PUSKESMAS TURI

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kelenjar Tiroid

“Setiap organ tubuh memiliki tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mendukung tubuh bekerja dengan optimal, termasuk kelenjar tiroid. Namun, kelenjar satu ini juga rentan mengalami berbagai masalah kesehatan jika kesehatannya tidak terjaga dengan baik.”

Dari banyaknya organ tubuh yang menopang kehidupan, kelenjar tiroid merupakan salah satu yang kerap mengalami gangguan. Penyakit tiroid seperti pembengkakan kelenjar tiroid menjadi salah satu gangguan kesehatan pada kelenjar ini yang terbilang meresahkan.

Kelenjar tiroid adalah organ kecil dengan bentuk yang unik seperti kupu-kupu dan terletak dekat leher dan trakea. Kelenjar yang sebutan lain kelenjar gondok ini berfungsi menghasilkan hormon yang sangat penting dalam metabolisme tubuh, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).

Penyakit tiroid umumnya terjadi karena ketidakseimbangan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini bisa muncul saat kelenjar kurang aktif (hipotiroid) atau terlalu aktif (hipertiroid).


Penyakit pada Kelenjar Tiroid

Seperti organ tubuh lainnya, kinerja kelenjar ini dikendalikan oleh otak. Tepatnya pada area kelenjar hipofisis (pituitary) dan hipotalamus. Ketika kadarnya bermasalah alias tidak seimbang, otak akan merangsang kelenjar tiroid untuk menyesuaikan kinerjanya.

Tujuannya agar kadar hormonnya kembali seimbang. Kelenjar tiroid yang mengalami masalah tentu dapat memicu banyak gangguan kesehatan. Beberapa yang sering terjadi antara lain:


Nodul tiroid

Kondisi ini muncul dengan benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar tiroid. Benjolan ini bisa berupa tumor jinak atau kista yang lebih dari satu. Sayangnya, gangguan kesehatan ini jarang menimbulkan gejala, dan baru terdeteksi ketika pengidap melakukan pemeriksaan kesehatan umum.


Penyakit gondok

Penyakit gondok muncul dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar tiroid yang bisa terlihat sebagai benjolan pada leher. Bila benjolan sudah menekan tenggorokan dapat menyebabkan perubahan suara, batuk, dan kesulitan menelan dan bernapas. Gangguan kesehatan ini juga bisa terjadi karena kekurangan iodine.


Hipotiroidisme

Kondisi ini terjadi ketika hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid terlalu sedikit. Umumnya kondisi ini lebih sering menyerang wanita lansia yang berusia lebih dari 60 tahun. Gejalanya berupa konstipasi, kelelahan, kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas, kulit kering, dan lebih sensitif terhadap hawa dingin.

Selain itu, hipotiroidisme juga bisa terjadi pada bayi. Inilah sebabnya, dokter akan merekomendasikan skrining tiroid pada bayi baru lahir.

Penyebab Penyakit Tiroid

Sebenarnya, produksi hormon tiroid yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat menyebabkan ketidakseimbangan reaksi kimia dalam tubuh. Ada berbagai penyebab yang bisa menimbulkan penyakit tyroid, seperti penyakit autoimun, terapi radiasi, operasi tiroid, atau pengobatan untuk hipertiroid. 

Selain itu, gangguan pada kelenjar tiroid juga bisa terjadi karena infeksi pada kelenjar tiroid oleh bakteri atau virus. Tidak hanya itu, tinggi atau rendahnya kadar hormon ini juga sering menimbulkan penyakit tiroid. Berikut beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kadar hormon tiroid:

  • Operasi pengangkatan kelenjar tiroid.
  • Kelenjar tiroid yang rusak, misalnya karena radiasi.
  • Adanya masalah pada kelenjar hipofisis atau hipotalamus pada otak.
  • Tingginya kadar iodine dalam tubuh.
  • Gangguan pada sistem autoimun.

Siapa yang Lebih Berisiko?

Sebenarnya setiap orang punya risiko yang sama untuk mengalami gangguan dan penyakit pada kelenjar tiroid. Namun, risiko penyakit tiroid akan meningkat pada orang dengan kondisi di bawah ini:

  • Punya riwayat keluarga dengan penyakit tiroid.
  • Berusia lebih dari 60 tahun
  • Memiliki penyakit autoimun.
  • Menjalani operasi tiroid.
  • Melakukan perawatan dengan yodium radioaktif atau obat anti-tiroid.
  • Terbiasa menerima radiasi pada leher atau dada bagian atas.

Jika kamu punya masalah terhadap fungsi kelenjar tiroid, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah sakit. Jadi, dokter dapat langsung memberikan penanganan yang tepat. 

Sebab, tanpa penanganan, penyakit pada kelenjar tyroid yang tidak segera mendapat penanganan bisa berujung pada komplikasi yang serius dan membahayakan nyawa.