Berita PUSKESMAS KALITENGAH

Pramuka Mengabdi Tanpa Batas



Perayaan Hari Pramuka Nasional ke-61 tahun ini berlangsung pada tanggal 14 Agustus. Gerakan pramuka merupakan bagian dari gerakan kepanduan dunia yang pertama kali didirikan oleh Lord Baden Powell.

Atas kerja kerasnya, Lord Baden Powell dikenal sebagai bapak kepanduan dunia. Hingga Gerakan pramuka sampai di Indonesia. Kemudian pada 1941, Soekarno berkeinginan untuk menyatukan semua gerakan kepanduan yang ada di Indonesia.

Atas usulan Sri Sultan Hamengkubuwana IX, gerakan kepanduan Indonesia kemudian diberi nama Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, yang ditetapkan pada 14 Agustus 1961.

Dilansir dari laman jatimnetwork.com pramuka di Indonesia mempunyai sosok  yang berjasa dalam berkembangnya oraganisasi pramuka indonesia

Gerakan pramuka di indonesia juga memiliki sosok yang berjasa dalam kepemimpinan dan perkembangan organisasi Pramuka Indonesia.

Bapak Pramuka Indonesia adalah julukan untuk pemimpin gerakan pramuka nasional. Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah sosok yang dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia berkat jasanya di gerakan pramuka. Sejak kecil, Sri Sultan Hamengkubuwono IX sangat mencintai pramuka.

Ia tumbuh dengan mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan sejak duduk di bangku sekolah hingga perkuliahan.

Gerakan pramuka sebelum ditetapkan pada tanggal 14 Agustus dikenal dengan nama kepanduan Indonesia.

Dikutip JatimNetwork.com dari laman resmi pramuka.or.id pada Jumat, 12 Agustus 2022, di awal sebelum lahir gerakan pramuka di Indonesia, organisasi pramuka masih terpecah-pecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang tersebar di tanah air.

Organisasi-organisasi kepanduan ini tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersama dengan Presiden Soekarno menggagas ide untuk menggabungkan seluruh organisasi kepanduan menjadi satu agar lebih kuat. Sri Sultan Hamengkubuwono IX tentu tidak sendirian menjadi panitia pembentukan gerakan pramuka ini.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX dibantu oleh Prijono, Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojomartono sebagai anggotanya.

Peran ia untuk menyatukan seluruh organisasi kepanduan menjadi satu gerakan bernama pramuka inilah yang menjadi salah satu alasan dirinya dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Sejak saat itu, mulai dari tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional dan diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat.

Momen tersebut sekaligus menjadi hari pertama Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai ketua pertama Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.

Ia bahkan menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama empat periode atau setara 13 tahun lamanya. Selama ia menjabat, ada banyak sekali gagasan kegiatan yang digelar oleh gerakan pramuka di Indonesia dan meraih penghargaan hingga tingkat internasional. Ia juga yang mengubah istilah kepanduan menjadi kepramukaan.

Sedangkan julukan Bapak Pramuka Indonesia disematkan dalam diri Sri Sultan Hamengkubuwono IX saat Musyawarah Nasional (Munas) tahun 1988 dan disahkan melalui Keputusan Nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.

Hingga kini, sosok pemilik nama Gusti Raden Mas Dorodjatun dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia dengan segudang prestasi dan inovasi.

Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia dilakukan setiap tanggal 12 April.