PUSKESMAS TURI

Arsip Artikel

Ketahui Pantangan yang Harus Ditaati Pengidap Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) adalah bentuk radang sendi yang umum dan kompleks yang dapat menyerang siapa saja. Supaya gejalanya tidak kambuh, kamu wajib menghindari pantangan asam urat, terutama makanan yang tinggi purin. Sebab jika tidak dihindari, asam urat bisa terjadi tiba-tiba dengan gejala yang sangat nyeri, bengkak, kemerahan, dan nyeri di satu atau lebih persendian, dan paling sering di jempol kaki. Parahnya, saat kamu mengabaikan pantangan asam urat, serangan asam urat bisa terjadi hingga membuatmu terbangun di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Berat selimut di atasnya saja bahkan bisa terasa tak tertahankan. Pantangan Asam UratMeksi gejala asam urat bisa datang dan pergi, ada cara untuk mengelola gejala dan mencegah serangan tiba-tiba, terutama dengan menghindari pantangannya. Salah satu pemicu terbesarnya adalah pola makan yang buruk, seperti yang tinggi zat purin.Purin terjadi secara alami di tubuh, tetapi ia juga ditemukan dalam makanan tertentu. Diet asam urat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Diet asam urat bukanlah obatnya, tapi ini bisa menurunkan risiko serangan asam urat berulang dan memperlambat perkembangan kerusakan sendiOleh karena itu, berikut adalah beberapa makanan pantangan asam urat yang perlu kamu waspadai atau bahkan dihentikan konsumsinya sama sekali:GulaGula seperti fruktosa nyatanya bisa meningkatkan kadar asam urat. Fruktosa bisa ditambahkan ke beberapa makanan dan ia dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Menghindari atau membatasi makanan tinggi gula ini dapat membantu mengurangi gejala asam urat.Beberapa buah secara alami mengandung fruktosa tinggi, tetapi tidak semua jenis buah harus dihindari. Hal yang sebaiknya dihindari adalah jus buah, karena biasanya mereka diberi pemanis tambahan lainnya. Minuman lainnya yang perlu dihindari adalah soda dan minuman kaleng yang manis.Makanan Olahan dan Karbohidrat OlahanUntuk membantu mencegah gejala asam urat, sebaiknya batasi makanan dan minuman yang diproses tinggi dan makanan tinggi karbohidrat olahan. Makanan ini misalnya permen, makanan yang dipanggang dan kue kering, keripik, kerupuk, biskuit, permen, soda, es krim, roti putih, dan beberapa makanan olahan. Makan makanan yang diproses dan karbohidrat olahan dalam jumlah sedang tidak hanya akan membantu asam urat, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.Daging Merah dan Daging OrganDaging merah dan jeroan mengandung purin yang tinggi dan makan makanan ini meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan risiko serangan asam urat. Jaga agar asupan daging merah dan jeroan dalam jumlah yang rendah. Sementara itu, ayam memiliki jumlah purin sedang, dan karena itu harus dimakan dalam jumlah sedang.Ikan dan Makanan LautPantangan asam urat selanjutnya adalah makanan laut tertentu, karena ia mengandung purin tinggi. Oleh karena itu, harus dihindari dengan makanan yang ramah asam urat. Makanan laut lainnya mengandung purin sedang dan harus dibatasi. Bir dan Minuman KerasKonsumsi alkohol telah lama dikaitkan dengan asam urat. Oleh karena itu, alkohol masuk dalam daftar pantangan asam urat dan disarankan untuk dihindari jika kamu mengidap asam urat. Asupan alkohol yang sering diketahui menyebabkan hiperurisemia kronis, meningkatkan risiko serangan asam urat dan asam urat. Karena itu, disarankan untuk menghindari beberapa alkohol, seperti bir, sama sekali dan konsumsi yang lain, seperti anggur, hanya dalam jumlah sedang.

Selengkapnya
Sakit Seperti Tertusuk Jarum Jadi Tanda Artritis Gout

"Sebagian besar gejala asam urat, biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam dan terjadi selama 1-2 hari. Apabila arthritis gout sudah parah, pengidap bisa mengalami nyeri sendi selama berminggu-minggu. Jika kamu merasakan nyeri sendi yang hebat, seperti ditusuk-tusuk dan tidak kunjung hilang selama berminggu-minggu, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat."Arthritis gout atau yang lebih dikenal sebagai penyakit asam urat bisa menyerang di saat yang tidak terduga dan menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat di sendi, terutama paling sering di jempol kaki. Namun, arthritis gout juga kadang-kadang bisa menyerang bagian sendi lainnya, seperti lutut, pergelangan kaki, siku, ibu jari, ataupun jari. Salah satu gejala yang biasanya akan dialami pengidap saat asam urat menyerang adalah sendi terasa sangat sakit, seperti ditusuk-tusuk. Dengan melakukan perawatan yang tepat, rasa sakit dan peradangan akibat arthritis gout sebenarnya bisa hilang setelah beberapa hari. Namun, serangan asam urat tetap bisa muncul kembali kapan saja.Mengenal Arthritis GoutPenyakit asam urat sebenarnya masih termasuk penyakit radang sendi atau arthritis. Kondisi ini merupakan reaksi tubuh terhadap adanya penyimpanan kristal yang mengiritasi di persendian. Akibatnya, saat arthritis gout menyerang, pengidap akan mengalami gejala berupa kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit pada sendi tubuh yang datang secara tiba-tiba.Walaupun arthritis gout bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat, tapi biasanya bisa disembuhkan dengan perawatan yang tepat. Penyakit asam urat yang ringan bisa dikontrol dengan menghindari makanan yang menjadi pemicu asam urat saja. Namun, bila serangan asam urat kambuh berulang kali, maka pengidap dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang untuk mencegah kerusakan tulang dan tulang rawan serta kerusakan ginjal.Arthritis gout lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita. Pada pria, penyakit asam urat biasanya mulai muncul pada usia sekitar 30 sampai 50 tahun. Pria yang mengalami kelebihan berat badan atau mengidap tekanan darah tinggi lebih berisiko terkena serangan asam urat. Sementara wanita biasanya mengalami arthritis gout setelah mengalami menopause. Penyakit ini sangat jarang dialami oleh anak-anak dan remaja.Gejala Arthritis GoutArthritis gout kadang-kadang tidak menimbulkan gejala apa-apa pada awalnya. Gejala asam urat justru baru mulai muncul ketika pengidap sudah mengalami kondisi yang akut atau kronis. Umumnya, gejala arthritis gout adalah sebagai berikut:Muncul nyeri yang cukup parah secara tiba-tiba, biasanya di tengah malam atau dini hari.Sendi menjadi bengkak dan lunak, kadang-kadang juga terasa hangat saat disentuh.Sendi kemerahan atau ungu.Rasa panas di sekitar sendi.Sebagian besar gejala asam urat, biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam dan terjadi selama 1—2 hari. Namun, bila arthritis gout sudah parah, pengidap bisa mengalami nyeri sendi selama berminggu-minggu. Bila kamu merasakan nyeri sendi yang hebat, seperti ditusuk-tusuk dan tidak kunjung hilang selama berminggu-minggu, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Karena kondisi tersebut menandakan bahwa asam urat yang kamu miliki sudah cukup parah.Selama menunggu janji berobat dengan dokter, kamu juga bisa melakukan perawatan sementara untuk meredakan penyakit asam urat dengan cara mengompres sendi yang nyeri atau bengkak dengan es batu dan mengangkat bagian tubuh tersebut sedikit lebih tinggi. Kamu bisa meredakan rasa nyeri yang timbul dengan meminum obat anti-inflamasi, seperti naproxen dan ibuprofen. Kamu juga dianjurkan untuk minum banyak air putih dan menghindari minuman beralkohol atau minuman manis.

Selengkapnya
Ini 7 Cara Mencegah agar Gejala Asam Urat Tidak Kumat

“Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh. Contohnya mulai dari menghindari asupan alkohol, hingga rutin mengonsumsi obat penyakit asam urat.”Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi terjadi penumpukan kristal asam urat di beberapa bagian tubuh. Contohnya seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan yang paling sering terjadi adalah di jempol kaki. Rata-rata pengidap asam urat berusia 30 tahun ke atas dan lebih mudah menyerang pria. Namun bagi wanita, asam urat menyerang setelah masa menopause. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk asam urat dapat menyerang usia 20-an. Nah, pertanyaannya bagaimana cara mencegah gejala asam urat kambuh?Cara Mencegah Gejala Asam Urat KambuhDi bawah ini adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kumat. 1.  Kurangi asupan alkoholKonsumsi beralkohol menjadi salah satu pemicu terserang asam urat. Dengan mengurangi atau tidak mengonsumsi sama sekali minuman beralkohol, dapat membantu mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh.2. Menurunkan berat badanPengidap obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terserangnya asam urat. Maka dari itu, ada baiknya melakukan diet untuk mengurangi berat badan yang berlebih, sehingga dapat mengurangi risiko terkena asam urat.3. Berhenti merokokJika kamu perokok, sangat disarankan untuk berhenti merokok. Karena berhenti merokok merupakan salah satu pantangan yang harus dilakukan bagi pengidap asam urat 4. Hindari makanan dengan kandungan purin yang tinggiHindari konsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi berlebihan. Makanan dengan purin tinggi seperti jeroan, daging merah, dan seafood dapat memicu kambuhnya asam urat. Memangkas asupan makanan tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah gejala asam urat kambuh.5. Konsumsi cairan yang cukupMemenuhi kebutuhan cairan tubuh juga merupakan langkah yang baik untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh.6. Rutin berolahragaBerolahraga dengan teratur juga merupakan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah gejala asam urat kumat. Namun, sebaiknya hindarilah melakukan olahraga yang berat atau intens. Sebab, jenis olahraga ini dapat memberi banyak tekanan pada persendian.7. Mengonsumsi obat asam urat secara teraturCara mencegah agar gejala asam urat tidak kambuh tentunya dapat dilakukan dengan rutin mengosumsi obat. Hal yang perlu ditegaskan, obat asam urat yang diminum harus berdasarkan saran dan anjuran dokter. Berbagai Gejala Asam UratAda beberapa gejala gejala asam urat yang perlu diwaspadai, antara lain:Merasakan sakit yang cukup hebat pada satu atau lebih bagian sendiSendi terasa panas dan terjadi pembengkakan pada area sendi yang terkena asam uratTerjadi kemerahan pada sendiSetelah gejala mereda dan bengkak mengempis, kulit pada area sendi yang terkena akan mengelupasGejala-gejala tersebut dapat berkembang dengan cepat selama beberapa jam dan biasanya akan berlangsung selama 3 sampai 10 hari. Setelah waktu ini, rasa sakit akan hilang dan persendian akan kembali normal.Faktor Pemicu Asam UratTerdapat faktor yang dapat meningkatkan seseorang terserang penyakit asam urat, antara lain: 1. Faktor genetikFaktor genetik dapat meningkatkan risiko mengidap asam urat. Riwayat keluarga yang mengidap asam urat dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami atau mengidap asam urat.2. Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggiSering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya asam urat. Makanan dengan purin tinggi antara lain adalah jeroan hewan, daging merah, dan beberapa jenis hidangan laut seperti sarden, teri, kerang, atau tuna. 3. CederaCedera fisik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya asam urat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat. Perlu dicatat bahwa hal ini bukan menjadi faktor utama terjadinya asam urat. Namun, juga didasari oleh pola makan, gaya hidup, dan kondisi medis pengidap.4. Kondisi medis tertentuAda beberapa kondisi medis yang membuat seseorang rentan terserang asam urat. Contohnya  pengidap penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, hingga hipertensi.

Selengkapnya
Artritis Gout

Pengertian Artritis GoutArtritis gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan kadar asam urat darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk kristal dengan bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan gout yang sangat nyeri, disertai kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut.Faktor Risiko Artritis GoutPenyakit artritis gout memiliki beberapa faktor risiko, antara lain:Genetik: Jika anggota keluarga mengidap gout, kemungkinan besar seseorang dalam keluarga akan mendapatkannya juga.Kondisi kesehatan lainnya: Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.Obat-obatan: Obat-obatan diuretik yang diminum untuk tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat; begitu juga beberapa obat yang menekan sistem kekebalan yang digunakan oleh pengidap rheumatoid arthritis, pengidap psoriasis, serta penerima transplantasi.Jenis kelamin dan usia: Gout lebih sering terjadi pada pria daripada wanita (sampai sekitar usia 60 tahun). Para ahli percaya bahwa estrogen alami melindungi wanita sampai titik itu.Diet: Makan daging merah dan kerang meningkatkan risiko.Alkohol: Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi lebih dari dua gelas minuman keras sehari dapat meningkatkan risiko gout.Soda: Fruktosa dalam soda manis baru-baru ini terbukti meningkatkan risiko asam urat.Obesitas: Orang gemuk memiliki risiko gout lebih tinggi dan cenderung mengembangkannya pada usia yang lebih muda daripada orang dengan berat badan normal.Operasi Bypass: Mereka yang telah menjalani operasi bypass lambung memiliki peningkatan risiko gout.Penyebab Artritis GoutArtritis gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat dapat terbentuk ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan secara alami di dalam tubuh. Purin juga ditemukan pada makanan tertentu, seperti steak, daging organ, dan makanan laut. Makanan lain juga mempromosikan kadar asam urat yang lebih tinggi, seperti minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa).Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, kadang-kadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam dan membutuhkan, seperti urat di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.Gejala Artritis GoutGejala artritis gout meliputi:Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di tengah malam atau dini hari.Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu.Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya pergerakan.Sendi yang paling sering terkena adalah sendi jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.Jika artritis gout tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, kristal dapat membentuk gumpalan di bawah kulit di sekitar sendi. Mereka disebut tophi. Mereka tidak sakit, tetapi dapat memengaruhi cara penampilan sendi. Jika kristal menumpuk di saluran kemih, mereka dapat membentuk batu ginjalAda beberapa tahapan artritis gout dan perbedaan gejala pada tiap tahapan:Hiperurisemia asimtomatik adalah periode sebelum serangan asam urat pertama. Tidak ada gejala, tetapi kadar asam urat darah tinggi dan kristal mulai terbentuk di sendi.Artritis gout akut atau serangan asam urat terjadi ketika sesuatu (seperti makan dan minum) menyebabkan kadar asam urat untuk melonjak dan menyebabkan berdesakannya kristal yang telah terbentuk di sendi yang memicu serangan. Peradangan dan rasa sakit yang ditimbulkan biasanya menyerang pada malam hari dan berlangsung selama delapan sampai 12 jam berikutnya. Gejala mereda setelah beberapa hari dan kemungkinan hilang dalam seminggu hingga 10 hari. Beberapa orang tidak pernah mengalami serangan kedua, tetapi diperkirakan 60 persen orang yang mengalami serangan asam urat akan mengalami serangan kedua dalam setahun. Secara keseluruhan, 84 persen mungkin memiliki serangan lain dalam tiga tahun.Artritis gout interval adalah waktu antara serangan. Meskipun tidak ada rasa sakit, tetapi asam urat tidak hilang. Peradangan walau dalam tingkat rendah, tetapi dapat merusak sendi. Ketika seseorang mengidap artritis gout interval, maka merubah gaya hidup dan menjalani pengobatan yang sesuai bisa dilakukan untuk mengelola gout. Selain itu, untuk mencegah serangan di masa depan atau terjadinya gout kronis.Artritis gout kronis berkembang pada orang dengan gout yang kadar asam uratnya tetap tinggi selama beberapa tahun. Serangan menjadi lebih sering dan rasa sakit mungkin tidak hilang seperti dulu. Kerusakan sendi dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan hilangnya mobilitas. Dengan manajemen dan perawatan yang tepat, tahap ini dapat dicegah.Diagnosis Artritis GoutSelain dengan wawancara dan pemeriksaan untuk menggali riwayat keluhan dan juga menemukan tanda dan gejala yang khas, dokter juga dapat melakukan beberapa tes penunjang. Tes ini membantu dokter mengetahui apakah seseorang memiliki gout atau sesuatu yang lain dengan gejala serupa:Tes cairan sendi. Cairan diambil dari sendi yang sakit dengan jarum, lalu dipelajari di bawah mikroskop yang bertujuan untuk memeriksa apakah kristal ada di sana.Tes darah. Tes darah dapat memeriksa kadar asam urat. Tingkat asam urat yang tinggi tidak selalu berarti gout, tetapi berarti terdapat risiko untuk mendapat goutX-ray. Gambar dari sendi akan membantu mengesampingkan masalah lain.USG. Tes tanpa rasa sakit ini menggunakan gelombang suara untuk melihat area asam urat.Pengobatan Artritis GoutObatan-obatan untuk Mengobati Serangan Artritis Gout Obat yang digunakan untuk mengobati serangan akut dan mencegah serangan di masa depan meliputi:Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).Dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih tinggi untuk menghentikan serangan akut bila diikuti dengan dosis harian yang lebih rendah untuk mencegah serangan di masa depan.NSAID membawa risiko sakit perut, perdarahan, dan ulkus lambung.Pereda nyeri yang efektif mengurangi nyeri gout. Efektivitas obat dapat diimbangi, bagaimanapun, oleh efek samping, seperti mual, muntah, dan diare, terutama jika diambil dalam dosis besar.Setelah serangan asam urat akut sembuh, dokter mungkin meresepkan obat dosis rendah harian untuk mencegah serangan di masa depan.Kortikosteroid. Obat-obat kortikosteroid dapat mengontrol peradangan dan nyeri gout. Kortikosteroid dapat dalam bentuk pil atau dapat disuntikkan ke sendi.Kortikosteroid umumnya hanya digunakan pada orang dengan gout yang tidak bisa menggunakan NSAID. Efek samping dari kortikosteroid mungkin termasuk perubahan suasana hati, peningkatan kadar gula darah, dan peningkatan tekanan darah.Obatan-obatan untuk Mencegah Komplikasi Artritis Gout Jika mengalami beberapa serangan asam urat setiap tahun atau serangan asam urat tidak begitu sering, tetapi sangat menyakitkan, dokter dapat merekomendasikan obat untuk mengurangi risiko komplikasi terkait asam urat. Jika sudah memiliki bukti kerusakan akibat artritis gout pada rontgen sendi atau memiliki tophi, penyakit ginjal kronis atau batu ginjal, dan obat untuk menurunkan kadar asam urat tubuh mungkin disarankan. Pilihannya termasuk:Obat-obatan yang menghalangi produksi asam urat. Konsumsi obat-obatan tersebut agar kadar asam urat darah turun dan mengurangi risiko gout. Efek samping yang terjadi termasuk ruam dan jumlah darah yang rendah.Obat yang meningkatkan penghapusan asam urat. Efek samping termasuk ruam, sakit perut, dan batu ginjal.Pencegahan Artritis GoutSelama periode tanpa gejala, pedoman diet ini dapat membantu melindungi terhadap serangan artritis gout di masa depan:Minum banyak cairan. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, dengan minum banyak air. Batasi berapa banyak minuman manis yang diminum, terutama yang dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi.Batasi atau hindari alkohol. Diskusikan dengan dokter tentang apakah jumlah atau jenis alkohol apa pun yang aman untuk diminum. Berdasarkan penelitian, risiko gejala asam urat bisa meningkat karena konsumsi bir yang berlebihan, terutama pada pria.Dapatkan protein dari produk susu rendah lemak. Produk susu rendah lemak sebenarnya memiliki efek perlindungan terhadap asam urat adalah sumber protein terbaik.Batasi asupan daging, ikan, dan unggas. Sejumlah kecil mungkin dapat ditolerir, tetapi perhatikan jenis apa saja dan seberapa banyak yang dampaknya menimbulkan masalah kesehatan.Pertahankan berat badan yang diinginkan. Pilih porsi yang memungkinkan untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Menurunkan berat badan dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Namun, hindari penurunan berat badan cepat atau cepat karena hal itu dapat meningkatkan kadar asam urat untuk sementara.

Selengkapnya
Keracunan Obat

“Keracunan obat terjadi karena kesalahan konsumsi obat, baik akibat dosis yang berlebihan atau konsumsi bersamaan dengan obat lainnya. Gejala yang muncul bisa berupa sakit kepala, sesak napas, hingga kejang dan hilang kesadaran.”Tak hanya pada makanan, keracunan juga bisa terjadi karena kesalahan dalam pemakaian obat-obatan. Kondisi keracunan obat biasanya disebabkan karena konsumsi obat dalam dosis yang tidak sesuai aturan (baik itu dosis kurang maupun berlebihan), atau konsumsinya dengan jenis obat lain, sehingga menimbulkan interaksi obat. Tak hanya itu, keracunan obat yang juga bisa muncul karena obat dikonsumsi bersamaan dengan makanan maupun minuman tertentu. Contohnya seperti minuman beralkohol yang justru membuat obat menjadi beracun. Lalu, ada pula keracunan obat yang muncul karena hipersensitivitas seseorang dengan salah satu, atau beberapa senyawa yang terkandung di dalam obat. Gejala Keracunan ObatSeperti halnya keracunan makanan, keracunan obat juga memicu sederetan tanda dan gejala pada orang yang mengalaminya. Namun, gejala yang muncul bisa berbeda pada setiap orang. Ini bergantung pada jenis obat, dosisnya, hingga kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Selain itu, gejala yang muncul sebagai dampak dari keracunan obat juga bisa berupa efek samping dari konsumsi obat. Hanya saja, efek samping yang dirasakan lebih parah. Meski demikian, secara umum gejala yang muncul pada seseorang dengan keracunan obat yaitu: Mengalami masalah pencernaan, misalnya mual dan muntah, diare, sakit perut, atau perdarahan pada saluran pencernaan.Detak jantung lebih cepat atau jantung seperti berdebar.Nyeri pada dada.Sakit kepala.Kejang.Mengalami penurunan kesadaran, bahkan bisa koma.Bibir dan kulit berubah warna menjadi kebiruan.Mengalami gelisah dan kebingungan.Kehilangan keseimbangan.Mengalami halusinasi.Contoh sederhananya, seseorang yang mengalami keracunan obat jenis opioid akan menunjukkan gejala klinis. Contohnya seperti napas yang menjadi lebih lambat, tubuh lemas, mual dan muntah. Selain itu, gejala lainnya termasuk kurang kewaspadaan, pupil mata tampak mengecil, dan detak jantung berubah. Sedangkan seseorang yang mengalami keracunan obat jenis paracetamol dapat menunjukkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan kejang. Jika tidak segera ditangani, pengidap dapat mengalami kerusakan organ hati hingga hilang kesadaran atau koma. Perlu diperhatikan bahwa overdosis obat paracetamol menjadi kondisi yang sangat berbahaya. Sayangnya, gejala keracunan obat ini biasanya baru akan terlihat tiga hari setelah konsumsi obat. Apa yang Harus Dilakukan?Keracunan obat perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih membahayakan nyawa. Namun, kamu juga bisa melakukan penanganan pertama berikut:Lakukan pengecekan pada denyut nadi, saluran napas, dan pola napas. Apabila pengidap tidak memberikan respons saat dipanggil, denyut nadi dan jantung tidak terasa, kamu bisa melakukan resusitasi jantung dengan menekan bagian dada dan memberikan napas buatan.Hindari meminta pengidap untuk muntah atau membiarkannya muntah, kecuali apabila petugas kesehatan memang menganjurkan demikian.Apabila pengidap muntah, kamu bisa segera membungkus tangan dengan menggunakan kain. Selanjutnya, bantu pengidap dengan membersihkan jalan napas, mulut, dan tenggorokan dari sisa muntahan.Sebelum petugas kesehatan tiba, baringkan tubuh pengidap ke sisi kiri. Pastikan pengidap tetap pada posisi yang nyaman. Hindari memberikan pengidap makanan maupun minuman apa pun yang diduga bisa membantu menetralisir racun.Apabila pengidap kehilangan kesadaran, hindari memberikan atau memasukkan apa pun ke dalam mulutnya. 

Selengkapnya
Alergi Obat

Pengertian  Alergi ObatAlergi obat adalah reaksi alergi dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu obat tertentu. Sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Obat kimia maupun obat herbal dapat menyebabkan reaksi alergi.Sistem kekebalan tubuh pada dasarnya membantu melindungi tubuh dari penyakit. Sistem imun dirancang untuk melawan penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, parasit, dan zat berbahaya lainnya. Namun, pada kasus alergi obat, sistem kekebalan tubuh salah mengira obat yang masuk ke tubuh sebagai salah satu penyerang tubuh.Tubuh menanggapi obat sebagai ancaman, sehingga sistem kekebalan pun mulai membuat antibodi. Hal tersebut merupakan protein khusus yang diprogram untuk menyerang ancaman. Namun, sayangnya dalam hal ini yang diserang adalah obat. Gejala Alergi ObatGejala umumnya terjadi beberapa jam setelah menggunakan obat tersebut. Namun, gejala dapat juga timbul bertahap, tidak langsung muncul saat pertama kali menggunakan obat. Pada sebagian kasus, gejala baru timbul setelah beberapa hari atau setelah beberapa minggu menggunakan obat. Gejala yang umum dialami pengidap antara lain:Ruam kemerahan atau bentol pada kulit.Gatal.Demam.Bengkak.Sesak napas atau napas berbunyi.Hidung beringus.Batuk.Mata gatal dan berair.Selain gejala yang disebutkan di atas, reaksi alergi berat atau anafilaksis dapat disertai dengan:Jantung berdetak dengan cepat.Saluran pernapasan dan tenggorokan menyempit, sehingga sulit bernapas.Gelisah dan cemas.Pusing.Hilang kesadaran atau pingsan.Tekanan darah turun drastis.Pada kondisi yang sangat serius dan mengancam nyawa, gejala dapat disertai dengan:Kulit berwarna kemerahan dan nyeri.Kulit bagian luar mengelupas.Kulit terlihat melepuh.Demam.Ruam atau lenting menyebar ke mata, mulut, dan area kelamin.Jika ditemukan gejala alergi berat atau sangat serius, pengidap harus segera dilarikan ke rumah sakit.Penyebab Alergi ObatAda kemungkinan kamu tidak menyadari paparan awal terhadap obat. Beberapa bukti menunjukkan bahwa beberapa obat, seperti antibiotik, mungkin baik untuk sistem kekebalan dalam membuat antibodi. Beberapa reaksi alergi obat bisa terjadi akibat proses yang berbeda. Para peneliti percaya bahwa beberapa obat dapat mengikat langsung ke jenis sel darah putih (sel T) dalam sistem kekebalan. Peristiwa ini memicu pelepasan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi saat pertama kali seseorang menggunakan obat tersebut. Alergi juga disebabkan sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Akibatnya, tubuh akan membuat antibodi dan menyebabkan timbulnya gejala alergi.Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab alergi adalah:Antibiotik (contohnya Penisilin).Anti-radang (antiinflamasi) nonsteroid.Aspirin.Krim atau losion kortikosteroid.Anti-kejang (antikonvulsan).Obat-obatan penyakit autoimun.Obat-obatan herbal.Insulin.Vaksin.Obat-obatan hipertiroidisme.Obat-obatan kemoterapi.Obat-obatan infeksi HIV dan AIDS.Produk bee pollen.Bahan kontras yang digunakan pada tes pencitraan (radiocontrast media).Obat bius (anestesi). Faktor Risiko Alergi ObatTidak semua orang berisiko mengalaminya. Beberapa faktor risikonya adalah:Peningkatan paparan terhadap suatu obat, misalnya karena penggunaan berulang, dalam waktu yang panjang, atau dengan dosis yang tinggi.Keturunan. Jika terdapat anggota keluarga yang alergi terhadap suatu obat, seseorang akan lebih berisiko mengalaminya.Memiliki alergi jenis lain, misalnya alergi makanan.Memiliki alergi terhadap obat-obatan yang lain, misalnya seseorang yang alergi terhadap penisilin juga akan alergi dengan amoxicillin.Mengidap penyakit tertentu, seperti HIV atau infeksi virus Epstein-Barr.Diagnosis Alergi ObatDiagnosis dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain:Riwayat perjalanan alergi obat, riwayat alergi lainnya, dan riwayat alergi pada keluarga.Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan gejala alergi, meliputi ruam kemerahan, lenting, serta memeriksa keadaan saluran napas dan jantung pengidap.Pemeriksaan laboratorium meliputi tes kulit (skin test) dan tes darah. Pengobatan Alergi ObatBagaimana cara mengelola kondisi ini tergantung pada seberapa parahnya. Dengan reaksi yang parah, seseorang harus menghindari obat tersebut sepenuhnya. Dokter mungkin akan mengganti obat dengan jenis obat lainnya yang tidak menyebabkan alergi. Jika seseorang memiliki reaksi yang ringan, dokter mungkin akan tetap meresepkannya. Namun, ada kemungkinan juga dokter meresepkan obat lain untuk mengendalikan reaksi alergi. Obat-obatan tertentu dapat membantu memblokir respon imun dan mengurangi gejala. Obat tersebut termasuk:AntihistaminTubuh membuat histamin ketika alergen masuk ke dalam tubuh. Pelepasan histamin dapat memicu gejala alergi seperti pembengkakan, gatal, atau iritasi. Antihistamin memblokir produksi histamin dan dapat menenangkan gejala reaksi alergi. Antihistamin bisa berupa pil, tetes mata, krim, dan semprotan hidung. KortikosteroidKondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan saluran udara dan gejala serius lainnya. Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan yang menyebabkan masalah ini. BronkodilatorJika alergi menyebabkan mengi atau batuk, dokter mungkin merekomendasikan bronkodilator. Obat ini membantu membuka saluran udara dan membuat pernapasan lebih mudah. Bronkodilator tersedia dalam bentuk cairan dan bubuk untuk digunakan dalam inhaler atau nebulizer.Pencegahan Alergi ObatJika kamu memiliki alergi obat, pencegahan terbaik adalah menghindari masalah obat. Langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegahnya antara lain:Menginformasikan pada dokter atau tenaga kesehatan. Pastikan bahwa alergi diidentifikasi dengan jelas dalam catatan medis. Beri tahu juga penyedia layanan kesehatan lainnya, seperti dokter gigi atau spesialis medis lainnya. Gunakan identitas yang menunjukkan alergi obat. Hal ini bisa berupa gelang peringatan medis yang mengidentifikasi alergi. Informasi ini dapat memastikan perawatan yang tepat dalam keadaan darurat. Kapan Harus ke Dokter?Jika mengalami tanda dan gejala alergi obat di atas, segera bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. 

Selengkapnya