PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Informasi

Informasi 16 Oktober 2023

Ini 7 Organ Tubuh yang Terlibat Dalam Sistem Ekskresi

“Sistem ekskresi pada manusia terdiri beberapa organ yang bekerja sama untuk membuang limbah dari tubuh. Mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hati, usus besar, kulit, dan paru-paru.”

Sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu sistem yang penting bagi kesehatan. Mekanisme ini bertanggung jawab untuk membuang limbah sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Bila tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Sistem ekskresi terdiri dari banyak organ yang bekerja bersama untuk memastikan bahwa limbah dikeluarkan secara efektif dari dalam tubuh. Yuk, ketahui apa saja organ ekskresi dan fungsi mereka masing-masing dalam proses pembuangan limbah di sini!

Mengenal Organ dalam Sistem Ekskresi

Organ utama dalam sistem ekskresi pada manusia adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Organ-organ ekskresi tersebut bekerja sama mengeluarkan banyak limbah nitrogen tubuh, terutama urea yang keluar melalui urine. 

Selain itu, ada organ-organ ekskresi yang lain, seperti hati, usus besar dan kulit, yang juga diperlukan untuk ekskresi sisa metabolisme tertentu.

Berikut ini organ ekskresi beserta fungsinya masing-masing:

1. Ginjal

Organ dengan bentuk mirip kacang yang berwarna coklat kemerahan ini merupakan organ utama dari sistem ekskresi. Seluruh darah di dalam tubuh akan melalui ginjal sekitar sekali setiap 30 menit. 

Dalam sistem ekskresi pada manusia, ginjal menyaring limbah dan racun keluar dari darah.

Limbah yang ginjal saring, yaitu urea, garam, dan kelebihan air, yang kemudian akan keluar dari tubuh dalam bentuk urine.

2. Ureter

Urine merupakan cairan limbah yang mengandung zat-zat sisa hasil proses metabolisme tubuh, seperti urea, kreatinin, dan produk limbah lainnya.

Ureter adalah tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.

3. Kandung Kemih

Limbah dalam bentuk cairan yang hati hasilkan dan kumpulkan di ginjal akan tersalurkan ke dalam kandung kemih.

Organ ini akan menahan cairan tersebut sementara sampai kamu buang air kecil. Urine akan keluar dari kandung kemih melalui uretra.

4. Hati

Meskipun bukan organ sistem ekskresi pada manusia yang paling utama, tetapi hati berperan penting dalam menjaga kebersihan tubuh.

Racun dan bahan kimia berbahaya, baik yang tubuh produksi maupun dari makanan yang kamu konsumsi, akan hati pecah dan netralisasi.

Misalnya, produk sampingan dari proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu ammonia, akan hati proses menjadi urea, zat yang sudah tidak lagi berbahaya. 

Zat ini akan terus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal sebagai urine.

5. Usus Besar

Sebagian besar nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan terserap ke dalam aliran darah melalui usus kecil.

Nah, sisa nutrisi dan air yang tidak tercerna akan tersalurkan ke usus besar dan berubah feses. Feses lalu keluar saat kamu buang air besar.

Selain itu, usus besar yang melintang dan naik turun juga memfasilitasi penyerapan sisa vitamin, air dan garam yang akhirnya juga akan berubah menjadi feses.

Rektum adalah bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menyimpan feses sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui saluran anus.

6. Kulit

Kulit menjalankan fungsi detoksifikasinya melalui kelenjar keringat.

Kelenjar ini menghasilkan keringat yang mengandung garam, minyak berlebih, air dan zat lain yang tidak perlu.

Mereka kemudian keluar dari tubuh melalui pori-pori kecil. Keringat juga membantu mendinginkan tubuh.

7. Paru-Paru

Paru-paru adalah organ dalam sistem ekskresi pada manusia yang sangat penting. Sebab, organ ini berfungsi untuk mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh melalui pernapasan. 

Paru-paru menggunakan sel yang bernama alveoli untuk menjalankan fungsinya tersebut.

Bila karbon dioksida tidak keluar dari tubuh, hal itu bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. 

Ini Proses Ekskresi Tubuh

Lalu, seperti apa proses sistem ekskresi pada manusia? Nah, seperti ini prosesnya:

1. Filtrasi di Ginjal

Pertama-tama, proses ekskresi berawal dari ginjal. Darah yang mengandung zat-zat sisa dan limbah, seperti urea, kreatinin, asam urat, dan produk sisa metabolisme lainnya, disaring di glomerulus. 

Selama proses filtrasi alias penyaringan, zat-zat yang berukuran kecil dapat melewati dinding kapiler glomerulus dan masuk ke dalam kapsula Bowman, membentuk filtrat ginjal.

2. Reabsorpsi di Tubulus Ginjal

Setelah filtrasi, cairan filtrat yang mengandung zat-zat penting dan air yang tubuh perlukan melalui proses resorpsi kembali ke dalam pembuluh darah melalui tubulus ginjal.

Proses reabsorpsi ini memungkinkan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit yang optimal.

3. Pembentukan urine

Sisa-sisa limbah dan produk ekskresi yang tidak tubuh perlukan , seperti urea dan kreatinin, tetap berada di tubulus ginjal dan akhirnya membentuk urine.

Cairan ini mengandung zat-zat sisa yang akan keluar dari tubuh. Supaya sistem ekskresi pada manusia tetap berjalan lancar, terapkan pola makan sehat.

4. Pengangkutan melalui ureter

Urine yang telah terbentuk mengalir dari tubulus ginjal menuju pelvis ginjal dan kemudian masuk ke dalam ureter. Setiap ginjal memiliki satu ureter yang mengalirkan urine ke kandung kemih.

5. Penyimpanan di kandung kemih

Ureter mengalirkan urine dari ginjal menuju kandung kemih, tempat urine tersimpan sebelum keluar dari tubuh.

Kandung kemih memiliki dinding berotot yang dapat membentang untuk menampung urine dengan volume yang berbeda.

6. Pengeluaran melalui uretra

Saat kandung kemih terisi, sinyal ke otak akan menyebabkan sensasi ingin buang air kecil. Urine keluar dari tubuh melalui uretra saat proses buang air kecil.

7. Ekskresi lainnya

Selain ginjal, kulit juga berperan dalam sistem ekskresi dengan mengeluarkan air dan beberapa zat limbah melalui keringat.

Paru-paru juga berkontribusi dengan mengeluarkan karbon dioksida, gas limbah dari proses respirasi, melalui pernapasan.

Itulah organ-organ yang terlibat dalam sistem sekresi pada tubuh manusia. Penting untuk menjaga kesehatan tiap organ ekskresi tersebut agar proses pembuangan limbah dari tubuh tetap berjalan lancar. 

Namun, bila kamu mengalami gejala-gejala yang menandakan masalah ginjal, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.