PUSKESMAS TURI

Arsip Artikel

Ini Ciri-Ciri TBC pada Anak 2 Tahun yang Kerap Disepelekan

Anak-anak rentan tertular TBC dengan menghirup percikan liur orang yang terinfeksi. Ciri-ciri TBC pada anak usia 2 tahun bisa berupa batuk berkepanjangan, demam, hingga penurunan berat badan.”Tuberkulosis atau TBC adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun semua orang bisa terkena penyakit tersebut, anak-anak adalah kelompok yang paling rentan.Sayangnya, gejala TBC yang biasanya ditandai dengan batuk-batuk, kerap disepelekan orangtua. Padahal anak yang masih kecil berusia 2 tahun sangat rentan mengalami dampak serius akibat penyakit tersebut, karena imunitas tubuh mereka masih belum kuat. Karena itu, penting bagi para orangtua untuk mengetahui ciri-ciri TBC pada anak usia 2 tahun.Ciri-Ciri TBC pada Anak 2 TahunTuberkulosis (TB) adalahinfeksi berkelanjutan (kronis) yang disebabkan oleh bakteri. Ini biasanya menginfeksi paru-paru. Namun, organ lain seperti ginjal, tulang belakang, atau otak juga mungkin terpengaruh. Banyak orang juga bertanya-tanya apa bedanya flek paru-paru dan TBC? Jawabannya sama. Flek paru-paru adalah sebutan lain untuk TBC.Seorang anak bisa tertular TBC bila tidak sengaja menghirup droplet yang dibatukkan ke udara dari orang yang terinfeksi. Meski begitu, anak bisa terinfeksi bakteri TBC dan tidak memiliki penyakit aktif.Berikut tahapan TBC yang perlu diketahui:Paparan. Ini terjadi ketika seorang anak sudah melakukan kontak dengan orang yang mengidap TBC. Namun, pada tahap awal ini, anak akan memiliki tes kulit negatif, rontgen dada normal, dan tidak ada gejala.Infeksi TBC laten. Ini terjadi ketika seorang anak memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya, tetapi tidak menunjukkan gejala. Sistem kekebalan tubuh anak yang terinfeksi menyebabkan bakteri TBC menjadi tidak aktif. Bagi kebanyakan orang yang terinfeksi, TB akan laten seumur hidup. Anak ini akan memiliki tes kulit positif tetapi rontgen dada normal. Dia tidak bisa menyebarkan infeksi ke orang lain.Penyakit TBC. Ini adalah ketika seorang anak memiliki tanda dan gejala infeksi aktif. Anak ini akan memiliki tes kulit yang positif dan rontgen dada yang positif. Dia dapat menyebarkan penyakit jika tidak diobati.Lantas, bagaimana cara mengetahui anak terkena TBC? Gejala TBC sebenarnya bisa berbeda-beda pada tiap anak. Hal itu tergantung usia. Namun, berikut adalah ciri-ciri TBC pada anak kecil usia 2 tahun:1. Batuk yang berkepanjanganBatuk memang gejala yang umum dialami anak-anak dan penyebabnya bisa karena berbagai hal. Namun, orang tua sebaiknya waspadai bila batuk Si Kecil berlangsung selama lebih dari dua minggu dan tidak kunjung sembuh. Sebab, hal itu bisa menjadi pertanda adanya infeksi tuberkulosis pada anak. Lantas, batuk anak TBC seperti apa? Anak TBC biasanya mengalami batuk berdahak kental berwarna hijau kekuningan. Hal itu menunjukkan adanya infeksi. Jadi, bawa anak ke dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.2. Penurunan berat badanTuberkulosis bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan pada anak berusia 2 tahun. Hal itu karena infeksi yang menyerang tubuh bisa mengganggu penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.Bila ibu melihat Si Kecil kehilangan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda kemungkinan adanya TBC. 3. Demam yang tidak kunjung redaDemam juga merupakan gejala umum yang terjadi pada anak yang mengidap tuberkulosis. Jika anak mengalami demam lebih dari beberapa minggu dan tidak kunjung reda, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter.4. Kehilangan nafsu makanCiri-ciri TBC pada anak 2 tahun yang juga sering terjadi adalah penurunan nafsu makan. Mereka mungkin menolak makanan yang sebelumnya mereka sukai atau hanya makan dalam jumlah yang sangat sedikit. Bila ibu melihat perubahan drastis dalam pola makan anak, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.5. Pembesaran kelenjar getah beningTuberkulosis bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening pada anak. Bila ibu merasakan benjolan atau pembengkakan di leher, ketiak, atau pangkal paha anak, ini mungkin merupakan ciri-ciri TBC pada anak 2 tahun. 

Selengkapnya
Ini Ciri Penyakit TBC yang Perlu Diwaspadai

"TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Parahnya, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan pengidap TBC terbanyak di dunia setelah India sehingga pemerintah terus berupaya mengendalikan kasusnya."Salah satu gangguan kesehatan yang banyak terjadi dan erat kaitannya dengan pernapasan adalah tuberkulosis (TBC). Ini merupakan penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa ditularkan dari pengidap TB aktif yang mengalami batuk melalui droplet (partikel air di udara) yang dikeluarkan.Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TBC, dan setiap detiknya terdapat satu orang yang terinfeksi TBC.Bahkan, Menteri Kesehatan RI mengatakan bahwa saat ini Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan pengidap TBC terbanyak di dunia setelah India.Itu mengapa kasus TBC di Indonesia masih menjadi momok mengerikan dan terus digalakkan pengendaliannya.Ciri Penyakit TBC yang Perlu DiwaspadaiGejalaTBC pada mulanya berupa batuk. Selain itu, masih ada beberapa ciri penyakit TBC yang perlu diwaspadai. Apa saja?1. Suhu tubuh meningkatTanda-tanda awal munculnya TBC adalah suhu tubuh yang meningkat (demam), terutama di malam hari.Meskipun pada pagi dan siang hari tubuhnya sehat dan bugar, menjelang malam, tubuh pengidap TBC akan melemah dan disertai oleh demam.Meningkatnya suhu tubuh ini biasanya berlangsung selama lebih dari 3 minggu, meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam.2. Berkeringat di malam hariSuhu tubuh meningkat dan demam di malam hari juga disertai dengan munculnya keringat. Jumlah keringat yang keluar pun jauh lebih banyak dibandingkan keringat di siang hari.Walaupun tidak terjadi pada semua pengidap TBC, berkeringat di malam hari juga bisa disertai dengan badan yang menggigil.3. Sering merasa lelahMeskipun tidak melakukan aktivitas fisik, tubuh pengidap TBC akan sering merasa kelelahan. Hal ini ditandai dengan tubuh yang pegal-pegal dan sakit kepala.Hubungi dokter apabila sering merasakan kelelahan seperti ini.4. Kulit pucatGejala lain dari TBC adalah kulit pucat. Keadaan ini disebabkan oleh tubuh yang mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia.Kondisi inilah yang membuat warna kulit pengidap TBC cenderung pucat.5. Nafsu makan dan berat badan menurunCiri fisik yang tampak dari pengidap TBC adalah berat badan yang menurun. Keadaan ini diawali dengan menurunnya nafsu makan.Ketika ini terjadi, tubuh akan mengeluarkan zat yang dapat membuat tubuh menggunakan banyak energi, sehingga proses pemecahan cadangan makanan pun akan berlangsung.Hal inilah yang akhirnya bisa menyebabkan penurunan berat badan.Bagaimana Langkah-Langkah Pencegahan TBC?TBC merupakan penyakit menular. Itu mengapa diperlukan langkah-langkah pencegahan agar kamu terhindar dari penyakit ini.Lantas, bagaimana sih langkah-langkah pencegahan TBC?Tutupi mulut saat bersin dan batuk. Kamu bisa menutupinya dengan tangan atau menggunakan tisu dan masker. Jika kamu menutupi mulut dengan tangan, jangan lupa untuk segera mencuci tangan pakai sabun.Jangan membuang dahak atau ludah sembarangan.Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik. Antara lain dengan membuka pintu dan jendela agar udara dan sinar matahari bisa masuk ke rumah.Ketika tanda-tanda di atas mulai timbul, ada baiknya untuk segera ke Puskesmas.Pasalnya, gangguan kesehatan yang satu ini tergolong serius sehingga dibutuhkan penanganan segera.

Selengkapnya
Mitos atau Fakta, Kapsul Cacing Bisa Sembuhkan Tipes

“Penyakit tipes merupakan penyakit yang menular. Tipes disebabkan konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh organisme bakteri. Pengidapnya harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Sebaiknya hindari konsumsi obat yang tidak jelas khasiatnya, apalagi yang tidak pernah dianjurkan oleh dokter. Contohnya seperti kapsul cacing. Apa alasannya?”Kebersihan dari makanan yang dikonsumsi harus selalu kamu perhatikan. Hal tersebut berguna untuk mencegah segala bakteri penyebab penyakit yang mungkin masih terkandung dalam bahan makanan tersebut. Salah satu penyakit yang dapat terjadi akibat konsumsi makanan yang kurang bersih adalah penyakit tipes.Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat menimbulkan kepanikan tersendiri karena demam yang naik turun dan gejalanya mirip dengan demam berdarah. Jika kamu dipastikan mengidap tipes, ada baiknya untuk segera mendapatkan penanganan agar dampak buruk dapat dihindari. Salah satu penanganan yang banyak orang percaya adalah mengonsumsi kapsul cacing. Berikut ulasannya!Benarkah Tipes Dapat Disembuhkan dengan Konsumsi Kapsul Cacing?Penyakit tipes, atau disebut juga dengan demam tifoid, adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar ke seluruh tubuh, sehingga memengaruhi banyak organ di dalam tubuh. Tanpa penanganan yang tepat, seseorang yang mengidap penyakit ini dapat mengalami komplikasi yang serius dan dapat berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi, yang juga terkait sebagai penyebab keracunan makanan salmonella.Penyakit tipes terbilang sangat menular. Orang yang terinfeksi gangguan ini dapat menularkan bakteri keluar dari tubuhnya melalui kotoran (tinja) atau, lebih jarang, melalui kencing (urine). Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan saat seseorang mengonsumsi makanan atau meminum air yang telah terkontaminasi dengan sejumlah kecil kotoran atau urine dari seseorang yang telah terinfeksi, akhirnya terkena demam tifoid.Maka dari itu, penanganan segera perlu dilakukan agar tidak menimbulkan komplikasi berbahaya. Salah satu cara penanganan penyakit tipes yang dipercaya banyak orang adalah mengonsumsi kapsul cacing. Hal tersebut dipercaya dapat menghilangkan bakteri yang bersarang pada sistem pencernaan. Namun benarkah hal tersebut? Berikut ini penjelasannya:Memang bukan hanya di Indonesia, di beberapa negara Asia lainnya juga masih mengonsumsi obat cacing untuk mengatasi penyakit tipes. Obat tersebut adalah Lumbricus sp, yang dipercaya efektif untuk mengatasi demam saat gangguan tersebut terjadi. Meski begitu, faktanya adalah khasiat dari kapsul cacing tersebut belum mendapatkan pembuktian secara ilmiah dari satu penelitian apa pun.Pada penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga, disebutkan jika kapsul cacing Lumbricus sp tersebut tidak menimbulkan efek antibakteri terhadap organisme penyebab penyakit tipes tersebut. Hal ini disebabkan oleh zat protein yang terkandung di dalamnya tidak dapat membunuh bakteri penyebab gangguan pada saluran pencernaan tersebut, hanya dapat menurunkan demam yang terjadi.Kamu juga harus tahu jika kapsul cacing yang dijual sembarangan mungkin saja sudah dicampurkan dengan isi kapsul lainnya. Hal tersebut dapat menimbulkan efek samping yang mungkin saja berbahaya. Maka dari itu, para ahli medis tidak pernah menganjurkan seseorang dengan penyakit tipes untuk melakukan hal tersebut. Alangkah lebih baiknya untuk mengonsumsi antibiotik agar masalah yang terjadi dapat selesai tepat waktu.Itulah pembahasan mengenai penyakit tipes yang rumornya dapat diatasi dengan konsumsi kapsul cacing. Faktanya, hal tersebut hanyalah mitos belaka yang belum ada penelitian ilmiahnya. Manfaat yang dirasakan dari konsumsi kapsul tersebut hanya mengatasi demam, bukan membunuh bakteri yang bersarang di sistem pencernaan seseorang.

Selengkapnya
Tipes

Pengertian TipesTipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.Penyakit ini banyak terjadi di negara-negara berkembang dan anak-anak lebih sering mengalaminya. Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Dalam dunia medis,  tipes merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan Orientia yang menular ke manusia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan bakteri tipes menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.Demam tifoid sangat menular. Orang yang terinfeksi dapat menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.Jika orang lain mengonsumsi makanan atau minuman air yang terkontaminasi dengan sedikit saja kotoran atau kencing yang terinfeksi, mereka dapat terkena tipes.Namun, kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.Penyebab TipesPenyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Salmonella thypi. Jenis bakteri ini juga berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang lebih buruk daripada tipes.Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi.Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang penyuciannya menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella thypi.Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.Kamu juga bisa berdiskusi lebih lanjut dengan dokter mengenai penyebab gejala kesehatan yang kamu alami.Faktor Risiko TipesBeberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:Sanitasi yang buruk.Tidak membersihkan tangan sebelum makan, atau kurang bersih dalam mencuci makanan.Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi.Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi.Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.Melakukan seks oral dengan mereka yang membawa bakteri Salmonella Typhi.Gejala TipesGejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri.Tanda-tanda penyakit ini, yaitu demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu.Pengidap bisa menjalani pengobatan di rumah atau di rumah sakit, tergantung kepada tingkat keparahan gejala yang mereka alami.Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan.Perawatan di rumah sakit barulah perlu jika penyakit tersebut terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut.Berikut gejala awal tipes:Demam yang awalnya ringan dan meningkat sepanjang hari, mungkin mencapai 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celcius).Panas dingin.Sakit kepala.Kelemahan dan kelelahan.Nyeri otot.Sakit perut.Diare atau sembelit.Ruam.Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat.Beberapa minggu setelah gejala di atas muncul, penyakit ini dapat menyebabkan masalah pada usus. Berikut gejala yang mungkin muncul:Sakit perut.Perut sangat bengkak.Infeksi yang terjadi akibat bakteri usus yang menyebar ke seluruh tubuh disebut sepsis.Dalam kasus yang sangat serius, pengidap mungkin mengalami gejala:Menjadi bingung.Tidak bisa memperhatikan apapun yang ada di sekitarnya.Tidak mampu bereaksi terhadap dunia di sekitarnya.Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.Diagnosis TipesUntuk mendiagnosis tipes, dokter pertama-tama biasanya akan menanyakan gejala yang kamu alami, riwayat kesehatan dan perjalanan kamu. Setelah itu, ahli medis tersebut bisa mengambil sampel darah, tinja, atau urine kamu. Sampel akan ditaruh di lingkungan yang mudah ditumbuhi bakteri. Pertumbuhan tersebut, yang disebut kultur, diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya bakteri tipus.Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, diagnosis yang tergolong akurat juga bisa melalui pemeriksaan aspirasi sumsum tulang. Namun, ini sangat jarang dokter gunakan.Pengobatan TipesCara yang paling efektif dalam menangani tipes adalah dengan segera mungkin memberikan terapi antibiotik.Beberapa jenis antibiotik yang biasanya dokter resepkan untuk mengatasi penyakit ini, antara lain fluorokuinolon, sefalosporin, makrolida, dan karbapenem.Untuk menurunkan suhu tubuh, kamu bisa mengonsumsi obat penurun demam bebas.Selain itu, berikut beberapa pengobatan lainnya yang bisa membantu mengatasi tipes:Minum banyak cairan. Hal ini penting membantu mencegah dehidrasi akibat demam berkepanjangan dan diare. Bila kamu mengalami dehidrasi parah, kamu mungkin perlu menerima cairan melalui pembuluh darah.Operasi. Jika usus rusak, kamu mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya.Komplikasi TipesKomplikasi demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan pada usus. Penyakit ini juga bisa menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati. Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh. Akibatnya, pengidap dapat menyebabkan sakit perut yang parah, muntah-muntah dan infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis.Kerusakan pada usus dapat terjadi pada tahap akhir penyakit. Komplikasi yang mengancam jiwa ini memerlukan perawatan medis segera.Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:Miokarditis atau peradangan pada otot jantung..Peradangan pada selaput jantung dan katup jantung, disebut endokarditis.Infeksi pembuluh darah besar, disebut aneurisma mikotik.Radang paru-paru.Peradangan pankreas, disebut pankreatitis.Infeksi ginjal atau kandung kemih.Meningitis atau infeksi dan peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.Masalah kejiwaan, seperti delirium, halusinasi, dan psikosis paranoid.Pencegahan TipesPencegahan penyakit ini bisa dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tifoid merupakan imunisasi rekomendasi dari pemerintah, meski demikian vaksin ini belum masuk dalam kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang sudah berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Pemberian imunisasi ini adalah dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.Seperti halnya pada vaksin-vaksin lain, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100 persen.Anak yang sudah mendapatkan imunisasi tersebut tetap rentan terserang terinfeksi, tapi tingkat keparahan penyakit akan lebih ringan dibanding anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Vaksinasi ini pun juga penting bagi orang yang berniat bekerja atau bepergian ke daerah endemik tipes.Tindakan pencegahan lain yang juga perlu kamu lakukan adalah memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Jika kamu dan anak berniat makan di luar rumah, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan sebaiknya konsumsi minuman dalam kemasan.Kapan Harus ke Dokter?Jika kamu atau anggota keluarga mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter penanganan yang tepat.

Selengkapnya
Ini Gejala Malaria yang Dapat Terjadi pada Anak

“Mengenali gejala malaria pada anak penting agar pengobatan bisa segera dilakukan untuk mencegah masalah serius. Ada berbagai gejala yang bisa anak alami, mulai dari demam tinggi, hingga nyeri tubuh.”rang tua perlu waspada bila anak mengalami demam tinggi dan menggigil. Sebab, hal itu bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan serius, salah satunya malaria.Penyakit yang satu ini sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia. Si Kecil bisa terkena malaria bila nyamuk yang terinfeksi menggigit tubuhnya.Bila tidak segera mendapatkan penanganan, penyakit tersebut bisa berakibat fatal. Karena itu, orang tua perlu tahu gejala malaria pada anak agar bisa mewaspadainya.Berbagai Gejala Malaria pada AnakMalaria adalah penyakit berbahaya yang terjadi akibat parasit Plasmodium yang bisa menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.Anak-anak merupakan kelompok yang rentan mengalami sakit parah akibat infeksi ini, karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.Dengan mendeteksinya lebih dini, dokter bisa segera memberikan pengobatan dan mencegah komplikasi terjadi. Itulah mengapa penting untuk mengenali gejala malaria pada anak.Berikut gejala malaria pada anak secara umum:1. Demam tinggiDemam tinggi adalah salah satu gejala utama malaria pada anak-anak. Gejala ini bisa meningkat secara bertahap selama 1 hingga 2 hari atau meningkat secara tiba-tiba hingga 40 derajat Celsius atau lebih tinggi.2. Menggigil dan mudah berkeringatSelain demam, anak yang terinfeksi malaria biasanya juga akan mengalami kedinginan atau menggigil dan mudah berkeringat.3. Lebih rewel dari biasanyaIni bisa menjadi pertanda malaria pada anak yang lebih kecil. Hal itu karena bayi dan anak yang masih kecil belum bisa menyampaikan ketidaknyamanan yang ia rasakan dengan baik, sehingga ia akan lebih rewel dan mudah menangis tanpa sebab.4. Mudah mengantuk dan lemasBila Si Kecil jadi mudah mengantuk dan terlihat lemas atau kelelahan, hal itu juga patut ibu waspadai. Sebab, itu bisa menjadi gejala malaria pada anak.5. Tidak nafsu makanBerkurangnya nafsu makan secara drastis juga bisa menjadi gejala awal malaria pada anak.Jangan menyepelekannya, karena gejala ini bisa membuat anak kekurangan nutrisi dan semakin lemas.6. Sulit tidurKarena demam atau ketidaknyamanan lainnya, anak yang terkena penyakit ini bisa sulit tidur dan menjadi rewel.7. MuntahMual dan muntah juga bisa terjadi pada anak yang terinfeksi penyakit ini. Gejala ini bisa membuat anak dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan juga lemas.8. Sakit kepala dan nyeri tubuh Pada anak yang lebih besar, mereka bisa mengalami gejala seperti yang orang dewasa alami. Salah satunya adalah sakit kepala dan nyeri tubuh.Apa yang Harus Orangtua Lakukan?Jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas, terutama demam yang sangat tinggi, sebaiknya segera bawa anak ke dokter agar bisa mendapat penanganan secepatnya. Dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat untuk anak. Untuk mempercepat penyembuhan, orangtua juga bisa melakukan perawatan rumahan, seperti:1. Pastikan anak cukup istirahatKetika terserang penyakit ini, salah satu hal yang bisa mempercepat penyembuhan adalah dengan istirahat yang cukup. Oleh karena itu, pastikan anak beristirahat yang cukup.Namun, karena demam atau ketidaknyamanan lainnya, anak mungkin bisa sulit tidur. Nah, ibu bisa membantu anak tidur dengan nyenyak dengan memakaikan baju yang longgar dan nyaman, mengatur suhu ruangan yang sejuk untuk anak dan menyelimutinya.2. Jaga asupan nutrisi dan cairan tubuhSelain memastikan Si Kecil cukup istirahat, hal lain yang perlu ibu lakukan adalah memastikannya mendapat asupan nutrisi yang cukup dari makanan.Walaupun Si Kecil mungkin tidak nafsu makan, pastikan perutnya selalu terisi dengan makanan yang kaya nutrisi. Ibu mungkin bisa membuatkan makanan yang lembut dan mudah dikonsumsi.Tak kalah penting, pastikan juga Si Kecil banyak minum air putih. Ini akan membantu menurunkan demamnya dan mencegah dehidrasi. Itulah sedikit penjelasan tentang malaria pada anak yang perlu orangtua waspadai. Bila Si Kecil sakit, tidak usah panik.Ibu bisa ke puskesmas terdekat.

Selengkapnya
Ini Pengobatan Malaria yang Bisa Dilakukan

“Malaria bisa diobati dengan pemberian obat-obatan anti parasit. Namun, jenis obat dan durasi pengobatannya tergantung beberapa faktor tertentu.”Malaria sudah terkenal sebagai penyakit berbahaya yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini tidak boleh kamu sepelekan karena bila pengobatan malaria terlambat, ini bisa berakibat fatal.Malaria bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan organ, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian. Untungnya, ada pengobatan yang efektif untuk mengatasi penyakit infeksi ini. Pengobatan Malaria yang Bisa DilakukanPenyebab malaria adalah parasit dari genus Plasmodium. Parasit tersebut bisa menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.Untuk mengobati penyakit ini, dokter bisa meresepkan obat-obatan untuk membunuh parasit malaria.Jenis obat dan lama pengobatannya akan berbeda-beda, tergantung pada beberapa hal, seperti:Jenis parasit malaria apa yang kamu miliki.Tingkat keparahan gejala.Usia.Apakah kamu sedang hamil.Beberapa obat antimalaria yang paling umum dokter berikan, antara lain:1. Klorokuin fosfatKlorokuin adalah pilihan obat untuk parasit apa pun yang sensitif terhadap obat tersebut.Namun di banyak belahan dunia, parasit sudah resisten terhadap klorokuin, dan obat ini tidak lagi efektif sebagai pengobatan.2. Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)Ini adalah kombinasi dua atau lebih obat yang paling baik untuk melawan parasit malaria Plasmodium falciparum.Ini biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk malaria yang resistan terhadap klorokuin. Contohnya termasuk artemeter-lumefantrine (Coartem) dan artesunat-mefloquine.Obat antimalaria umum lainnya meliputi:Atovaquone-proguanil (Malaron).Kina sulfat (Qualaquin) dengan doksisiklin (Oracea, Vibramycin, lainnya).Primakuin fosfat.Untuk mengobati malaria yang sudah parah, jenis obat yang dipilih biasanya adalah artemeter-lumefantrine (Coartem), karena onset kerjanya cepat.Pilihan obat oral lainnya, termasuk atovaquone-proguanil (Malarone), kina, dan mefloquine. Sedangkan klindamisin dan tetrasiklin IV atau oral, seperti doksisiklin, tidak cukup untuk pengobatan sementara.Obat-obatan ini merupakan obat antimalaria yang bekerja lambat dan tidak akan memberikan efek sampai setelah 24 jam, dan obat ini bukan obat yang efektif untuk mengobati malaria berat bila digunakan sendiri.Penting untuk mengobati malaria sedini mungkin untuk mencegah komplikasi dan kematian.Selain itu, dengan mengobatinya segera, kamu pun juga bisa mencegah penyebaran penyakit tersebut lebih lanjut.Itulah pengobatan malaria yang bisa kamu lakukan. Namun, sebelum mengonsumsi obat apapun, bicarakan lah terlebih dahulu dengan dokter.

Selengkapnya