PUSKESMAS TURI

Arsip Artikel

PEKAN ASI SEDUNIA ASI EKSKLUSIF MEGILAN LAMONGAN MENUJU ZERO STUNTING

  Kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan Lamongan ditandai pemberangkatan sebanyak 480  pasukan  ASI Eksklusif Megilan, di Alun-alun Lamongan, Minggu (7/8/2022).  "Ini adalah salah satu diantara banyak cara Pemkab Lamongan mengkampanyekan ASI eksklusif untuk Lamongan menuju zero stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat di tengah - tengah kegiatan, Minggu (7/8/2022).  dengan judul Pekan ASI Eksklusif Sedunia, Dinkes Lamongan Kerahkan 480 Pasukan ASI Eksklusif Megilan.           Ditambahkan, bahwa beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi promosi dan kampanye melalui media sosial, dan  media elektronik. Selain itu skenario lain adalah kampanye keliling di tingkat kabupaten, yang diikuti 32 Puskesmas dengan masing-masing Puskesmas mengirimkan 15 personel. "Ada juga  senam kesehatan yang meliputi senam cuci tangan, senam ASI eksklusif, dan senam cegah stunting; pemantauan pertumbuhan,  juga konseling gizi gratis," ungkap Taufik Hidayat.Disampaikan pada bupati yang hadir diacara tersebut, menurut Taufik,  untuk angka stunting secara bulan timbang yang dilakukan di seluruh Lamongan cenderung menurun. Semua hasil pemantauan dan pelaksanaan dalam upaya menurunkan angka stunting sudah dilaporkan melalui aplikasi ke provinsi dan ke  pemerintah pusat. Disebutkan, pada tahun 2020 mencapai 7,1 persen, dan saat ini pada tahun 2021 sudah mencapai 6,32 persen, dan ini akan berlanjut dengan komitmen bersama agar Lamongan menuju zero stunting.    

Selengkapnya
Kegiatan Bulanan Prolanis Kembang Turi

APA ITU PROLANIS?PROLANIS merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien (BPJS Kesehatan, 2014).TUJUAN DIADAKAN PROLANISTujuan utama PROLANIS adalah untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis agar mencapai kualitas hidup yang optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM tipe II dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga mencegah timbulnya komplikasi penyakit (BPJS Kesehatan, 2014). SIAPA SAJA SASARAN PROLANIS ?Sasaran dari Pronalis sendiri merupakan seluruh peserta BPJS penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus tipe II dan Hipertensi). Dengan penanggung jawab program ini adalah Kantor Cabang BPJS Kesehatan bagian Manajemen Pelayanan Primer (BPJS Kesehatan, 2014). APA SAJA LANGKAH PELAKSANAANNYA?Menurut BPJS Kesehatan (2014), Berikut Tahap- tahap Persiapan Pelaksanaan Prolanis :Melakukan identifikasi data peserta sasaran berdasarkan :Hasil skrinning riwayat kesehatanHasil diagnosa DM dan HT (pada Faskes tingkat pertama )Menentukan target sasaranMelakukan pemetaan Faskes dokter keluarga distribusi berdasarkan distribusi target sasaran pesertaMenyelenggarakan sosialisasi Prolanis kepada Faskes pengelolaMelakukan pemetaan jejaring Faskes pengelola (Apotek, Laboratorium)Permintaan pernyataan kesediaan jejaring Faskes untuk melayani peserta ProlanisMelakukan sosialisasi Prolanis kepada peserta (Instansi, pertemuan kelompok pasien kronis di RS, dan lain lain)Penawaran kesediaan terhadap peserta penyandang Diabetes Melitus tipe II dan Hipertensi untuk bergabung dalam ProlanisMelakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa dengan form kesediaan yang diberikan oleh calon peserta ProlanisMendistribusikan buku pemantauan kesehatan kepada peserta terdaftar ProlanisMelakukan Rekapitulasi daftar pesertaMelakukan entri data peserta dan pemberian flag bagi peserta prolanisMelakukan distribusi data peserta prolanis sesuai Faskes pengelolaBersama dengan Faskes melakukan rekapitulasi data pemeriksaan status peserta, meliputi pemeriksaan GDP, GDPP, Tekanan Darah, IMT, HbA1C. Bagi peserta yang belum dilakukan pemeriksaan, harus segera dilakukan pemeriksaanMelakukan rekapitulasi data hasil pencatatan status kesehatan awal peserta per Faskes pengelola (Data merupakan iuran aplikasi P – Care)Melakukan monitoring aktifitas Prolanis pada masing – masing Faskes Pengelola:Menerima laporan aktifitas Prolanis dari Faskes pengelolaMenganalisa data.Menyusun umpan balik kinerja Faskes ProlanisMembuat laporan kepada Kantor Divisi Regional / Kantor Pusat.AKTIVITAS PROLANISAktifitas Prolanis dilaksanakaan dengan mencakup 5 metode, yaitu :Konsultasi MedisDilakukan dengan cara konsultasi medis antara peserta Prolanis dengan tim medis, jadwal konsultasi disepakati bersama antara peserta dengan Faskes Pengelola.Edukasi KelompokPeserta Prolanis Edukasi kelompok Resiko Tinggi (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta prolanis.      Sasaran dari metodi ini yaitu, terbentuknya kelompok peserta (Klub) Prolanis minimal 1 Faskes Pengelola 1 Klub. Pengelompokan diutamakan berdasarkan kondisi kesehatan peserta dan kebutuhan edukasi.Reminder melalui SMS Gateway ReminderSMS Gateway Reminder adalah kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan kunjungan rutin kepada Faskes Pengelola melalui peringatan jadwal konsultasi ke Faskes Pengelola tersebut. Sasaran dari hal ini adalah tersampaikannya reminder jadwal konsultasi peserta ke masing – masing Faskes Pengelola.Home VisitHome visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan kerumah peserta Prolanis untuk pemberian informasi / edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta Prolanis dan keluarga.

Selengkapnya
Pelaksanaa Bian ( Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022

PELAKSANAAN  BIAN ( BULAN  IMUNISASI  ANAK NASIONAL ) TAHUN 2022           Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) merupakan kegiatan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. BIAN melindungi Anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Seperti yang dilansir melalui unggahan di Instagram resminya @dinkesdki, manfaat dari BIAN ialah untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat dari penyakit campak, rubella, polio, difteri, pertusis, hepatitis B, pneumonia (radang paru), dan meningitis (radang selaput otak). Bulan Imunisasi Anak Nasional mencakup 2 kegiatan, yakni pertama berupa imunisasi tambahan dengan dilakukan pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya untuk anak usia 9-59 bulan. Kemudian, kegiatan yang kedua ialah imunisasi kejar, yakni berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12-59 bulan. Mengutip dari Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, BIAN dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang bertujuan supaya anak terlindung dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menkes juga meminta bagi para orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Sebab, pencegahan penularan penyakit dengan imunisasi jauh lebih murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk mengobati serangan penyakit. Program BIAN diharapkan bisa mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat. Sebab, kemenkes mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap saat pandemi Covid-19. Menurut data dari anggota satgas imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko, seperti yang dilansir dari laman kemenkes, terdapat 25 provinsi di indonesia telah mengalami peningkatan kasus penyakit rubella pada tahun 2021.

Selengkapnya