Membuka pelaksanaan Lamongan Exportiva, Rabu (5/6), di GOR Lamongan, Bupati YES mendorong agar potensi ekonomi Lamongan terus dikembangkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada acara yang akan berlangsung selama lima hari ini, terdapat pameran export Kabupaten Lamongan, bazar UMKM, serta klinik usaha dan layanan publik, dengan harapan dapat memberi stimulus bagi perkembangan dunia usaha di Lamongan.
Bupati YES juga menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha di Lamongan, baik dari sektor industri maupun UMKM, yang telah mencatatkan capaian yang baik pada angka ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Lamongan.
“Ternyata tidak sedikit nilai ekspor dari Kabupaten Lamongan. Ini sudah mencapai 96 triliun, luar biasa. Makanya kemarin saya mendapatkan penghargaan dari Ibu Gubernur karena capaian ekspor Kabupaten Lamongan ternyata lonjakannya cukup signifikan. Terima kasih kepada semuanya,” ucap Pak YES.
Dikatakan Bupati YES, Lamongan memiliki berbagai potensi ekonomi lokal yang perlu dilindungi, salah satunya dari sektor kuliner. Sebagai upaya melindungi aset ekonomi tersebut, Pemkab Lamongan telah mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk beberapa produk kuliner asli Lamongan, di antaranya adalah merek Soto Lamongan, Pecel Lele Lamongan, Wingko Babat Lamongan, dan Sego Boranan Lamongan.
“Aset-aset yang tidak terlihat ini merupakan potensi bagi masyarakat Lamongan. Kalau sudah ada paten seperti sekarang, semuanya akan bisa lebih terkontrol, dan menjadi hak milik masyarakat Lamongan,” tutur Pak YES.
Diterangkan Anang Taufik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, pada pameran ini terdapat 100 stand yang diisi oleh pelaku industri, pelayanan publik, dan pelaku UMKM yang ada di Lamongan. Melalui berbagai stand yang tersedia, diharapkan mampu meningkatkan penjualan para pelaku usaha di Lamongan.
“Kita ada beberapa pelayanan yang juga membantu para pelaku IKM dan industri yang kemungkinan bisa support dalam rangka menaikkan nilai ekspor 2024. Kemudian juga kami ada pelayanan PTKDN dalam rangka penggunaan produk dalam negeri. Saya yakin pelaku IKM dan industri di Lamongan belum banyak yang masuk e-katalog LKPP, sehingga bisa mengikuti penyediaan barang dan jasa pemerintah,” jelas Anang.
Sebagai apresiasi atas sumbangsih capaian ekspor oleh pelaku industri di Lamongan, pada acara ini, Bupati YES memberikan penghargaan kepada 10 perusahaan di Lamongan dengan kontribusi ekspor tertinggi. Perusahaan tersebut di antaranya adalah PT BMI, PT Kayan Wood Industries, PT Dewata Industrindo Forestry, PT Mahan Indah Global, PT Quality Works, PT Buildyet Indonesia, PT Enam Delapan Sembilan, PT Yale Woodpellet Indonesia, PT QL Hasil Laut, dan PT Longhwa Jaya Timber.
Hari Ini | 0 |
Kemarin | 0 |
Minggu Ini | 0 |
Minggu Lalu | 0 |
Bulan Ini | 0 |
Bulan Lalu | 0 |
Tahun Ini | 0 |
Semua | 0 |