Berita 22 April 2021
Dalam enam bulan terakhir debit sampah di kabupaten Lamongan berkurang drastis, sehingga tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah akhir(TPA) bisa dihindari. keberhasilan menekan debit sampah dalam skala besar ini berkat suksesnya pelaksanaan program tempat pengolahan sampah terpadu(TPST).
Pengolahan TPST ini dilaksankan di kecamatan-kecamatan sebelum sampah dikirim ke TPA. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa pemilahan atau pengolahan sampah TPST ini dilaksankan mulai enam bulan yang lalu. "Diolah di pengolahan sampah terpadu, dan hasilnya cukup signifikan," kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.
Pengolahan TPST ini terbukti efektif mengurangi debit sampah yang dikirim ke TPA, yang sebelum diterapkan TPST debit sampah yang masuk TPA rata-rata perbulan 1.200 Ton, saat ini menjadi 200 Ton saja.
Selain itu Pak Yes juga menyampaikan, TPST di Lamongan menuai banyak keuntungan. Sisa sampah yang dikirim ke TPA hanyalah sampah-sampah organik. Sampah itu bisa menjadi bahan pembuatan kompos.
Sedangkan untuk sampah anorganik yang sudah terpilah akan diolah lebih lanjut. Uji coba sudah dilakukan, sampah anorganik itu bisa menjadi papan seperti kayu. Ada nilai manfaatnya.
"TPST ini memang baru satu. Kami berencana mengembangkan sistem pengolahan sampah ini. Kami optimistis permasalahan sampah di Lamongan bisa teratasi perlahan-lahan," tambahnya.