Seri Inovasi_HAJI SHAR'I
HAJI SHAR’I
(Jama’ah Haji Sehat, Handal, Aman, Bugar dan
Istito’ah)
ABSTRAK
HAJI
SHAR’I (Jama'ah Haji Sehat, Handal, Aman, bugaR dan Istito'ah) merupakan
program Inovasi Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan. tujuannya adalah
menyiapkan calon jama'ah haji di wilayah Kecamatan Turi menjadi Istito'ah sejak
tiga tahun sebelum keberangkatan.
Problem
yang dihadapi saat ini adalah masih banyaknya calon jama'ah Haji dengan resiko
tinggi baik resiko tinggi penyakit maupun usia yang mencapai 60%. Tingkat
kebugaran fisik 33% dan angka Istito'ah 85%. hal ini diakibatkan kurangnya
pembinaan secara dini yang berakibat calon jama'ah haji gagal berangkat, belum
tervaksinasi, menderita gangguan penyakit bahkan kematian. permasalahan ini
apabila tidak dicarikan solusinya maka akan menjadikan problem musiman yang
berlangsung terus-menerus setiap tahun.
Untuk
mengatasi masalah di atas Puskesmas Turi berupaya untuk meningkatkan pembinaan
jamaah haji melalui inovasi HAJI SHAR’I yang berupaya menjadikan jama'ah haji
menjadi Sehat, handal, Aman, Bugar dan Istito'ah.Bentuk kegiatan layanan HAJI
SHAR’I adalah 1) Manasik Kesehatan Haji, 2) Posyandu Haji, 3) Club Bugar Haji,
4) Home Care
jama’ah Resti, 5) WAG haji (Whats
App Grup Haji Shar’i).
Setelah
dilakukan inovasi dengan Haji Shar'i, didapatkan hasil pengetahuan jama'ah haji
tentang kesehatan meningkat, pelayanan kesehatan menjadi maksimal, kebugaran
fisik meningkat dan terkontrol, faktor resiko tinggi derdeteksi dan terpantau,
komunikasi menjadi efektif.
Hasil
evaluasi menggunakan survey ilmiah dengan pendekatan Pre and Post test
didapatkan hasil angka resiko tinggi turun menjadi 8%, tingkat kebugaran fisik
meningkat menjadi 93%, dan angka Istito'ah mencapai 100%. Hasil uji Wilcoxon test didapatkan
hasil nilai p=0,001 yang
bermakna signifikan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi haji Shar'i berpengaruh signifikan dalam menurunkan angka resiko tinggi, meningkatkan kebugaran fisik dan meningkatkan angka istito'ah calon jamah haji.
KEUNIKAN
Inovasi HAJI SHAR’I solusi menyeluruh dari masalah
kesehatan haji di Kabupaten Lamongan dan mungkin di Indonesia. Kegiatan
ini lebih menitikberatkan pada peran masyarakat melalui KBIH dan Calon Jama’ah
Haji.
Bentuk kegiatan Haji Shar'i adalah:
- Manasik
Kesehatan Haji; Peningkatan pengetahuan kesehatan pada jama’ah
dilaksanakan 2 kali setahun.
- Posyandu
Haji; berupa Pemeriksaan kesehatan, penunjang, antropometri, pengobatan,
konsultasi serta Health Education dilaksanakan di KBIH 1 bulan
sekali.
- Club
Bugar Haji; Peningkatan kebugaran dengan kegiatan, senam haji, Fun
Game, Rockport Methode, dilaksanakan 2 minggu sekali.
- Home
Care jama’ah Resti
- WAG
Haji Shar'i; Grup Whatsapp untuk komunikasi yang efektif.
Inovasi HAJI SHAR’I asli dari Puskesmas Turi Kabupaten
Lamongan yang dilatarbelakangi dari keprihatinan karena banyaknya
jama’ah hajinya yang meninggal dunia di tanah suci karena sakit. hal ini
dikarenakan pembinaan kesehatan jama’ah haji selama ini kurang maksimal dan
resiko tinggi penyakit kurang terdeteksi sedini mungkin. Kebugaran fisik
jama'ah haji juga kurang terbina sehingga saat melalukan aktifitas di tanah
suci sangat sekali rentan terhadap penyakit.
Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan akhirnya mempunyai gagasan
untuk menurunkan angka resiko tinggi pada jama'ah haji dan menjadikan
jama’ah haji 100% Istito’ah dan bebas meninggal dunia melalui Inovasi HAJI
SHAR’I dengan menitikberatkan pembinaan sebelum 3 tahun keberangkatan.
DAMPAK INOVASI
Dengan diterapkannya Program inovasi “HAJI SHAR’I”
semakin mempermudah dalam penanganan Kesehatan jama’ah haji. Dengan kondisi
jama’ah yang sudah memahami pentingnya Kesehatan haji, upaya memantau dan
evaluasi menjadi lebih mudah diantaranya :
- Manasik
kesehatan haji telah rutin dilaksanakan 4 kali setahun
- Pelayanan
kesehatan haji di KBIH telah dilaksanakan 1 bulan sekali
- Home
Care jama’ah Resti telah dilaksanakan dengan frekwensi sesuai kondisi
jama’ah
- Club
Bugar Haji telah berkegiatan 2 kali seminggu
- Monitoring
dan Evaluasi oleh tim Pembina Jama’ah Haji (TPJH) Kecamatan Turi.
- Monitoring
dan Evaluasi oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
EVALUASI
Adapun indikator-indikator dalam pencapaian inovasi HAJI
SHAR’I ini adalah:
- Frekwensi
Manasik Kesehatan Haji 4 kali setahun
- Frekwensi
kunjungan pelayanan kesehatan di KBIH 1bulan sekali
- Frekwensi
Home Care jama’ah Resti 95%
- Frekwensi
kegiatan Club Bugar Haji 2 minggu sekali
- Jumlah
peserta kegiiatan 90%
- Jumlah
jama’ah Resti < 20%
- Anggota
Whatsapp Grup 100%
Sebelum inovasi angka jama'ah haji resiko tinggi mencapai
65%. tingkat kebugaran fisik hanya 33%, Angka Istito'ah 87%. setelah dilakukan
inovasi angka resiko tinggi turun menjadi 8%, tingkat kebugaran fisik meningkat
menjadi 93%, dan angka Istito'ah mencapai 100%.
Pemantauan progres inovasi
menggunakan Survey ilmiah dengan metodologi Pre and Post test
menggunakan uji statistik Wilcoxon test, hasil nilai p=0,001 dengan
kesimpulan inovasi haji Shar'i berpengaruh signifikan dalam menurunkan
angka resiko tinggi, meningkatkan kebugaran fisik dan meningkatkan angka
istito'ah calon jamah haji.