PUSKESMAS TURI

Arsip Artikel

Ini 7 Organ Tubuh yang Terlibat Dalam Sistem Ekskresi

“Sistem ekskresi pada manusia terdiri beberapa organ yang bekerja sama untuk membuang limbah dari tubuh. Mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hati, usus besar, kulit, dan paru-paru.”Sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu sistem yang penting bagi kesehatan. Mekanisme ini bertanggung jawab untuk membuang limbah sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Bila tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.Sistem ekskresi terdiri dari banyak organ yang bekerja bersama untuk memastikan bahwa limbah dikeluarkan secara efektif dari dalam tubuh. Yuk, ketahui apa saja organ ekskresi dan fungsi mereka masing-masing dalam proses pembuangan limbah di sini!Mengenal Organ dalam Sistem EkskresiOrgan utama dalam sistem ekskresi pada manusia adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Organ-organ ekskresi tersebut bekerja sama mengeluarkan banyak limbah nitrogen tubuh, terutama urea yang keluar melalui urine. Selain itu, ada organ-organ ekskresi yang lain, seperti hati, usus besar dan kulit, yang juga diperlukan untuk ekskresi sisa metabolisme tertentu.Berikut ini organ ekskresi beserta fungsinya masing-masing:1. GinjalOrgan dengan bentuk mirip kacang yang berwarna coklat kemerahan ini merupakan organ utama dari sistem ekskresi. Seluruh darah di dalam tubuh akan melalui ginjal sekitar sekali setiap 30 menit. Dalam sistem ekskresi pada manusia, ginjal menyaring limbah dan racun keluar dari darah.Limbah yang ginjal saring, yaitu urea, garam, dan kelebihan air, yang kemudian akan keluar dari tubuh dalam bentuk urine.2. UreterUrine merupakan cairan limbah yang mengandung zat-zat sisa hasil proses metabolisme tubuh, seperti urea, kreatinin, dan produk limbah lainnya.Ureter adalah tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.3. Kandung KemihLimbah dalam bentuk cairan yang hati hasilkan dan kumpulkan di ginjal akan tersalurkan ke dalam kandung kemih.Organ ini akan menahan cairan tersebut sementara sampai kamu buang air kecil. Urine akan keluar dari kandung kemih melalui uretra.4. HatiMeskipun bukan organ sistem ekskresi pada manusia yang paling utama, tetapi hati berperan penting dalam menjaga kebersihan tubuh.Racun dan bahan kimia berbahaya, baik yang tubuh produksi maupun dari makanan yang kamu konsumsi, akan hati pecah dan netralisasi.Misalnya, produk sampingan dari proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu ammonia, akan hati proses menjadi urea, zat yang sudah tidak lagi berbahaya. Zat ini akan terus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal sebagai urine.5. Usus BesarSebagian besar nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan terserap ke dalam aliran darah melalui usus kecil.Nah, sisa nutrisi dan air yang tidak tercerna akan tersalurkan ke usus besar dan berubah feses. Feses lalu keluar saat kamu buang air besar.Selain itu, usus besar yang melintang dan naik turun juga memfasilitasi penyerapan sisa vitamin, air dan garam yang akhirnya juga akan berubah menjadi feses.Rektum adalah bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menyimpan feses sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui saluran anus.6. KulitKulit menjalankan fungsi detoksifikasinya melalui kelenjar keringat.Kelenjar ini menghasilkan keringat yang mengandung garam, minyak berlebih, air dan zat lain yang tidak perlu.Mereka kemudian keluar dari tubuh melalui pori-pori kecil. Keringat juga membantu mendinginkan tubuh.7. Paru-ParuParu-paru adalah organ dalam sistem ekskresi pada manusia yang sangat penting. Sebab, organ ini berfungsi untuk mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh melalui pernapasan. Paru-paru menggunakan sel yang bernama alveoli untuk menjalankan fungsinya tersebut.Bila karbon dioksida tidak keluar dari tubuh, hal itu bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Ini Proses Ekskresi TubuhLalu, seperti apa proses sistem ekskresi pada manusia? Nah, seperti ini prosesnya:1. Filtrasi di GinjalPertama-tama, proses ekskresi berawal dari ginjal. Darah yang mengandung zat-zat sisa dan limbah, seperti urea, kreatinin, asam urat, dan produk sisa metabolisme lainnya, disaring di glomerulus. Selama proses filtrasi alias penyaringan, zat-zat yang berukuran kecil dapat melewati dinding kapiler glomerulus dan masuk ke dalam kapsula Bowman, membentuk filtrat ginjal.2. Reabsorpsi di Tubulus GinjalSetelah filtrasi, cairan filtrat yang mengandung zat-zat penting dan air yang tubuh perlukan melalui proses resorpsi kembali ke dalam pembuluh darah melalui tubulus ginjal.Proses reabsorpsi ini memungkinkan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit yang optimal.3. Pembentukan urineSisa-sisa limbah dan produk ekskresi yang tidak tubuh perlukan , seperti urea dan kreatinin, tetap berada di tubulus ginjal dan akhirnya membentuk urine.Cairan ini mengandung zat-zat sisa yang akan keluar dari tubuh. Supaya sistem ekskresi pada manusia tetap berjalan lancar, terapkan pola makan sehat.4. Pengangkutan melalui ureterUrine yang telah terbentuk mengalir dari tubulus ginjal menuju pelvis ginjal dan kemudian masuk ke dalam ureter. Setiap ginjal memiliki satu ureter yang mengalirkan urine ke kandung kemih.5. Penyimpanan di kandung kemihUreter mengalirkan urine dari ginjal menuju kandung kemih, tempat urine tersimpan sebelum keluar dari tubuh.Kandung kemih memiliki dinding berotot yang dapat membentang untuk menampung urine dengan volume yang berbeda.6. Pengeluaran melalui uretraSaat kandung kemih terisi, sinyal ke otak akan menyebabkan sensasi ingin buang air kecil. Urine keluar dari tubuh melalui uretra saat proses buang air kecil.7. Ekskresi lainnyaSelain ginjal, kulit juga berperan dalam sistem ekskresi dengan mengeluarkan air dan beberapa zat limbah melalui keringat.Paru-paru juga berkontribusi dengan mengeluarkan karbon dioksida, gas limbah dari proses respirasi, melalui pernapasan.Itulah organ-organ yang terlibat dalam sistem sekresi pada tubuh manusia. Penting untuk menjaga kesehatan tiap organ ekskresi tersebut agar proses pembuangan limbah dari tubuh tetap berjalan lancar. Namun, bila kamu mengalami gejala-gejala yang menandakan masalah ginjal, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Selengkapnya
Sadari Hepatitis

Tanggal 28 Juli diperingati sebagai hari hepatitis sedunia. Kampanye ini ditujukan untuk membangun kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan dari lima jenis virus hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C dan setiap tahun ada satu juta orang meninggal karena hepatitis.Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B. CDA Foundation mencatat angka kematian akibat hepatitis B di Indonesia mencapai 51.100 setiap tahun dan kematian akibat hepatitis C sebesar 5.942 tiap tahun pada 2016. Menurut data BPJS Kesehatan, 2.159 orang meninggal karena sirosis dan kanker hati, yang merupakan dampak dari hepatitis kronis yang biasanya dialami orang dengan hepatitis B pada stadium lanjut, pada 2022.WHO pada 2020 mengeluarkan resolusi bahwa penyakit hepatitis menjadi salah satu penyakit prioritas yang harus ditangani oleh negara-negara di dunia. Namun, sulitnya mendeteksi penyakit ini menjadi tantangan yang harus diatasi karena biasanya pasien hepatitis diketahui ketika kondisinya sudah tingkat lanjut.Berangkat dari kondisi tersebut, pada edisi Juli ini, redaksi Mediakom memilih hepatitis sebagai topik bahasan utama. Selain mengungkap data yang mengkhawatirkan itu, laporan ini juga memaparkan tentang cara mencegah hepatitis dan menangani pasien hepatitis sehingga diharapkan penyakit ini dapat dideteksi sejak dini dan jumlah penderitanya berkurang.

Selengkapnya
Indonesia Jalin Kerjasama Global Untuk Percepatan Produksi Vaksin

Kemandirian vaksin dalam negeri menjadi salah satu upaya pemerintah dalam transformasi kesehatan, khususnya pada pilar ketiga. Antara lain dengan menjalin koordinasi lintas sektor untuk jejaring riset, transfer teknologi dan kerja sama global untuk inovasi.Sebagai implementasi, Indonesia melalui Bio Farma, telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) untuk percepatan penanggulangan pandemi pada 19 September 2023. Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan akses vaksin yang lebih merata yang diperlukan untuk penanggulangan pandemi di masa mendatangMenteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin menyambut baik pencapaian yang diraih CEPI dan Bio Farma, terutama untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam ketahanan pasokan dan kemandirian vaksin, terutama di wilayah ASEAN dan global south“Kerjasama ini tentunya dapat mendorong pengadaan vaksin yang cepat dan efisien untuk penanggulangan pandemi di masa yang akan datang.” ungkap Menkes BudiDirektur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia menyampaikan,“Bio Farma telah menjadi salah satu pemain penting dalam memerangi penyakit menular dengan penyediaan produksi vaksin untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk Bio Farma dalam memperkuat kapabilitas riset dan produksinya dalam rangka menjalankan peran sebagai supplier produk vaksin di tingkat global.”Kerjasama ini akan menghadirkan teknologi produksi vaksin terkini yaitu viral vector dan mRNA ke Indonesia dan kawasan ASEAN serta mendukung ketersediaan produk dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin.Selain itu, Indonesia (Bio Farma) juga akan memiliki fasilitas laboratorium bioprocess yang akan digunakan untuk pengembangan dan pengujian teknologi vaksin mRNA dan viral vector. Sistem Good Manufacturing Practices (GMP) juga akan diterapkan pada fasilitas yang digunakan untuk produksi vaksin yang akan digunakan pada uji Klinis Fase-2 dan fase 3 dan untuk keperluan produksi komersial terbatas.Ketika fasilitas tersebut sudah beroperasi penuh, Indonesia akan mampu memasok vaksin mRNA dan viral vector untuk menanggulangi berbagai macam jenis kejadian luar biasa dalam rentang waktu yang relatif singkat, yakni dalam 100 hari sejak patogen virus baru teridentifikasi.Dr. Richard Hatchett, CEO CEPI menyampaikan “Dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika kita ingin mengurangi kejadian luar biasa (wabah) di masa datang yang berpotensi menjadi pandemic. Kerjasama dengan Indonesia melalui Bio Farma ini akan memberikan kontribusi baru terhadap tujuan tersebut dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru yakni, vaksin mRNA dan viral vector. Lebih penting lagi, kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerjasama ini dapat memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN Ketika menghadapi ancaman wabah.”Hal senada disampaikan Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya “Kolaborasi antara Bio Farma dan CEPI akan meningkatkan kapabilitas industri yang berada di wilayah negara berkembang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi munculnya pandemi. Kolaborasi ini merupakan salah satu pencapaian bagi Bio Farma dalam rangka berkontribusi pada kesehatan dunia, dan memberi kemudahan akses produk vaksin di masa sulit seperti pandemi, khususnya di kawasan ASEAN.”Fasilitas produksi terbaru merupakan bagian Misi 100 Hari CEPI (CEPI‘s 100 Days Mission) yang didukung oleh negara G7 dan G20 yang bertujuan untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pengembangan vaksin yang aman, efektif saat kejadian luar biasa dan dapat diakses oleh banyak kelompok di belahan penjuru dunia.Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669.

Selengkapnya
Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

Penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) seumur hidup bagi Tenaga Medis (Named) dan Tenaga Kesehatan (Nakes) kini lebih mudah dilakukan melalui portal SATUSEHAT. Melalui mekanisme ini proses perizinan praktik dokter didorong lebih cepat, transparan dan komprehensif.Upaya ini diperkuat dengan diterbitkannya Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/1911/2023 tentang Penyelenggaraan Registrasi dan Perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Pasca Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.Pengurusan STR Seumur hidup dapat dilakukan setelah Named dan Nakes melakukan pemutakhiran data profil melalui portal https://satusehat.kemkes.go.id/sdmkPerpanjangan STR seumur hidup melalui aplikasi SATUSEHAT SDMK Menteri Budi juga menyampaikan bahwa pada saat perpanjangan dan input data dalam platform SATUSEHAT SDMK agar memasukkan nomor rekening dan nama bank sebagai syarat untuk perpanjangan STR.“Teman-teman yang mau memperpanjang STR saya minta di SATUSEHAT itu harus memasukkan nomor rekening dan banknya itu penting sekali untuk dimasukkan sebagai syarat perpanjang STR,” ungkap Menkes Budi.Nomor rekening ini akan kita gunakan kalau ada kebutuhan untuk mentransfer insentif langsung, lanjut Menkes Budi. Juga untuk menjaga konsistensi sistem penggajian, tunjangan kinerja maupun TPP tenaga medis dan tenaga kesehatan terutama yang bekerja di daerah baik di kabupaten atau kota.Portal SATUSEHAT SDMK menyajikan informasi terkini tentang pengembangan kompetensi, keprofesian, dan peluang karir, serta fasilitas jejaring antar tenaga kesehatan untuk pertukaran pengetahuan dan kesempatan.Portal ini juga nantinya memfasilitasi pencarian dan integrasi profil dari database eksisting, pembaruan data pribadi dan keprofesian, serta layanan perizinan.Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM, menegaskan pemutakhiran data dan proses registrasi STR melalui portal SATUSEHAT SDMK akan mampu memangkas berbagai biaya yang timbul maupun birokrasi berbelit yang mempersulit terbitnya STR.Menurutnya layanan registrasi dan perizinan yang selama ini tidak tersentralisasi dan melibatkan berbagai entitas, sering kali menghambat percepatan untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan melakukan pengabdian kepada masyarakat.Melalui portal ini, semua pemilik STR dapat melihat data dan perkembangan masing-masing serta dapat melakukan pemutakhiran secara mandiri jika terdapat data yang kurang sesuai dan selanjutnya akan diverifikasi oleh kementerian kesehatan.“Karena selama ini terjadi fragmentasi informasi dan pendataan, sumber informasi terpisah-pisah di konsil, di pelayanan kesehatan, di perhimpunan atau organisasi sendiri yang sering sekali menyebabkan duplikasi dan ketidak konsistenan data padahal data ini kita tau sangat penting untuk mengambil kebijakan-kebijakan” jelas Arianti.Secara teknis, lanjut Arianti, diharapkan tenaga medis dan tenaga Kesehatan tetap melakukan pemutakhiran data melalui Portal SATUSEHAT SDMK. Data yang sebelumnya sudah masuk dalam SISDMK maupun KKI dan KTKI, secara otomatis akan terintegrasi ke dalam portal ini. Selanjutnya hanya tinggal menambah data yang kurang saja.Setelah proses pemutakhiran data selesai, dilanjutkan proses penambahan atau perubahan atau penerbitan STR Seumur hidup. Selanjutnya STR dapat didownload melalui portal di halaman profil masing-masing.“Tentunya semua persyaratan-persyaratan harus dilengkapi termasuk jika ada biaya yang diperlukan sebagai bagian dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang harus dikeluarkan” lanjutnya.Tercatat hingga senin (9/10) sebanyak 7.857 tenaga medis dan 65.564 tenaga kesehatan telah mendapatkan STR Seumur Hidup.Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Selengkapnya