PUSKESMAS TURI

INOVASI TAS MANTRI



            TAS MANTRI (Disabilitas Mandiri Terlindungi)


Pemberdayaan Caregiver Kunci Sukses HCS (Home Care Services).

  • Juara 1 (TOP 5) SINOLLA 2022 (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan)


Description: C:\Users\user\Downloads\IZZIO IMUT\WhatsApp Image 2022-05-30 at 10.20.35.jpeg


ABSTRAK

TAS MANTRI merupakan Inovasi asli Puskesmas Turi, bertujuan meningkatkan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama disabilitas.Masalah saat ini masih belum adanya pengetahuan keterampilan caregiver dalam memberikan perawatan secara mandiri Pasien HCS terutama dengan disabilitas. Pada wilayah Turi tahun 2020-2021 terdapat 27,27% yaitu sejumlah 30 pasien disabilitas dari total 110 pasien HCS, dan terdapat 10 angka kematian pada tahun 2020-2021 sedangkan sebelum adanya inovasi TAS MANTRI belum ada pelatihan caregiver pada 19 desa dengan jumlah 110 caregiver (0%). Setelah inovasi TAS MANTRI terdapat 10  dari 19 desa yang sudah dilakukan pelatihan caregiver di. Beberapa desa tersebut memiliki akses yang cukup jauh dari fasyankes dan adanya bencana banjir. Jumlah caregiver yang sudah dilakukan pelatihan rutin tahun 2021 meningkat sejumlah 63,63% (70 caregiver) dari total 110 caregiver.Hasil survey Kepuasan Masyarakat didapatkan hasil kepuasan terhadap keterampilan caregiver 73% dan kepuasan terhadap layanan caregiver  64%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi TAS MANTRI jika dilaksanakan dengan baik, akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama dengan disabilitas sehingga meningkatkan kesejahteraan kesehatan.

Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 12.32.54.jpeg

IDE INOVATIF

Berawal dari keprihatinan pasien disabilitas yang kurang berdaya dalam memenuhi kebutuhan sehari hari serta kepentingan kesehatan memacu Puskesmas Turi berupaya untuk mengatasi ketidakberdayaan pada pasien disabilitas dengan membentuk inovasi TAS MANTRI. Inovasi TAS MANTRI (Disabilitas Aman Terlindungi)  mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan kualitas hidup difabel (disabilitas) dengan cara memberikan kemampuan tambahan berupa pelatihan, kepada tetangga atau keluarga sebagai caregiver . Inovasi TAS MANTRI Puskesmas Turi adalah Original dan pertama di Lamongan. Langkah strategis dalam inovasi ini murni dari kearifan dan sumber daya lokal Istilah Caregiver secara bahasa bisa diartikan sebagai “pemberi perhatian”. Khusus dalam konteks keperawatan, Caregiver adalah orang yang memberikan perhatian dan perawatan bagi orang lain. Pada wilayah Turi tahun 2020-2021 terdapat 110 pasien dengan keterbatasan aktifitas yang dilakukan kunjungan rumah sesuai dengan program kerja Kepala daerah Kabupaten Lamongan atau disebut dengan HCS (Homecare Services) , diantaranya terdapat 30 pasien disabilitas fisik.  Seperti yang kita ketahui, pasien disabilitas memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain baik keluarga, layanan profesional maupun tetangga terdekat.  Berdasarkan latar belakang tersebut, Puskesmas Turi membentuk  Inovasi TAS MANTRI (Disabilitas Mandiri Terlindungi) dengan memberdayakan keluarga atau tetangga terdekat sebagai Caregiver .Tujuan inovasi ini tentu saja untuk meningkatkan kualitas hidup pasien disabilitas, Caregiver dapat membantu kebutuhan sehari hari, sampai keperluan kesehatan , misal ; Tanda vital kesehatan, Obat obatan dasar, kepatuhan minum obat bila ada indikasi, sampai keperluan rujukan bila dibutuhkan.Karena keluarga atau masyarakat sekitar masih awam terhadap layanan kesehatan, maka Puskesmas Turi hadir untuk memberikan  berbagai macam pelatihan. Kegiatan inovasi ini ditunjang oleh dukungan Lintas Sektor, Tenaga Kesehatan Puskesmas Turi sampai Tenaga kesehatan desa serta membangun Hubungan yang baik dari keluarga atau tetangga yang menjadi Caregiver.Inovasi TAS MANTRI merupakan terobosan luar biasa karena dalam pelaksanaannya mampu mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam pembangunan kesehatan sebagai caregiver pasien disabilitas, dengan harapan pasien disabilitas dapat diperhatikan kualitas kesehatannya, kepatuhan minum obatnya serta kiat-kiat penanganan cepat ketika dalam kondisi sakit. Caregiver pasien disabilitas yang sehat dan produktif dapat menjadi agen perubahan karena mempunyai akses yang lebih banyak dengan masyarakat. Mereka mudah berinteraksi dalam menjalankan tugasnya, sehingga langkah inovasi ini efisien.  Inovasi TAS MANTRI merupakan solusi alternatif dari tingginya kasus pasien disabilitas di kecamatan Turi dan rendahnya pengetahuan para caregiver disabilitas tentang cara perawatan mandiri pasien disabilitas dirumah.

Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 14.01.43 (1).jpeg

Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 12.21.33.jpeg

SIGNIFIKANSI

Untuk menentukan langkah strategis, terlebih dahulu menganalisis penyebab domain dari masalah kasus pasien disabilitas di wilayah Kecamatan Turi Langkah strategis dalam inovasi TAS MANTRI adalah :

  1. Belum ada pelatihan khusus caregiver pasien disabilitas

  2. Belum ada sarana prasarana khusus untuk pasien disabilitas

  3. Belum ada wadah dan komunitas khusus dalam memberikan perawatan mandiri pasien disabilitas. 

  4. Komunikasi tidak efektif


Dari penyebab domain di atas maka langkah strategis yang dilakukan adalah:

  1. Bekerja sama dengan keluarga atau pendamping pasien disabilitas, lintas sektor, aparatur desa, tokoh pemuda untuk berkomitmen bersama dalam memberikan perawatan pasien disabilitas.

  2. Melakukan survey lapangan untuk menentukan rumah pasien dan menunjuk Caregiver nya, sebelumnya dilakukan informed concern kepada pasien.

  3. Memberikan petunjuk teknis tentang tugas sebagai caregiver serta cara mengisi buku kontrol bulanan 

  4. Memasukkan caregiver kedalam group wa 

  5. Memberikan pelatihan  pada caregiver   setiap 1 tahun sekali

  6. Siap mengkoordinir pembelian alat-alat kesehatan sesuai indikasi dengan dana bantuan dari desa.

  7. Menjalin komunikasi yang efektif melalui media social

Dalam aspek sosial, inisiatif TAS MANTRI telah mampu menciptakan wadah kepedulian yang kuat sekaligus kemampuan penatalaksanaan secara tepat. Semuanya dilakukan demi pemberdayaan care giver sebagai kunci sukses HCS. Inovasi ini telah menciptakan sesuatu yang baru yaitu dengan peran caregiver dan LINSEK sebagai ujung tombak dari mereka, informasi tersebut dikoordinasikan dengan puskesmas.

Dalam aspek ekonomi, inisiatif telah berhasil memberdayakan masyarakat terutama pada keluarga yang terdapat pasien disabilitas yang memerlukan pengobatan dan perawatan setiap hari bisa dilakukan perawatan oleh  masing-masing caregiver dirumah, meliputi kebutuhan sehari-hari dan bagi caregiver yang sudah terlatih bisa peka terhadap kebutuhan kesehatan pasien disabilitas, contohnya tanda vital, kepatuhan minum obat dan kebutuhan rujukan. Melakukan optimalisasi alat yang telah disediakan oleh lintas sektor. Inovasi ini akan terus berlanjut karena mendapatkan dukungan penuh dari Linsek dan masyarakat.

Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan melalui lokakarya internal Puskesmas.dengan mengumpulkan semua bidan desa, dan evaluasi dengan para LINSEK 3 bulan sekali, evaluasi dengan caregiver 1 tahun sekali. Bertempat dipuskesmas dan dipimpin langsung oleh kepala puskesmas. Agendanya,meminta laporan dari tiap pertemuan dan hasil kegiatan termasuk keberhasilan dan hambatan yang terjadi.

Hasil lokakarya internal kemudian dibawa oleh kepala Puskesmas ke forum eksternal tingkat kecamatan, dipimpin oleh Camat dengan mengundang Kepala desa, Polisi, BABINKANTIB desa. Dalam evaluasi tersebut, dibahas tuntas segala perkembangan dan hambatan dilapangan, sekaligus solusinya. Hasilnya dibawa untuk bahan evaluasi ditingkat kabupaten.

Adapun indikator-indikator dalam pencapaian inovasi TAS MANTRI ini adalah:

  1. Dilakukan pelatihan dan evaluasi caregiver dalam 1 tahun sekali

  2. Adanya buku kontrol perawatan pasien HCS terutama disabilitas

  3. Pemantauan buku kontrol perawatan pasien HCS terutama disabilitas dilakukan 1 bulan sekali. 

  4. PJ desa melakukan pendampingan setiap kali dibutuhkan oleh caregiver 

Keaktifan BABINKANTIB (KORAMIL) sebagai keamanan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebelum adanya inovasi TAS MANTRI belum ada pelatihan caregiver pada 19 desa dengan jumlah 110 caregiver (0%), setelah inovasi TAS MANTRI terdapat 10  dari 19 desa yang sudah dilakukan pelatihan caregiver di wilayah Turi. Beberapa desa tersebut memiliki akses yang cukup jauh dari fasyankes dan adanya bencana banjir. Jumlah caregiver yang sudah dilakukan pelatihan rutin tahun 2021 meningkat sejumlah 63,63% (70 caregiver) dari total 110 caregiver.  TAS MANTRI melahirkan komunitas masyarakat para caregiver dan LINSEK setempat yang bertugas memantau dan melakukan perawatan HCS terutama pasien disabilitas secara mandiri dirumah

Hasil survey Kepuasan Masyarakat terhadap efektifitas inovasi TAS MANTRI didapatkan hasil kepuasan terhadap keterampilan caregiver sejumlah 73%, Kepuasan pasien disabilitas terhadap keterampilan caregiver sejumlah 64%.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi TAS MANTRI jika dilaksanakan dengan baik, akan berpengaruh dalam meningkatkatkan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama dengan disabilitas sehingga meningkatkan kesejahteraan kesehatan. C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-04-08 at 12.41.50.jpegWhatsApp Image 2022-03-12 at 16


ADABTABILITAS

Program inovasi TAS MANTRI sangat mudah dipindahkan, ditransfer, dan diadaptasi karena hanya membutuhkan pelatihan caregiver rutin dalam perawatan mandiri pasien disabilitas dirumah dan mengkoordinir pembelian alat-alat kesehatan yang dibutuhkan.

Peran aktif para caregiver diharapkan mampu membuat pasien disabilitas menjadi mandiri dan berdaya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki kualitas kesehatannya. 

Karena TAS MANTRI mengedepankan unsur pemberdayaan masyarakat, maka inovasi ini sangat layak untuk diadopsi dan diaplikasikan di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan.

KEBERLANJUTAN

Agar inovasi TAS MANTRI tetap berkelanjutan, maka langkah strategis yang ditetapkan adalah:

  1. Menjaga komitmen bersama antara caregiver, PJ desa dan petugas puskesmas.

  2. Menjaga komitmen bersama antar Lintas Sektor tiap 3 bulan sekali.

  3. Melakukan Pertemuan rutin tiap tahun, sekaligus memberikan pelatihan dan refresh ilmu bagi Caregiver, Oleh programmer PERKESMAS Puskesmas Turi

  4. Pemantauan terkait perawatan alat-alat kesehatan secara rutin.

  5. Melakukan monitoring ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan di desa tersebut. 

  6. Melaporkan melalui Whastapp Group setiap kasus pasien disabilitas yang membutuhkan konsultasi.

  7. Mengalokasikan penganggaran TAS MANTRI pada keuangan puskesmas setiap tahun melalui dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK)


Sumber Dana

  • Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 5.000.000/tahun.

  • Swadaya Masyarakat 500.000/tahun 

  • Pembelian alat-alat kesehatan tensimeter elektrik 500.000 dan thermometer seharga 50.000 untuk acara penyuluhan dan pelatihan caregiver.

SDM

110 caregiver, 19 Bidan Desa, , 1 Programer PERKESMAS, 19  Polisi desa


Penunjang

15 Mobil Sehat

C:\Users\user\Downloads\IZZIO IMUT\WhatsApp Image 2022-05-30 at 10.35.05 (1).jpeg