Berita 25 Mei 2021
Hari ini Selasa 24 Mei 2021, Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah beserta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Tokoh Agama Lamongan
melaksanakan kegiatan Ziarah dan Tabur Bunga di Pemakaman Leluhur Lamongan
antara lain Makam Mbah Sabilan, Mbah Punuk (Mbah Tumenggung) dan Mbah Lamong
(Tumenggung Surajaya) yang berada di Kelurahan Tumenggungan.
Menurut Bapak Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, MBA
kegiatan tersebut bertujuan mengenang para leluhur Lamongan dan berharap dapat
meneladani sikap para leluhur.
“Kegiatan Ziarah Leluhur ini merupakan rangkaian dari
kegiatan peringatan HJL untuk mengenang kembali sejarah dan mengenang para
pendiri Kabupaten Lamongan,” ujarnya.
“Kita berharap setelah kegiatan ini kita bisa memiliki
semangat yang lebih tinggi untuk kejayaan Kabupaten Lamongan selain itu juga
bisa meneladani sifat dan prilaku leluhur kita,” imbuhnya.
Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa keberadaan
Kabupaten Lamongan tidak lepas dari jasa mbah lamong atau yang biasa dikenal
dengan tumenggung Ronggo Hadi.
“Kabupaten Lamongan tidak bisa lepas dari jasa mbah lamong
(Ronggo Hadi) yang pandai membina daerah dan mahir menyebarkan agama islam,
dari kata Mbah Lamongan lah kawasan ini di namakan Lamongan,” ujanya.
Selain Mbah Lamong, Mbah Sabilan dan Mbah Punuk juga
memiliki peran penting di Kabupaten Lamongan.
Mbah Sabilan merupakan seorang patih dari bupati ketiga
Lamongan, Raden Panji Puspa Kusuma, pada sekitar tahun 1640-1665 yang memiliki
dua orang putra, yakni Raden Panji Laras dan Panji Liris.
Cerita Mbah Sabilan terkait erat dengan tradisi di Lamongan
bahwa calon pengantin perempuan yang melamar calon pengantin laki-laki. Dengan latar
belakang kisah putri Adipati Wirasaba, Dewi Andanwangi dan Andansari, jatuh
hati pada kedua putra Raden Panji Puspa Kusuma, yang melamar adalah pihak
perempuan.
Kedua putri ini melamar dengan diwajibkan untuk membawa
hadiah dua buah genuk atau tempat air dari batu dan dua tikar. Kedua benda
tersebut sebenarnya sebagai isyarat agar keduanya mau memeluk Islam.
Genuk melambangkan tempat wudhu dan tikar untuk shalat. dan saat ini terdapat dua genuk di depan masjid agung lamongan sebagai pengingat cerita tersebut.
Penulis : Bidang Ideologi Wasbang dan Ketahanan Eksosbudag