Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mendorong agar PPDI Kabupaten Lamongan dapat menjadi organisasi yang lebih kuat, mandiri, dan mampu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat desa. Harapan ini disampaikan dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPD PPDI) Kabupaten Lamongan periode 2025-2030 yang digelar di GOR Lamongan, Kamis (30/1). Ketua DPD PPDI Kabupaten Lamongan yang baru, Ahmad Muhamad As’ad, secara resmi dilantik oleh Ketua DPW PPDI Jawa Timur, Adnan Kohar.
Dalam sambutannya, Bupati YES menegaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024, desa telah diakui sebagai sentra pembangunan nasional. Dengan peran strategis tersebut, perangkat desa diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam mewujudkan pembangunan yang selaras dengan visi pusat, daerah, dan desa.
“Saya yakin PPDI memiliki peran besar dalam menyukseskan seluruh pembangunan yang ada di Lamongan. Saat ini, dari 462 desa di Lamongan, terdapat 223 Desa Maju dan 239 Desa Mandiri. Tidak ada lagi desa tertinggal maupun berkembang. InsyaAllah, dalam lima tahun ke depan, seluruh desa di Lamongan akan menjadi desa mandiri,” ujarnya.
Selain itu, perangkat desa diharapkan berkontribusi dalam program swasembada pangan nasional yang tahun ini menargetkan dapat menghentikan impor dan bahkan mendorong ekspor komoditas pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. Program ini melibatkan partisipasi berbagai elemen, termasuk kepolisian dan TNI, sehingga PPDI diharapkan juga turut serta untuk berperan aktif.
“Kita ditargetkan swasembada, bahkan bisa ekspor padi, jagung, dan kedelai. Saya harap perangkat desa turut serta menyukseskan program ini, terlebih Lamongan adalah lumbung pangan Jawa Timur bahkan nasional,” tutur Bupati YES.
Penguatan organisasi PPDI di seluruh wilayah Lamongan juga menjadi perhatian utama, terutama dalam peningkatan kualitas SDM perangkat desa. Dalam aspek ekonomi, penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga perlu terus didorong agar lembaga desa memiliki peran kuat dalam menggerakkan perekonomian dan mengimplementasikan program pembangunan secara mandiri.
“Kita memang tidak kaya sumber daya alam seperti daerah lain, tapi kita punya SDM yang megilan. Maka terus tingkatkan kualitas SDM, lakukan digitalisasi, sehingga pelaksanaan pembangunan di desa semakin efisien,” pesan Pak YES.