RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEGIRI

Kategori berita

RSUD Dr Soegiri Lamongan mendapatkan Penghargaan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) dan Penghargaan unit kerja yang berperan aktif dalam pembangunan ZI menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) Tahun 2021

RSUD Dr Soegiri Lamongan mendapatkan Penghargaan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) dengan nilai A dan Penghargaan bagi unit kerja yang berperan aktif dalam pembangunan ZI menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) Tahun 2021 yang diberikan langsung oleh Bapak Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, MBA.

Selengkapnya
Seminar dan Workshop Internal Kumunikasi Efektif RSUD Dr. Soegiri Lamongan

Komunikasi adalah proses menyampaikan ide, pemikiran, perasaan, dan informasi. Agar petugas RS efektif dalam berinteraksi dengan pengguna jasa, maka perlu menguasai teknik berkomunikasi yang baik. Bertujuan meningkatkan pemahaman petugas rumah sakit tentang cara berkomunikasi yang efektif dan mampu menerapkan tatanan pelayanan untuk menurunkan komplain akibat inefektivitas komunikasi, Dibuka oleh Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan dr. Moh Chaidir Annas MM.Kes menyelengarakan “Seminar dan Workshop Internal Komunikasi Efektif bagi Profesi Perawat dan Bidan yang dibagi 4 gelombang. Bertempat di Aula Lt.3 RSUD Dr. Soegiri Lamongan, sejumlah dari seluruh Perawat dan bidan dengan keterikatan yang erat antar profesi perawat dan bidan, sehingga kedua profesi ini perlu memiliki kesamaan persepsi. Itulah alasan mengapa event pelatihan ini ditujukan bagi 2 profesi tersebut, agar satu sama lain saling memahami keterkaitan peran mereka. Setelah mengikuti program Seminar dan Workshop Komunikasi Efektif Bagi Staf Rumah Sakit ini diharapkan peserta mampu:· Memahami kebijakan dan pedoman pemberian edukasi· Memberikan edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga pasien secara efektif· Menghasilkan petugas Rumah Sakit yang mampu menjadi Health Educator di Rumah Sakit dan bisa lebih memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di Rumah Sakit· Setelah dilakukan edukasi kepada pasien yang dibangun dengan cara berkomunikasi yang baik diharapkan bisa memberikan arahan kepada pasien dan keluarga pasien agar mampu berpartisipasi dalam memberikan keputusan perawatan dan proses perawatan kepada pasien, sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat dan efektif.Untuk itu patient safety menjadi standar utama dimana salah satu standar keselamatan yang harus diterapkan oleh rumah sakit adalah “komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.” Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh petugas di rumah sakit. Perlu upaya nyata dalam meningkatkan kemampuan tiap pegawai dalam berkomunikasi. Dengan program pelatihan ini maka diharapkan akan memberikan arah dan perbaikan yang signifikan kepada petugas kesehatan agar lebih terampil dalam berkomunikasi.

Selengkapnya
Makna dari Hari Raya Idul Fitri

Makna Idul Fitri memiliki arti penting bagi umat Islam di dunia. Pada hari tersebut, umat muslim merayakan usainya puasa Ramadan satu bulan penuh. Di Indonesia makna Idul Fitri diserap dan diselaraskan bersama budaya yang ada.Makna Idul Fitri disambut dengan penuh suka cita. Masyarakat tumpah ruah menggemakan takbir dan melaksanakan salat Id. Serangkaian silaturahmi dilakukan pada Idul fitri. Momen bermaafan dan berkumpul bersama tak pernah terlewat dalam menyambut makna Idul Fitri.Makna Idul Fitri tak hanya sekadar kembali pada yang suci. Makna Idul fitri dapat pula diartikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Memahami makna Idul Fitri dapat membuat seseorang merasa selalu bersyukur pada Allah.

Selengkapnya
Zat Sisa Metabolisme Bisa Ganggu Ginjal, Ini Kata Dokter RSUD Dr Soegiri Lamongan

Ginjal sebagai salah satu organ paling vital manusia yang berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme tubuh. Salah satu Dokter Spesialis Dalam RSUD Dr Soegiri Lamongan dr Abdul Rohman menuturkan, gangguan fungsi ginjal itu diakibatkan adanya penimbunan zat sisa metabolisme.“Jadi sel-sel kita ini kan bermetabolisme untuk menghasilkan energi, dan lain sebagainya itu menghasilkan zat sisa. Jika zat sisa metabolisme tersebut tidak dapat disaring maka bisa dipastikan ginjal kita mengalami gangguan,” kata dr. Abdul Rohman, Minggu (25/04/2021).Saat ginjal tidak dijaga kesehatannya dengan pola hidup sehat, beber Abdul Rohman, maka dipastikan organ vital tersebut akan mengalami ganguan fungsi. Menurutnya, jika gangguan tersebut dibiarkan terus menerus akan menimbulkan penyakit ginjal.“Secara garis besarnya, penyakit ginjal dibedakan karena waktu kelainan struktur dan fungsinya. Penyakit ginjal akut atau gagal ginjal kelainan struktur dan fungsinya dibawah 3 bulan. Sedangkan penyakit ginjal kronis diatas 3 bulan,” ujarnya.Abdul Rohman mengungkapkan, gagal ginjal masih ada kemungkinan untuk kembali menjadi normal. Sedangkan penyakit ginjal kronis menurutnya, tidak bisa normal justru mengalami proses ke arah yang lebih lanjut dengan perbedaan faktor.“Ada yang memburuk dalam waktu cepat, ada yang memang sangat pelan-pelan sekali. Tapi intinya kalau yang sudah penyakit ginjal kronis biasanya yang sudah menginjak stadium 3 ke atas sangat sulit untuk kembali normal,” akunya.Secara umum memang penyakit ginjal, kata Abdul Rohman, ada dua penyebabnya yakni diabetes militus (DM) atau kencing manis dan non diabetes militus.“Tapi kencing manis masih menduduki porsi terbesar penyebab penyakit ginjal. Sedangkan penyebab non diabetes militus (batu) itu dikarenakan kondisi terutama Lamongan sebagai wilayah kapuria,” ucapnya.   Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Dr Soegiri Lamongan ini menjelaskan, seseorang menderita penyakit ginjal dapat diketahui dari tanda-tanda yang dialaminya.     “Obesitas dibarengi anemia dengan keluhannnya 3 L yaitu, lemah, letih, lesu. Kemudian kalau dia penyakit ginjal kronis akan diikuti dengan keluhan-keluhan nafus makan menurun, mual-mual, hipertensi bahkan nafasnya seperti bau kencing,” tuturnya.Jadi untuk mengobati penyakit ini, Abdul Rohman menuturkan, harus dilakukan secara komprehensif terutama penyakit dasar yang menjadi penyebabnya.“Misalnya dia punya DM, maka diabetnya harus diobati terlebih dahulu supaya tidak tambah progresif. Kalau diketahui seseorang itu punya batu ginjal maka harus diatasi ginjalnya,” ujar Dokter Spesialis Dalam RSUD Dr Soegiri Lamongan dr Abdul Rohman menjelaskan gangguan fungsi ginjal yang diakibatkan adanya penimbunan zat sisa metabolisme. (*)

Selengkapnya