelaksanaan gerdal, POPT Kabupaten Lamongan Bapak Mastur menerangkan bahwa pengendalian tikus tidak dapat dilakukan sendirian dan saat ini saja. “Hama tikus harus dikendalikan secara bersama-sama, serentak, di hamparan yang luas, dan berkelanjutan,”.

Untuk selalu mengawal pertanaman mulai dari pra tanam sampai panen. Khusus untuk tikus, pengendalian harus dilakukan sejak sebelum tanam dan tidak diperbolehkan mengendalikan tikus dengan aliran listrik karena berbahaya. Untuk jangka panjang, pemanfaatan musuh alami seperti burung hantu dapat dilakukan untuk mengurangi populasi tikus di lahan persawahan serta memelihara kelestarian lingkungan.