Manfaat cengkeh tidak hanya sebagai bahan campuran dalam pembuatan rokok. Rempah serba guna ini juga sering digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, bahkan kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional penyembuh penyakit.
Cengkeh yang memiliki nama latin Syzygium aromaticum ini adalah tangkai bunga kering yang berasal dari keluarga pohon Mirtaceae. Sejak berabad-abad lalu, cengkeh sudah dijadikan sebagai bumbu rempah dalam masakan sekaligus obat herbal.
Selain daun, bunga, dan buahnya, minyak cengkeh juga sering dimanfaatkan sebagai aromaterapi dan obat oles untuk meredakan sakit gigi.
Dalam 100 gram cengkeh, terkandung berbagai nutrisi, seperti:
Dengan kandungan berbagai nutrisi tersebut, tak heran jika cengkeh kerap dimanfaatkan untuk pengobatan bagi berbagai kondisi medis.
Berikut ini adalah berbagai manfaat cengkeh dalam dunia kesehatan:
Minyak cengkeh dipercaya bisa mengatasi nyeri akibat sakit gigi. Hal ini karena kandungan senyawa eugenol di dalam cengkeh mampu mengurangi bengkak dan iritasi di sekitar gigi dan gusi. Cengkeh juga terlihat memiliki efek antioksidan, antikuman, dan antijamur.
Meski demikian, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung efektivitas manfaat cengkeh dalam meredakan sakit gigi.
Tukak lambung terjadi akibat penipisan lendir lambung atau meningkatnya asam lambung yang dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti stres dan infeksi. Konsumsi cengkeh pada penderita tukak lambung diduga mampu membantu mengatasi kondisi ini.
Menurut sebuah studi, minyak esensial dari cengkeh bisa meningkatkan produksi lendir lambung. Lendir lambung berfungsi sebagai penghalang yang mencegah terjadinya luka pada dinding lambung oleh cairan asam lambung.
Akan tetapi, efektivitas atau manfaat cengkeh sebagai obat herbal untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, masih perlu diteliti lebih lanjut.
Cengkeh memiliki sifat antibakteri yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Menurut sebuah penelitian, minyak esensial dari cengkeh efektif membunuh bakteri E.coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Tidak hanya itu, cengkeh juga diduga membantu menjaga kesehatan mulut dan menghentikan pertumbuhan berbagai jenis bakteri di mulut. Efek antibakteri dalam cengkeh juga dapat menghambat pertumbuhan kuman di kulit penyebab jerawat.
Cengkeh juga diduga mampu mengobati ejakulasi dini. Untuk kondisi ini, cengkeh harus dicampurkan dengan bahan-bahan lain dan dioleskan ke kulit penis. Tentunya, manfaat cengkeh ini juga masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
Tak hanya mengatasi sakit gigi, kandungan senyawa eugenol di dalam cengkeh juga dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan liver.
Sebuah penelitian terhadap hewan percobaan mengungkapkan bahwa eugenol diduga dapat meningkatkan fungsi liver, mengurangi peradangan, dan membantu mencegah terjadinya sirosis.
Namun faktanya, penelitian secara klinis mengenai manfaat cengkeh terhadap kesehatan liver manusia masih sangat minim, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat pernyataan tersebut.
Pengeroposan tulang yang berkelanjutan dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis. Sebuah penelitian melaporkan bahwa senyawa eugenol dalam cengkeh mampu menjaga dan meningkatkan kepadatan tulang.
Selain itu, kandungan mangan dalam cengkeh diyakini dapat membantu proses pembentukan tulang. Meski begitu, manfaat cengkeh untuk menjaga kesehatan tulang juga masih belum terbukti secara klinis.
Menurut penelitian pada hewan, cengkeh diduga membantu meningkatkan produksi insulin dan menurunkan kadar gula darah sebelum dan setelah makan. Akan tetapi, masih diperlukan studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaat cengkeh ini.
Sebelum menggunakannya sebagai obat herbal, perlu diingat bahwa cengkeh juga memiliki efek samping, seperti reaksi alergi, iritasi pada kulit dan gusi, gangguan hati, dan penghambatan terhadap obat pengencer darah.
Cengkeh sebagai obat herbal juga sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan orang yang memiliki gangguan liver.
Jika Anda ingin mengonsumsi atau menggunakan cengkeh sebagai pengobatan herbal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi.