DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG,PUSKESMAS KEDUNGPRING SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK)
BERUPAYA mendeteksi secara dini masalah tumbuh-kembang anak, Puskesmas kedungpring menggelar Pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada Bayi Baru Lahir.
Dalam kegiatan ini, pihak puskesmas melakukan kunjungan ke rumah untuk menjangkau Pemeriksaan SHK kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada bayi baru lahir, usia 48-72 jam, pasca lahir.Bayi yang diskrining tersebut adalah semua bayi, baik yang lahir di puskesmas maupun di rumah sakit.
Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pemberi layanan Kesehatan Ibu dan Anak (baik FKTP maupun FKRTL), sebagai bagian dari pelayanan neonatal esensial.
Darah diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi, kemudian diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.