Seri TOGA-Cabai
“Terdapat beberapa manfaat cabai yang jarang diketahui. Salah satunya adalah membantu meredakan rasa sakit, berkat kandungan senyawa capsaicin pada cabai.”
Cabai atau cabe adalah buah dan tanaman yang berasal dari genus capsicum. Di Indonesia, cabai merupakan salah satu buah yang lazim digunakan sebagai bumbu masak berkat rasa pedasnya. Namun, tak hanya dapat meningkatkan cita rasa atau meningkatkan aroma makanan. Cabai juga dianggap sebagai salah satu makanan sehat yang perlu dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Sebab, cabai diketahui memiliki berbagai kandungan nutrisi penting dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan yang jarang diketahui. Lantas, kira-kira apa saja manfaat cabai yang jarang diketahui? Yuk, ketahui ulasannya di sini!
Ketahui Dulu Kandungan Nutrisinya
Perlu diketahui bahwa pada satu sendok makan (15 gram) cabai merah mentah segar mengandung nutrisi seperti:
- Kalori: 6 kal.
- Air: 88 persen.
- Protein: 0,3 gram.
- Karbohidrat: 1,3 gram.
- Gula: 0,8 gram.
- Serat: 0,2 gram.
- Lemak: 0,1 gram.
Selain beberapa kandungan nutrisi tersebut, cabai juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral. Untuk vitamin, diketahui buah ini memiliki kandungan vitamin C, vitamin B6, vitamin A, dan vitamin K1. Sementara untuk kandungan mineralnya, cabai memiliki kandungan potasium dan copper.
Menariknya lagi, buah ini juga memiliki beberapa senyawa tanaman bioaktif. Misalnya seperti capsanthin, violaxanthin, lutein, capsaicin, sinapic acid, dan ferulic acid.
Manfaat Cabai yang Jarang Diketahui
Berdasarkan kandungan nutrisi dan senyawa tanaman bioaktifnya, terdapat beberapa manfaat cabai yang jarang diketahui, antara lain:
1. Membantu Meredakan Sakit
Capsaicin merupakan senyawa tanaman bioaktif utama dalam cabai yang dapat membantu meredakan rasa sakit. Sebab, senyawa ini akan bekerja sama dengan reseptor rasa sakit yang membuat seseorang merasakan sensasi panas dari cabai. Kondisi ini kemudian membantu ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit.
Karena itu, tak heran mengapa buah ini sering digunakan sebagai bahan di dalam krim atau koyo pereda nyeri otot. Ketika menggunakan krim atau koyo pereda nyeri, seseorang mungkin akan merasakan sensasi terbakar atau panas. Namun, hal ini pada akhirnya dapat meredakan rasa nyeri yang sedang dirasakan.
2. Membantu Menurunkan Berat Badan
Obesitas merupakan kondisi kesehatan serius yang dapat meningkatkan risiko banyak penyakit kronis. Misalnya seperti penyakit jantung dan diabetes. Nah, beberapa bukti menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan penurunan berat badan, dengan mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak.
Menariknya lagi, senyawa capsaicin juga mungkin dapat membantu pengurangan asupan kalori. Hal ini merujuk pada sebuah studi yang dipublikasikan pada U.S National Library of Medicine pada 2005 silam. Penelitian yang dilakukan pada 24 orang yang mengonsumsi cabai secara teratur ini, menemukan bahwa mengonsumsi capsaicin sebelum makan menyebabkan pengurangan asupan kalori.
3. Mencegah Penyakit Jantung
Makanan pedas kerap dikaitkan sebagai pemicu heartburn, sehingga kamu mungkin khawatir untuk mengonsumsi cabai jika memiliki masalah dengan jantung. Namun, hal ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jantung.
Sebab, cabai sebenarnya dapat bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Studi menunjukkan kalau senyawa capsaicin dalam cabai dapat mengurangi peradangan dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Itulah beberapa manfaat cabai yang jarang diketahui. Berkat kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya, cabai diyakini dapat meredakan rasa sakit, membantu menurunkan berat badan, hingga membantu mencegah penyakit jantung.
Kendati demikian, pastikan juga untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi cabai. Sebab,hal ini dapat memicu terjadinya sakit perut, diare sekaligus akumulasi sensasi pedas yang dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir, peradangan, dan kemerahan.