PUSKESMAS TURI

Kategori lainnya

Ini Pengobatan Penyakit Tiroid yang Bisa Dilakukan

"Penyakit tiroid bisa menimbulkan serangkaian gejala pada kelenjar tiroid sehingga perlu segera ditangani. Penanganannya bisa berupa perubahan pola makan, terapi hormon hingga terapi radioaktif."Penyakit tiroid adalah kondisi yang memengaruhi fungsi kerja kelenjar tiroid. Meski kondisi ini cukup umum terjadi dan dapat memengaruhi orang dari segala usia, kamu tetap perlu tahu cara pengobatan penyakit tiroid yang tepat.Kelenjar tiroid mengendalikan metabolisme tubuh dan memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi penting di dalam tubuh. Misalnya seperti suhu tubuh, denyut jantung, kekuatan otot, serta produksi energi. Ada banyak jenis penyakit tiroid, dan pengobatan yang diberikan bisa bervariasi sesuai dengan jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Pilihan Pengobatan Penyakit TiroidBerikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan 1. Hormon tiroid sintetisPemberian hormon tiroid sintetis merupakan terapi paling umum dan efektif untuk mengatasi hipotiroidisme.Hormon sintetis akan menambahkan hormon yang tidak diproduksi oleh kelenjar tiroid.Alhasil, cara ini bisa membantu memperbaiki level hormon dalam tubuh dan mengurangi gejala seperti kelelahan, kulit kering dan penambahan berat badan.2. Pemberian obat-obatanPada kasus hipertiroidisme, di mana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon, dokter bisa memberikan obat-obatan seperti beta-blocker.Fungsinya untuk mengatasi gejala seperti palpitasi, kecemasan, dan gemetar. Ada juga obat-obatan yang dapat memperlambat produksi hormon tiroid seperti thionamides, yaitu grup obat yang menghambat produksi hormon tiroid dalam kelenjar tiroid.3. Terapi radioaktifTerapi radioaktif seringkali efektif untuk hipertiroidisme. Untuk menjalaninya, pengidap perlu mengonsumsi kapsul atau minum cairan radioaktif. Kemudian sel tiroid akan menyerap bahan radioaktif ini sehingga ukuran serta produksi hormon tiroid yang terlalu banyak bisa berkurang.Namun, tidak semua penyakit tiroid pasti dokter tangani dengan cara ini.Pengobatannya pasti akan dokter sesuaikan dengan jenis penyakit tiroid dan tingkat keparahannya. 4. PembedahanPilihan pengobatan ini bisa dokter lakukan untuk kondisi yang sudah sangat parah atau ketika perlu untuk mengangkat tumor yang membesar. Operasi juga dapat dokter lakukan ketika pengobatan lain tidak berhasil.Namun, perawatan ini biasanya dokter kombinasikan dengan pemberian hormon tiroid sintetik usai kelenjar tiroid diangkat.5. Perubahan pola makanPola makan sehat dapat membantu mengontrol gejala atau bahkan mencegah kondisi penyakit tiroid.Caranya dengan meningkatkan asupan makanan yang banyak mengandung yodium, mengurangi asupan gula, dan mengonsumsi makanan yang mengandung selenium dan seng.6. Terapi Complementary atau AlternatifAda beberapa terapi komplementer atau alternatif untuk mengatasi penyakit tiroid. Misalnya, seperti akupunktur, pijat refleksi, yoga, meditasi, dan lain-lain. Terapi komplementer tersebut membantu mengurangi gejala seperti kecemasan, stres, dan kelelahan yang disebabkan oleh penyakit tiroid.Pengidapnya juga harus mematuhi pengobatan atau terapi yang telah dokter tentukan  untuk mencapai hasil yang efektif.Hal penting lainnya adalah kamu juga perlu mengikuti kontrol yang teratur dengan dokter.

Selengkapnya
Ketahui Pantangan yang Harus Ditaati Pengidap Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) adalah bentuk radang sendi yang umum dan kompleks yang dapat menyerang siapa saja. Supaya gejalanya tidak kambuh, kamu wajib menghindari pantangan asam urat, terutama makanan yang tinggi purin. Sebab jika tidak dihindari, asam urat bisa terjadi tiba-tiba dengan gejala yang sangat nyeri, bengkak, kemerahan, dan nyeri di satu atau lebih persendian, dan paling sering di jempol kaki. Parahnya, saat kamu mengabaikan pantangan asam urat, serangan asam urat bisa terjadi hingga membuatmu terbangun di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Berat selimut di atasnya saja bahkan bisa terasa tak tertahankan. Pantangan Asam UratMeksi gejala asam urat bisa datang dan pergi, ada cara untuk mengelola gejala dan mencegah serangan tiba-tiba, terutama dengan menghindari pantangannya. Salah satu pemicu terbesarnya adalah pola makan yang buruk, seperti yang tinggi zat purin.Purin terjadi secara alami di tubuh, tetapi ia juga ditemukan dalam makanan tertentu. Diet asam urat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Diet asam urat bukanlah obatnya, tapi ini bisa menurunkan risiko serangan asam urat berulang dan memperlambat perkembangan kerusakan sendiOleh karena itu, berikut adalah beberapa makanan pantangan asam urat yang perlu kamu waspadai atau bahkan dihentikan konsumsinya sama sekali:GulaGula seperti fruktosa nyatanya bisa meningkatkan kadar asam urat. Fruktosa bisa ditambahkan ke beberapa makanan dan ia dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Menghindari atau membatasi makanan tinggi gula ini dapat membantu mengurangi gejala asam urat.Beberapa buah secara alami mengandung fruktosa tinggi, tetapi tidak semua jenis buah harus dihindari. Hal yang sebaiknya dihindari adalah jus buah, karena biasanya mereka diberi pemanis tambahan lainnya. Minuman lainnya yang perlu dihindari adalah soda dan minuman kaleng yang manis.Makanan Olahan dan Karbohidrat OlahanUntuk membantu mencegah gejala asam urat, sebaiknya batasi makanan dan minuman yang diproses tinggi dan makanan tinggi karbohidrat olahan. Makanan ini misalnya permen, makanan yang dipanggang dan kue kering, keripik, kerupuk, biskuit, permen, soda, es krim, roti putih, dan beberapa makanan olahan. Makan makanan yang diproses dan karbohidrat olahan dalam jumlah sedang tidak hanya akan membantu asam urat, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.Daging Merah dan Daging OrganDaging merah dan jeroan mengandung purin yang tinggi dan makan makanan ini meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan risiko serangan asam urat. Jaga agar asupan daging merah dan jeroan dalam jumlah yang rendah. Sementara itu, ayam memiliki jumlah purin sedang, dan karena itu harus dimakan dalam jumlah sedang.Ikan dan Makanan LautPantangan asam urat selanjutnya adalah makanan laut tertentu, karena ia mengandung purin tinggi. Oleh karena itu, harus dihindari dengan makanan yang ramah asam urat. Makanan laut lainnya mengandung purin sedang dan harus dibatasi. Bir dan Minuman KerasKonsumsi alkohol telah lama dikaitkan dengan asam urat. Oleh karena itu, alkohol masuk dalam daftar pantangan asam urat dan disarankan untuk dihindari jika kamu mengidap asam urat. Asupan alkohol yang sering diketahui menyebabkan hiperurisemia kronis, meningkatkan risiko serangan asam urat dan asam urat. Karena itu, disarankan untuk menghindari beberapa alkohol, seperti bir, sama sekali dan konsumsi yang lain, seperti anggur, hanya dalam jumlah sedang.

Selengkapnya
11 Pilihan Obat Asam Urat Alami yang Tanpa Efek Samping

“Obat asam urat alami lebih sering dipilih karena dapat membantu mengatasi penyakit asam urat tanpa efek samping. Beberapa diantaranya ceri asam, jahe, seledri, hingga menerapkan gaya hidup yang seimbang."Halodoc, Jakarta – Penyakit asam urat adalah jenis radang sendi yang menyakitkan. Meskipun banyak obat asam urat yang dijual bebas yang bisa meredakan penyakit tersebut, beberapa orang lebih memilih obat asam urat alami.Alasannya, obat ini lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping. Apa obat alami untuk asam urat yang ampuh? Mau tahu apa saja,berikut ulasannya!Rekomendasi Obat Asam Urat AlamiBerikut beberapa obat asam urat alami yang membantu mengatasi penyakit asam urat: 1. Ceri atau jus ceri asamMenurut studi pada jurnal Hindawi yang berjudul Effectiveness of Cherries in Reducing Uric Acid and Gout: A Systematic Review, mengonsumsi ceri dan minum jus ceri dapat membantu menurunkan kadar asam urat pada pengidap asam urat.Meski begitu, masih perlu studi lebih lanjut untuk menentukan efek jangka panjang dari asupan ceri pada kadar asam urat. Buah ceri mengandung anthocyanin, antioksidan, senyawa anti-inflamasi yang memberi warna merah.Senyawa tersebut juga merupakan sumber serat dan vitamin C yang baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk menjadikan ceri sebagai camilan atau jus tanpa pemanis tambahan. 2. JaheJahe merupakan rempah-rempah yang sering diresepkan untuk kondisi peradangan. Khasiatnya untuk membantu mengatasiasam urat juga sudah tercatat.Menurut studi berjudul Benefit of Red Ginger (Zingiber officinale Roscoe) against Levels of Uric Acid yang dipublikasikan di jurnal Agromedicine, jahe merah memiliki volatile oil dan non-volatile oil yang dapat menurunkan kadar asam urat darah. Selain itu, jahe merah dapat meredakan nyeri oleh karena penghambatan pada jalur siklo oksigenase sehingga prostaglandin dapat dihambat.Bila kamu ingin mencoba obat asam urat alami ini, rebus air dengan 1 sendok makan parutan jahe segar. Lalu, rendam kain lap dalam air rebusan tersebut. Saat dingin, tempelkan kompres lap tersebut ke area yang terasa sakit setidaknya sekali sehari selama 15-30 menit. Kamu juga bisa meminum air rebusan jahe. Caranya rebus air dengan tambahan 2 sendok teh jahe selama 10 menit. Minum 3 cangkir sehari.3. Cuka sari apel, jus lemon dan kunyitCuka sari apel, jus lemon, dan kunyit merupakan bahan-bahan alami yang sering direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam urat. Bila ketiganya kamu gabungkan, mereka bisa menjadi minuman obat asam urat alami yang nikmat.Cara membuatnya, campurkan perasan setengah lemon ke dalam air hangat. Lalu, tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Kamu bisa membuatnya sesuai selera. Minum minuman tersebut 2-3 kali sehari.4. Seledri atau biji seledriUntuk mengatasi penyakit asam urat, ekstrak dan biji sayuran ini sudah menjadi obat asam urat alami yang populer. Menurut jurnal ilmiah berjudul Efektifitas Air Rebusan Daun Seledri Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia di Posyandu Lansia Jonggon Jaya Kutai Kartanegara yang dipublikasikan di Borneo Student Research, seledri bisa mengurangi peradangan dan menurunkan kadar asam urat. Cobalah makan banyak seladri secara rutin, terutama batang seledri mentah, jus, ekstrak atau bijinya. Bila kamu membeli ekstrak atau suplemen seledri, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan untuk mengonsumsinya.5. Vitamin CBeberapa bukti menunjukkan vitamin C bisa membantu mengurangi kadar asam urat. Menurut jurnal ilmiah berjudul Role of Vitamin C in Prophylaxis and Treatment of Gout—A Literature Review yang dipublikasikan di MDPI Journal, memenuhi kebutuhan vitamin C harian dapat mencegah perkembangan dan kekambuhan asam urat.Orang dengan penyakit ginjal perlu menanyakan dulu pada dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C tersebut. Perlu kamu ketahui juga, vitamin C juga bisa meningkatkan penyerapan beberapa jenis zat besi dari makanan, sehingga pengidap hemokromatosis tidak boleh mengonsumsinya.6. Minum banyak airKetika seseorang mengidap asam urat, biasanya terjadi pembengkakan dan peradangan. Salah satu cara mengurangi gejala tersebut yaitu dengan minum banyak air.Sebab, meningkatkan konsumsi cairan dapat memicu ginjal seseorang untuk mengeluarkan cairan berlebih, sehingga pembengkakan pada pengidap asam urat dapat berkurang. Perlu kamu ketahui, air putih merupakan jenis cairan yang terbaik. Namun, cairan bening lainnya, yaitu kaldu dan teh herbal, juga termasuk pilihan yang baik.Sementara itu, pengidap harus menghindari minum alkohol dan soda, yang mengandung banyak purin. Namun, jika kamu memiliki kondisi gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal, sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum menambah asupan cairan. 7. Mengurangi stresStres yang meningkat dapat memperburuk gejala asam urat. Meskipun sulit untuk mengatasi semua sumber tips, beberapa tips berikut dapat membantu, yaitu:Berolahraga jika rasa sakit tidak membatasi gerakan.Ambil cuti dari pekerjaan.Menulis jurnal atau membaca buku favorit.Bermeditasi.Beristirahat yang cukup.8. Menerapkan pola makan seimbangCara ini juga bisa kamu lakukan sebagai obat asam urat alami. Pola makan seimbang, yaitu mengandung berbagai makanan padat nutrisi.Jenis makanan tersebut dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi risiko seseorang terkena asam urat. Selain itu, pola makan nabati (berasal dari tumbuh-tumbuhan) juga sangat bermanfaat bagi pengidap asam urat.Banyak mengonsumsi buah dan sayuran kaya antioksidan, dapat membantu mengurangi peradangan. 9. Mengompres dengan air hangatPastikan kamu mengompresnya dengan air yang tidak terlalu panas, untuk menghindari iritasi kulit. Selain itu, lakukan peregangan sambil berjemur di matahari pagi untuk mengatasi dan mencegah asam urat.Menurut jurnal ilmiah berjudul Vitamin D supplementation is associated with serum uric acid concentration in patients with prediabetes and hyperuricemia, dalam Journal of Clinical and Translational Endocrinology, kadar vitamin D yang baik dalam tubuh dapat menekan tingkat konsentrasi asam urat. Mendapatkan sinar matahari pagi dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D.Itulah yang perlu kamu ketahui tentang pilihan obat asam urat alami tanpa efek samping. Hanya saja, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat atau keefektifan obat-obat alami di atas. 10. Hibiscus atau kembang sepatuKembang sepatu adalah salah satu jenis bunga yang kerap ditemui di taman. Selain cantik secara visual, bunga ini juga dikembangkan sebagai teh dan obat herbal tradisional. Teh kembang sepatu dapat menurunkan kadar asam urat. 11. ApelApel mengandung asam malat yang dapat menurunkan asam urat. Namun, belum ada penelitian yang mendukung hal ini untuk asam urat. Apel juga mengandung fruktosa, yang dapat memicu hiperurisemia, yang menyebabkan serangan asam urat.

Selengkapnya
Hipertensi

Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu:Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.Gejala HipertensiSeseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:Sakit kepala;Mimisan;Masalah penglihatan;Nyeri dada;Telinga berdengung;Sesak napas; danAritmia.Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa: Kelelahan;Mual dan/atau muntah;Kebingungan;Merasa cemas;Nyeri pada dada;Tremor otot; danAdanya darah dalam urine.Penyebab HipertensiHipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:1. Hipertensi PrimerSering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.2. Hipertensi SekunderBeberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:Obstruktif sleep apnea (OSA).Masalah ginjal.Tumor kelenjar adrenal.Masalah tiroid.Cacat bawaan di pembuluh darah.Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat-obatan terlarang.Faktor Risiko HipertensiMemang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:Memiliki usia di atas 65 tahun.Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.Alami kelebihan berat badan atau obesitas.Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.Memiliki kebiasaan merokok.Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini.Meski demikian, kamu dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin. Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, dan berolahraga secara teratur.Diagnosis HipertensiDokter akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter atau tenaga ahli biasanya akan memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan dan mengukur tekanan darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan. Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg. Prahipertensi cenderung dapat memburuk dari waktu ke waktu.Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg.Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau lebih tinggi.Krisis hipertensi. Hasil pengukuran tekanan darah lebih tinggi dari 180/120 mmHg. Kondisi ini termasuk situasi darurat yang memerlukan perawatan medis segera. Jika kamu mendapatkan hasil ini saat mengukur tekanan darah di rumah, tunggu lima menit dan tes ulang. Jika alami gejala hipertensi, ada baiknya segera mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit.Pengobatan HipertensiSebagian pengidap hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup guna mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin terjadi.Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain:Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine. Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi membuat pengidapnya rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah. Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah.Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang berfungsi menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan naik tidak terkendali. Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau olahraga olah tubuh seperti yoga. Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup. Contohnya seperti menjalani pola makan dan hidup sehat, serta olahraga teratur.Pencegahan HipertensiTerdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari). Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.Berhenti merokok.Berolahraga secara teratur.Menjaga berat badan.Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.Kapan Harus ke Dokter?Setiap orang dewasa disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap tahunnya. Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan pengukuran tekanan darah jika telah didiagnosis hipertensi atau memiliki faktor risiko dari penyakit ini. Anak-anak juga dapat diukur tekanan darahnya sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan.

Selengkapnya
Apa yang Perlu Diperhatikan setelah Pemeriksaan Tekanan Darah?

"Melakukan pengukuran tekanan darah saat jantung sangatlah penting untuk mendeteksi adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi pada seseorang. Kamu juga harus tahu jenis makanan yang perlu dihindari pengidap hipertensi."Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan tekanan darah merupakan prosedur yang dilakukan dengan alat bernama sphygmomanometer. Alat tersebut akan mengukur tekanan darah saat jantung berdenyut guna mendeteksi adanya tekanan darah tinggi pada seseorang. Tekanan darah menjadi salah satu hal yang menandakan adanya gangguan vital pada fungsi organ tubuh seseorang. Hal tersebut termasuk tekanan darah, suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan yang berada di atas atau di bawah angka normal. Lantas, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasca prosedur dilaksanakan? Berikut penjelasannya!Makanan yang Harus Dihindari Para Pengidap HipertensiJika hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang normal, pasien diperbolehkan langsung pulang dan menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun jika hasil tekanan darah di atas normal, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menghindari beberapa jenis makanan berikut:Dressing salad.Mentega dan margarin.Daging berlemak.Gorengan.Produk susu.Makanan asin.Makanan cepat saji.Makanan kalengan.Daging olahan.Beberapa makanan tersebut perlu dihindari agar tekanan darah tetap dalam batasan normal. Jika bingung mengenai makanan apa yang sebaiknya dihindari, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Jangan sepelekan apa yang harus dibatasi dan dihindari.Makanan Sehat yang Disarankan untuk DikonsumsiSampai saat ini, tidak ada satu jenis makanan pun yang mampu menurunkan tekanan darah secara cepat. Meski demikian, setidaknya ada beberapa jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi pengidap agar tekanan darah tetap berada di batas normal. Berikut ini sejumlah makanan yang disarankan:1. Ikan salmon yang kaya akan asam lemak omega-3. Kandungan tersebut mampu menekan peradangan pada tubuh, serta menurunkan risiko terjadinya kenaikan tekanan darah.2. Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli. Keduanya mengandung serat, antioksidan, kalium, kalsium, magnesium, hingga potassium yang dapat mendukung kesehatan pembuluh darah.3. Wortel mengandung senyawa fenolik yang mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Untuk mendapatkan manfaatnya, sebaiknya wortel dikonsumsi saat mentah.4. Buah bit mengandung nitrat yang mampu melebarkan pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah. Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa mengonsumsinya setiap hari, ya.5. Buah citrus memiliki kandungan dan manfaat yang sama dengan sayuran hijau. Buah jenis ini termasuk jeruk, jeruk bali, dan lemon.Gaya Hidup Sehat untuk Mengontrol Tekanan DarahBukan hanya menghindari dan mengonsumsi makanan yang disarankan saja, menurunkan atau menjaga tekanan darah dalam tubuh tetap berada di angka normal dapat dilakukan dengan berolahraga. Apa saja olahraga yang disarankan? Berikut beberapa di antaranya:1. Yoga. Olahraga yang satu ini memang tidak terlalu banyak menurunkan tekanan darah pengidap hipertensi, tetapi mampu mengurangi risiko mengidap penyakit berbahaya, seperti jantung dan stroke yang menjadi komplikasi.2. Berjalan kaki. Olahraga yang satu ini memang tidak membutuhkan banyak energi, tetapi secara signifikan mampu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah jika dilakukan secara rutin.3. Berenang. Olahraga yang satu ini mampu menurunkan tekanan darah sistolik pada pengidap hipertensi jika dilakukan secara teratur sebanyak 3-4 kali per minggu, dan dilakukan selama 12 minggu berturut-turut.4. Bersepeda. Olahraga yang satu ini membuat jantung bekerja lebih efektif dalam memompa darah, sehingga tekanan darah akan menurun secara signifikan.Itulah sejumlah langkah yang harus dilakukan guna menjaga atau menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi. Nah, untuk mengetahui kadar tekanan darah,Seperti pada penjelasan sebelumnya, jika hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan angka yang normal, kamu dipersilahkan untuk menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun, jika hasil menunjukkan angka yang tinggi, silahkan mengikuti beberapa langkah seperti yang telah disebutkan, ya.

Selengkapnya
Diabetes

Pengertian Diabetes (Gula Darah Tinggi)Diabetes atau penyakit gula (gula darah tinggi) adalah penyakit kronis (jangka panjang) yang perlu kamu waspadai. Adapun tanda utama dari penyakit ini adalah meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan tubuh. Contohnya organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu: Diabetes tipe 1. jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama sekali. Diabetes tipe 2. Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal. Penyebab Gula Darah Tinggi (Diabetes)Kadar gula darah normal yaitu kurang dari 100 mg/dL. Apabila kadar gula darah sudah mencapai 100-125 mg/dL berarti masuk status prediabetes.Sementara itu, kadar gula darah yang mencapai 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes. Kadar gula darah tinggi dikenal sebagai hiperglikemia.Pada dasarnya hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah meningkat atau berlebihan.Sementara itu diabetes merupakan penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh hiperglikemia.penyebab gula darah tinggi dari penyakit gula terjadi akibat adanya gangguan dalam tubuh. Sebab, kondisi ini membuat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel.Alhasil, glukosa menumpuk dalam darah. Pada penyakit gula tipe 1, gangguan ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.Sedangkan pada penyakit gula tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal. Tetapi, insulin tidak dapat tubuh gunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.Faktor Risiko Gula Darah Tinggi (Diabetes)Terdapat beberapa faktor risiko penyakit gula tipe 1, antara lain:Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.Sementara itu, berikut adalah beberapa faktor risiko dari penyakit gula tipe 2, antara lain:Berat badan berlebih atau obesitas.Distribusi lemak perut yang tinggi.Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun.Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.Riwayat diabetes saat hamil.Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.Gejala Gula Darah Tinggi (Diabetes) Gejala masalah kesehatan ini akan muncul secara bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, kondisi ini akan tergantung pada tingkat keparahan dan jenis penyakit gula yang pengidapnya miliki. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2, yaitu: Peningkatan rasa haus.Peningkatan frekuensi buang air kecil.Mudah lelah atau rasa kelelahan terus-menerus.Adanya gangguan penglihatan, seperti pandangan yang kabur. Terjadinya infeksi pada tubuh terus-menerus, yang umum terjadi pada bagian gusi, kulit, maupun area vagina (pada wanita). Penurunan berat badan yang tidak jelas apa penyebabnya. Kehadiran keton dalam urine (keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika tidak ada cukup insulin yang tersedia). Maka dari itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu atau sejumlah tersebut. Hal ini bertujuan agar pengidapnya mendapatkan perawatan yang tepat sedari dini, sehingga risiko akan komplikasi dari diabetes dapat terhindarkan. Diagnosis Gula Darah Tinggi (Diabetes)Dokter akan mendiagnosis kondisi ini pada seseorang dengan melakukan wawancara medis. Kemudian, dokter juga akan memeriksa kadar glukosa dalam tes darah. Ada tiga jenis tes yang dokter dapat gunakan untuk mengukur kadar glukosa darah, yaitu:1. Tes glukosa darah puasa. Untuk tes ini, pengidap penyakit gula perlu tidak makan atau minum apa pun kecuali air putih (puasa). Puasa ini setidaknya delapan jam sebelum tes. Sebab, makanan dapat sangat memengaruhi gula darah, tes ini memungkinkan dokter melihat gula darah dasar.2. Tes glukosa darah acak. Pemeriksaan ini dapat pengidap penyakit gula lakukan secara acak.  Meskipun ketika kamu sedang berpuasa.3. A1c. Tes ini, juga memiliki istilah lain HbA1C atau tes hemoglobin terglikasi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menunjukkan kadar glukosa darah rata-rata seseorang selama dua hingga tiga bulan terakhir.4. Tes toleransi glukosa oral. Dalam tes ini, pengukuran kadar glukosa darah akan dokter lakukan setelah puasa semalam. Kemudian pengidap penyakit gula akan minum minuman manis. Nantinya, kadar glukosa darah pasien kemudian diperiksa pada jam satu, dua dan tiga.Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah dan urine untuk membedakan apakah seseorang terkena diabetes tipe 1 atau 2. Nantinya, darah akan diperiksa untuk autoantibodi (tanda autoimun bahwa imun tubuh menyerang dirinya sendiri). Sementara itu, urine akan diperiksa untuk mengetahui adanya keton (pertanda tubuh seseorang membakar lemak sebagai suplai energinya).Pengobatan DiabetesPengobatan akan disesuaikan dengan jenis penyakit gula yang kamu alami. Terapi insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap kondisi ini, baik tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, transplantasi pankreas dapat menjadi pilihan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan. Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes, seperti:1. Menerapkan pola makan sehatJika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang sehat. Fokuskan pada asupan buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan.2. Rutin melakukan aktivitas FisikSetiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi. Kamu bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.Pencegahan DiabetesMeskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui penerapan hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara lain:Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.Menghindari atau berhenti merokok.Komplikasi DiabetesKomplikasi dari diabetes akan berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang mengidap diabetes dan semakin tidak terkontrolnya penyakitnya, maka akan semakin tinggi pula risiko komplikasi. Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa. Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi diabetes secara umum, yaitu: Penyakit kardiovaskular. Diabetes dapat meningkatkan risiko berbagai masalah pada sistem kardiovaskular. Hal ini termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri (aterosklerosis). Kerusakan mata (retinopati). Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina mata, Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf terutama pada kaki. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.Di samping itu, diabetes juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, disfungsi seksual, hingga keguguran sebagai komplikasinya. Kapan Harus ke Dokter?Jika mengalami beberapa gejala dari diabetes dan gejala tersebut tak kunjung membaik, segera hubungi dokter. Tujuannya agar diabetes dapat segera terdeteksi, sehingga penanganan dapat dilakukan sedari dini.

Selengkapnya