SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Berita

Berita 17 Maret 2015

MENGUNJUNGI PT. TEBU MAS KECAMATAN NGIMBANG

  1. KEBUN TEBU MAS

         MINTA DUKUNGAN DARI MASYARAKAT NGIMBANG      

            Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan Baru lalu (10/2) melakukan kunjungan di PT. Kebun Tebu Mas di Kecamatan Ngimbang. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pengolaan Tebu menjadi gula. Pabrik Gula tersebut dibangun di Lamongan karena di wilayah Kabupaten Mojokerto, Tuban, Bojonegoro dan Jombang tidak mampu menyediakan lahan yang diinginkan investor. Akhirnya Kabupaten Lamongan terpilih menjadi alasan Pabrik Gula terbesar di Indonesia itu dibangun di wilayah Kecamatan Ngimbang. Komisi B minta kepada Investor Perusahaan Pabrik Gula itu agar mengedepankan dengan memperhatikan tingkat kesejahteraan pada petani tebu, yang nantinya akan membantu memasok bahan baku berupa tebu ke pabrik gula itu sebagai produsen gula nasional. Hal ini dikatakan H. Sutardjo Syafi.i Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan pada acara peninjauan Pabrik dalam pembangunan kondisi fisik 85%.

Pada kesempatan yang sama Agus Susanto selaku Presiden Direktur PT. Kebun Tebu Mas dalam sambutannya kepada anggota Komisi B DPRD Lamongan menjelaskan, “ bahwa tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan dan dukungan dari Masyarakat setempat, niscaya Pabrik Gula terbesar se Indonesia itu tidak bakal terwujud, Agus Susanto menambahkan, “ disamping perlu adanya dukungan dari Pemerintah, dari petani tebu pun sangat diharapkan, sehingga kerjasama antara Perusahaan dengan petani saling menguntungkan, karena petani tebu merupakan pathner dengan PT. Kebun Tebu Mas. Menurut Agus Susanto, “ Pada Bulan Juli nanti Pabrik tersebut dipastikan akan dioperasionalkan. Dan hal ini diharapkan dapat mensejahterahkan masyarakat disekitar pabrik sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran saat ini sedang digalakkan oleh H. Fadeli Bupati Lamongan. Sebagai wujud nyata dimana para investor manapun yang masuk ke Lamongan harus menggunakan tenaga kerja dari Lamongan, “ katanya. (Ant).