KECAMATAN PUCUK

OPTIMALISASI POTENSI DESA UNTUK DONGKRAK PEREKONOMIAN DI MASA PANDEMI.

Indonesia mempunyai 83.931 wilayah administrasi setingkat desa. Jumlah tersebut terdiri atas 75.436 desa (74.517 desa dan 919 nagari di Sumatera Barat), kemudian 8.444 kelurahan serta 51 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT)/Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT).
Untuk kita, dalam lingkup apapun, nasional atau daerah, melihat jumlah desa yg sedemikian banyaknya, tentunya desa mempunyai peran penting dalam menunjang kesuksesan pemerintah dan pembangunan. Siapapun setuju itu! Di aspek ekonomi, aspek sosial beserta aspek-aspek lainnya.
Persoalannya kemudian, disaat pandemi ini, bukan hanya masyarakat perkotaan saja yg merasakan dampaknya. Masyarakat yang berada di pedesaan juga turut merasakan dari pandemi yang melanda setidaknya di 2015 negara di dunia.
Ketika kota/daerah tetap berharap terhadap peran altruistik desa, dengan afirmasi ekonomi desa yang jauh lebih tangguh dibanding perkotaan dengan adanya Pandemi Covid-19 saat ini, maka peran penting desa, diharapkan tetap sama bahkan berlebih animonya dibandingkan sebelum pandemi. Sebagai daerah dukung, lumbung bahan.mentah dan sisi dari sisi kegiatan kerja sebagai desa agraris, manufaktur, desa industri dan desa nelayan dlsb.
Tanpa bermaksud memberikan eksepsi terhadap eksistensi dan peran strategis desa, maka optimalisasi sumberdaya phisik dan non phisik bisa dijadikan momentum bagi formulasi strategi dengan mengoptimalkan potensi desa. Reformasi fundamental untk tranaformasi.ekonomi desa harus menjadi gerakan bagi semuanya. Bagi saya, kita, daerah dan bangsa ini.