Desember

11

 2023

Sinergi Tingkatkan Produksi Pangan Kedelai

 prokopim
 115
 11-Desember-2023

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Senin (11/12) menerima kunjungan kerja Anggota Wantimpres RI (Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia) Soekarwo dan Jan Prince Permata di Guest House Rumah Dinas Bupati Lamongan. Kunjungan ini dalam rangka membahas strategi dan inovasi peningkatan produksi pangan kedelai di Kabupaten Lamongan.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Yes memaparkan terkait perkembangan kedelai di Kabupaten Lamongan. Diungkapkan beliau bahwa tanaman kedelai di tahun 2023 diproyeksi memiliki kontribusi luas panen sebesar 7.006 hektar, atau sekitar 7,34 persen terhadap luas panen komoditas yang ada di Lamongan.

"Kebutuhan kedelai di Lamongan dipergunakan untuk konsumsi rumah tangga dan luar rumah tangga (industri), benih, dan tercecer (saat panen). Produksi kedelai lokal Lamongan 2023 diproyeksi sebesar 12.241 ton, sedangkan total kebutuhan 16.205 ton, defisit 3.964 ton yang ini dipenuhi dari luar Lamongan, yang ini hanya sekitar 10 persen. Kedelai juga mengalami penurunan dalam 12 tahun terakhir, oleh karenanya perlu adanya sinergi pemerintah, dinas, stakeholder terkait, dan masyarakat utamanya petani dalam pengembangan budidaya kedelai secara berkelanjutan," terang Pak Yes.

Tidak hanya itu, Pak Yes beserta jajaran dan Anggota Wantimpres RI juga mengunjungi Desa Randubener Kecamatan Kembangbahu untuk melakukan diskusi bersama petani, gapoktan, lurah, juga kades untuk mencari strategi dan inovasi dalam peningkatan produksi komoditas pangan kedelai. Terlebih dikatakan Pakdhe Karwo (sapaan akrab Anggota Wantimpres RI Soekarwo), bahwa di Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan kedelai impor dari luar negeri masih tinggi, yakni sekitar 80 persen.

Ditambahkan Pak Yes, di Lamongan permasalahan pembudidayaan kedelai ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya petani kedelai Lamongan yang umumnya berusia di atas 45 tahun (bukan petani milenial), harga yang fluktuatif, adanya komoditas lain yang memiliki nilai ekonomis, hingga provitas dibanding kangkung darat yang lebih kecil.

"Kalau kita lihat dari 12 tahun yang lalu, kedelai ini sangat menurun, makanya kita cari apakah yang menjadi faktor-faktor petani ini kurang minat untuk bertanam kedelai. Ada 2 hal tadi yang sudah kita temukan bersama Pakdhe Karwo, yang pertama memang harga jualnya yang sangat fluktuatif, yang kedua juga faktor hama. Keduanya ini akan kita carikan solusinya, agar petani yang menanam kedelai ini bisa tetap eksis dan bisa terus berkembang kedepannya," tambah Pak Yes.

Pakdhe Karwo juga mengungkapkan bahwa kedatangannya di Lamongan bersama jajaran adalah guna mendorong semangat petani dalam menemukan strategi peningkatan komoditas kedelai, dimana kedelai ini merupakan bahan utama dalam pembuatan tempe dan tahu yang notabene merupakan makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Selain itu juga untuk mendengar aspirasi masyarakat yang ada di lapangan sebagai pertimbangan sebelum akhirnya dilakukan pengambilan keputusan oleh pemerintah.

"Kami ke sini untuk membakar semangat panjenengan, mendorong untuk menemukan strategi dan inovasi hebat, kami benar-benar berharap komoditas kedelai ini bisa berkembang. Hasil kunjungan kami ini nantinya akan dilaporkan agar menjadi pertimbangan Pak Presiden. Ini untuk mendengarkan masyarakat, karena yang tau persis tentang permasalahan di lapangan adalah masyarakat," ucap Pakdhe Karwo.

Wantimpres sendiri merupakan lembaga pemerintah non struktural Indonesia, yang memiliki tugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. (dir)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan

Kontak

Jl Basuki Rahmat No 1 Lamongan 

Kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan Lt 2 Sayap Timur

prokopim@lamongankab.go.id
(0322) 321171

Pengunjung

Hari Ini 0
Kemarin 0
Minggu Ini 0
Minggu Lalu 0
Bulan Ini 0
Bulan Lalu 0
Tahun Ini 0
Semua 0
#LamonganMegilan
© Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Lamongan 2023